Menuju konten utama

Defisit APBN Semester I 2018 Menyusut, Menkeu: APBN Semakin Sehat

Sri Mulyani mengklaim, angka defisit yang mengecil itu menunjukkan APBN negara yang semakin sehat.

Defisit APBN Semester I 2018 Menyusut, Menkeu: APBN Semakin Sehat
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers kinerja APBN 2018 di kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (17/5/2018). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan keseimbangan primer selama semester I 2018 tercatat surplus Rp10 triliun. Adapun capaian ini tergolong membaik mengingat keseimbangan primer di periode yang sama pada 2016 dan 2017 sama-sama mengalami defisit di angka Rp143,4 triliun dan Rp68,2 triliun.

“APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) pada semester I ini sangat baik, dilihat dari keseimbangan primernya yang terjadi perbaikan,” kata Sri Mulyani dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta pada Selasa (17/7/2018) petang.

Keseluruhan defisit anggaran terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) di sepanjang semester I 2018 tercatat sebesar Rp110,6 triliun. Kendati demikian, angka tersebut masih lebih baik ketimbang keseluruhan defisit pada semester I 2017 yang mencapai Rp175 triliun. Sri Mulyani pun mengklaim bahwa angka defisit yang mengecil itu menunjukkan APBN negara yang semakin sehat.

Mengecilnya angka defisit ini rupanya turut disokong oleh realisasi pendapatan negara pada enam bulan pertama 2018. Sri Mulyani menyebutkan angkanya yang tercatat sebesar Rp833 triliun, naik 16 persen secara year-on-year dari capaian tahun lalu yang berada di angka Rp718 triliun.

“Dengan asumsi yang mengalami adanya suatu dinamika di semester I 2018, dan kemudian berlanjut pada semester II 2018, pendapatan negara itu setara dengan 44 persen dari total target tahun ini yang sebesar Rp1.894,7 triliun,” jelas Sri Mulyani.

Realisasi pendapatan negara sendiri terdiri dari sejumlah komponen. Adapun penerimaan yang berkontribusi terhadap pendapatan ialah perpajakan yang terkumpul sebesar Rp653,49 triliun, PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) sebesar Rp176,83 triliun, dan hibah sebesar Rp3,12 triliun. Masing-masing dari komponen itu telah mencapai 40,39 persen, 64,20 persen, dan 260,70 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN 2018.

Sementara itu, untuk realisasi belanja negara pada semester I 2018 tercatat sebesar Rp944 triliun. Angka tersebut meningkat sekitar 5,7 persen secara year-on-year, dari realisasi belanja negara pada enam bulan pertama 2017 yang sebesar Rp893 triliun. Sri Mulyani mengungkapkan bahwa realisasi belanja negara itu telah memenuhi sekitar 42,51 persen dari pagu yang sebesar Rp2.220,6 triliun.

“Belanja negara itu meliputi belanja pemerintah pusat yang sebesar Rp558,44 triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) yang sebesar Rp385,57 triliun,” ucap Sri Mulyani.

Baca juga artikel terkait APBN 2018 atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto