tirto.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi defisit APBN 2019 mencapai Rp199,06 triliun. Nilai ini setara 67,25 persen realisasi dari target APBN 2019 senilai Rp296 triliun.
Porsi defisit anggaran selama Januari-Agustus 2019 mencapai 1,24 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). Nilai itu masih berada dalam rentang aman dari batas defisit APBN 2019 senilai 1,84 persen.
“Ada kenaikan defisit cukup besar 32 persen dari tahun lalu. Rp199 triliun itu 1,24 persen dari GDP,” ucap Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers di DJP Selasa (24/9/2019).
Defisit APBN 2019 ini berasal dari belanja negara yang mencapai Rp2.461,1 triliun. Realisasinya selama Januari-Agustus 2019 mencapai 56, 41 persen dari target dengan angka Rp1.388,33 triliun.
Sementara penerimaan negara hanya Rp2.165,11 triliun. Realisasi Januari Agustus 2019 menyentuh 54,93 persen dari APBN atau setara dengan Rp1.189,28 triliun.
Dari realisasi tersebut, per Januari Agustus 2019, keseimbangan primer menyentuh angka Rp26,6 triliun. Realisasinya menyentuh 132,43 persen dari target APBN 2019 senilai Rp20,11 triliun.
Pembiayaan anggaran pun sebesar Rp280,3 triliun dengan rincian pembiayaan utang Rp284,8 triliun dan kelebihan anggaran Rp81,3 triliun.
Defisit APBN ini relatif melebar secara year on year (yoy). Pada tahun 2018 nilainya hanya 1,02 persen terhadap PDB dari target 2,19 persen terhadap PDB.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Irwan Syambudi