tirto.id - Daya tampung SNBT 2024 untuk Universitas Diponegoro (Undip), daftar prodi, dan jumlah peminatnya dapat menjadi acuan untuk mengetahui peluang lolos UTBK-SNBT 2024. Peserta juga perlu mengetahui jurusan-jurusan yang sepi peminat sebagai bahan pertimbangan memilih program studi di Undip.
Undip merupakan salah satu universitas negeri yang terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah. Undip menerima mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dan membuka 66 program studi, termasuk 2 prodi yang baru dibuka tahun ini.
SNBT digelar lewat tes berbentuk Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang akan diadakan di sejumlah universitas di berbagai kota di Indonesia. UTBK sendiri akan menguji beberapa materi, mulai dari tes potensi skolastik, literasi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, hingga materi penalaran matematika.
Pendaftaran UTBK-SNBT 2024 berlangsung pada 21 Maret - 5 April 2024 dan dilakukan secara daring di laman https://portal-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id. Tidak seperti SNBP yang hanya bisa diikuti siswa terpilih (eligible), SNBT dapat diikuti oleh seluruh siswa yang memenuhi persyaratan.
Daya Tampung Prodi Undip SNBT 2024
Saat proses pendaftaran, setiap calon peserta UTBK-SNBT 2024 wajib memilih jurusan atau program studi sesuai ketentuan. Bagi peserta yang berminat menempuh pendidikan di Undip, universitas ini telah membuka 66 prodi bagi calon mahasiswa baru jalur SNBT.
Berikut daya tampung setiap prodi di Undip beserta jumlah peminatnya di tahun 2023:
- Kesehatan Masyarakat: 123 (1.946 peminat)
- Kedokteran: 93 (3.133 peminat)
- Keperawatan: 81 (1.676 peminat)
- Gizi: 53 (1.246 peminat)
- Matematika: 69 (353 peminat)
- Biologi: 63 (317 peminat)
- Kimia: 63 (219 peminat)
- Fisika: 63 (243 peminat)
- Statistika: 63 (725 peminat)
- Informatika: 75(1.979 peminat)
- Manajemen Sumberdaya Perairan: 45 (290 peminat)
- Akuakultur: 38 (319 peminat)
- Perikanan Tangkap: 30 (153 peminat)
- Ilmu Kelautan: 57 (454 peminat)
- Oceanografi: 53 (344 peminat)
- Teknologi Hasil Perikanan: 33 (165 peminat)
- Teknik Sipil: 81 (1.469 peminat)
- Arsitektur: 66 (981 peminat)
- Teknik Mesin: 69 (821 peminat)
- Teknik Kimia: 75 (577 peminat)
- Teknik Elektro: 69 (727 peminat)
- Perencanaan Wilayah Dan Kota: 75 (765 peminat)
- Teknik Industri: 72 (1.369 peminat)
- Teknik Lingkungan: 66 (699 peminat)
- Teknik Perkapalan: 63 (451 peminat)
- Teknik Geologi: 57 (796 peminat)
- Teknik Geodesi: 63 (418 peminat)
- Teknik Komputer: 63 (885 peminat)
- Peternakan: 105 (728 peminat)
- Teknologi Pangan: 72 (985 peminat)
- Agroekoteknologi: 63 (577 peminat)
- Agribisnis: 63 (663 peminat)
- Kedokteran Gigi: 15 (551 peminat)
- Farmasi: 27 (1.081 peminat)
- Bioteknologi: 39 (396 peminat)
- Sastra Indonesia: 66 (496 peminat)
- Sastra Inggris: 65 (798 peminat)
- Sejarah: 53 (350 peminat)
- Ilmu Perpustakaan: 59 (610 peminat)
- Hukum: 276 (3.285 peminat)
- Manajemen: 117 (2.503 peminat)
- Ekonomi: 84 (705 peminat)
- Akuntansi: 117 (2.017 peminat)
- Administrasi Publik: 66 (1.070 peminat)
- Administrasi Bisnis: 78 (1.342 peminat)
- Ilmu Pemerintahan: 78 (742 peminat)
- Ilmu Komunikasi: 78 (2.063 peminat)
- Psikologi: 123 (3.617 peminat)
- Bahasa dan Kebudayaan Jepang: 59 (575 peminat)
- Hubungan Internasional: 63 (961 peminat)
- Antropologi Sosial: 60 (570 peminat)
- Ekonomi Islam: 54 (409 peminat)
- Administrasi Publik Kampus Rembang: 36 (189 peminat)
- Teknologi Rekayasa Kimia Industri: 39 (85 peminat)
- Teknologi Rekayasa Otomasi: 39 (45 peminat)
- Rekayasa Perancangan Mekanik: 39 (50 peminat)
- Teknologi Rekayasa Konstruksi Perkapalan: 36 (49 peminat)
- Teknik Listrik Industri: 39 (74 peminat)
- Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan: 45 (214 peminat)
- Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur: 63 (403 peminat)
- Akuntansi Perpajakan: 129 (1.255 peminat)
- Manajemen dan Administrasi Logistik: 69 (499 peminat)
- Bahasa Asing: 45 (134 peminat)
- Informasi dan Humas: 69 (407 peminat)
- Bisnis Digital: 30 (Prodi Baru)
- Keselamatan dan Kesehatan Kerja: 36 (Prodi Baru)
Jurusan Sepi Peminat di Undip
Undip memiliki beberapa prodi yang diminati oleh banyak calon mahasiswa, contohnya kedokteran, hukum, dan psikologi yang jumlah peminatnya mencapai lebih dari 3.000 orang.
Di sisi lain, ada pula beberapa jurusan sepi peminat dengan jumlah pendaftar yang kurang dari 100 orang. Berikut daftar prodi yang sepi peminat di Undip:
- Teknologi Rekayasa Kimia Industri: 85 peminat
- Teknologi Rekayasa Otomasi: 45 peminat
- Rekayasa Perancangan Mekanik: 50 peminat
- Teknologi Rekayasa Konstruksi Perkapalan: 49 peminat
- Teknik Listrik Industri: 74 peminat
Ketentuan Memilih Jurusan di SNBT 2024
Setiap peserta dibebaskan memilih jurusan yang diminati dengan beberapa syarat. Berikut ketentuan memilih program studi untuk jalur SNBT 2024:
1. Peserta bebas memilih program studi di PTN Akademik, PTN Vokasi, dan/atau PTKIN.2. Peserta bisa memilih maksimal 4 program studi yang terdiri dari 2 pilihan Program Akademik (Sarjana) dan 2 pilihan Program Vokasi (D3 dan D4/Sarjana Terapan) dengan ketentuan berikut:
A. 1 pilihan program studi: bebas memilih di program apapun.Contoh pilihan:
- 1 D3
- 1 D4/Sarjana Terapan
- 1 Sarjana
Contoh pilihan:
- 2 D3
- 2 D4/Sarjana Terapan
- 2 Sarjana
- 1 D3 dan 1 Sarjana
- 1 D4/Sarjana Terapan dan 1 Sarjana.
Contoh pilihan:
- 2 D3 dan 1 Sarjana
- 2 D4/Sarjana Terapan dan 1 Sarjana
- 2 Sarjana dan 1 D3
- 2 Sarjana dan 1 D4/Sarjana Terapan
Contoh pilihan:
- 2 Sarjana, 1 D3 dan 1 D4/Sarjana Terapan
- 2 Sarjana dan 2 D3
4. Peserta UTBK-SNBT 2024 pemegang KIP Kuliah tidak dapat memilih PTN maupun prodi yang berada di bawah Kementerian Agama (UIN).
Tahapan dan Jadwal SNBT 2024
Seleksi SNBT 204 digelar lewat beberapa tahap, mulai dari registrasi akun hingga masa unduh sertifikat UTBK. Berikut jadwal lengkap SNBT 2024:
- Registrasi Akun SNPMB Siswa: 8 Januari - 15 Februari 2024
- Pendaftaran UTBK-SNBT: 21 Maret - 5 April 2024
- Pelaksanaan UTBK Gelombang 1: 30 April dan 2 - 7 Mei 2024
- Pelaksanaan UTBK Gelombang 2: 14 - 20 Mei 2024
- Pengumuman Hasil SNBT: 13 Juni 2024
- Masa Unduh Sertifikat UTBK: 17 Juni - 31 Juli 2024
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yulaika Ramadhani