Menuju konten utama

Debat Kelima Capres: Paslon 01 Klaim Punya Komite Keuangan Syariah

Paslon nomor urut 01 menyatakan, saat ini pemerintah telah membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), untuk mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.

Debat Kelima Capres: Paslon 01 Klaim Punya Komite Keuangan Syariah
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019). tirto.id/Andrey gromico

tirto.id - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin pada debat kelima menyatakan, untuk mengembangkan potensi ekonomi syariah di Indonesia, saat ini pemerintah telah mempunyai Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS).

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf pada segmen ketiga debat capres dengan tema Perdagangan dan Industri, Sabtu (13/4/2019).

"Untuk mengembangkan keuangan syariah, kita sudah membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah atau KNKS yang diketuai oleh Bapak Joko Widodo, dan berharap Indonesia bisa dijadikan sebagai Islamic Finance Center," kata Ma'ruf.

Oleh karena itu, kita akan memperkuat lembaga keuangan, bentuk pelayanan terpadu, menciptakan produk-produk yang lebih market friendly serta membangun SDM yang kuat.

Ma'ruf menambahkan, mereka juga ingin mendorong agar industri halal bukan hanya ada di dalam negeri, tapi juga menjadi standar halal dunia, bahkan menjadi acuan halal global.

Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf juga mengklaim bahwa, pemerintah saat ini sudah banyak menerapkan ekonomi syariah dan menciptakan produk-produk halal.

"Kita bertekad menjadikan perbankan kita sebagai yang terbesar di dunia. Produk asuransi dan produk halal juga menjadi andalan di seluruh dunia. Jika dimungkinkan, kami akan mempercepat pembentukan Badan Pengembangan Ekonomi Syariah," tutur Ma'ruf.

Debat kelima pilpres digelar malam ini, Sabtu (13/4/2019) pukul 20.00 WIB, di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat.

Kali ini debat mempertemukan kedua pasangan paslon yaitu Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Debat dimulai pukul 20.00 WIB dengan mengambil tema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, dan industri.

Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi menyatakan debat ini bisa dimanfaatkan masyarakat untuk menjadi bahan pertimbangan dalam memilih calon pemimpin untuk lima tahun ke depan.

”Kita bisa melihat kombinasi antarkandidat capres-cawapres dalam satu kesatuan lengkap bagaimana masing-masing menawarkan solusi untuk masyarakat," kata Pramono saat dihubungi, Kamis (11/4/2019).

Empat stasiun TV yang menayangkan debat kelima kali ini yaitu TVOne, ANTV, Berita Satu, Net TV, dan moderator debat adalah Balques Manisang dan Tomy Ristanto.

Sementara sepuluh panelis di debat kelima antara lain: Rektor Unair, Prof. Muhammad Nasih, Guru Besar FEB Universitas Tanjungpura, Prof. Eddy Suratman, Dosen FEB UIN Syarif Hidayatullah, Dr. Muhammad Arief Mufraini, Dekan FEB Universitas Diponegoro, Dr.Suhartono, Dekan FEB Universitas Sam Ratulangi, Dr.Herman Karamoy.

Selanjutnya, Dekan FEB Universitas Udayana, Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Dr. Harif Amali Riva’i, Guru Besar ITB, Prof. Dr. Ir. Dermawan Wibisono, Dosen Community Development Unika Soegijapranata Semarang, Tukiman Taruno Sayoga Ph.D, dan Direktur Eksekutif Indonesia Global Justice (IGJ) Rahmi Hertanti‎.

Baca juga artikel terkait DEBAT PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Politik
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH