Menuju konten utama

Menkeu: Realisasi APBN Semester I/2018 Sebesar 5,1 Persen

Sri Mulyani mengatakan, realisasi itu didukung oleh investasi, perdagangan internasional dan konsumsi rumah tangga.

Menkeu: Realisasi APBN Semester I/2018 Sebesar 5,1 Persen
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers tentang kinerja APBN di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (25/6/2018). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menargetkan realisasi pertumbuhan ekonomi pada semester I/2018 berada di kisaran 5,1 persen. Menurut dia, realisasi itu didukung oleh tiga indikator yakni, investasi, perdagangan internasional dan konsumsi rumah tangga.

"Kami tetap berharap momentum untuk investasi tetap terjaga, ekspor tumbuh cukup kuat sampai semester I, dan konsumsi kita jaga," kata Sri Mulyani dalam Pembahasan Realisasi APBN Semester I/2018 di Kompleks DPR Jakarta pada Selasa (17/7/2018).

Sri mengungkapkan, pemerintah akan menjaga ketiga indikator tersebut sehingga dapat mencapai total pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun sebesar 5,2 persen. Angka ini lebih realistis dari pada target APBN 2018 sebesar 5,4 persen.

Selain itu, ia juga memperkirakan realisasi inflasi masih akan tetap sesuai dengan target 3,5 plus minus satu persen. Sementara asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp13.746.

Ia merincikan, asumsi realisasi suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) sebesar 4,3 persen. Lalu, harga minyak mentah dunia sebesar 67 dolar AS per barel, lifting minyak 758.000 barel per hari, dan lifting gas 1,145 juta barel per hari.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menyebutkan bahwa kinerja APBN 2018 pada semester I mengalami peningkatan dengan penerimaan perpajakan tumbuh 14,3 persen. Kemudian disusul Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tumbuh 64,2 persen,

Dan terakhir, serapan belanja kementerian/lembaga sebesar 34,9 persen. Angka itu lebih tinggi dari tahun lalu 33,1 persen. "Transfer daerah dan dana desa serapan 50,3 persen. Hampir sama seperti tahun lalu," ujarnya.

Sri mengatakan, realisasi defisit APBN pada semester I/2018 lalu tercatat sebesar 0,75 persen atau sebesar Rp110,6 triliun terhadap PDB, angka ini jauh lebih kecil dari tahun lalu yang sebesar 1,29 persen atau Rp175,1 triliun.

Kemudian, asumsi keseimbangan primer pada semester I/2018 tercatat surplus sebesar Rp10 triliun. Sementara tahun lalu, defisit Rp68,2 triliun.

"Ada perbaikan mencapai Rp78 triliun lebih. Bahkan pada 2016 semester I keseimbangan primer Rp143,4 triliun. Itu highlight APBN semester I," ujar Menteri Keuangan.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Alexander Haryanto