tirto.id -
"Apalagi, tahun ini Pemerintah dan DPR menjanjikan perbaikan pelayanan. Memang tidak ada yang lain kecuali perbaikan pelayanan. Itu saja," jelas Fahri, Selasa (9/7/2019).
Politikus PKS itu mengatakan, Garuda perlu fokus untuk meningkatkan pelayanan dan fasilitas pada jamaah haji dan tidak perlu 'bermanuver' di "luar batas".
"Cukup layani jamaah haji Indonesia, perhatikan seluruh keperluannya sejak sebelum berangkat hingga mendarat. Layani dengan baik, niatkan sebagai bentuk pelayanan dan ibadah," jelas dia.
Terkait kontroversi itu, VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, M. Ikhsan Rosan mengatakan ucapan tersebut merupakan hal wajar sebagai bentuk terima kasih atas penambahan kuota haji. Terutama karena saat itu rencananya Presiden Joko Widodo akan melepas para jemaah haji asal Surakarta.
"Namun karena sesuatu hal dan schedule yang berubah, Presiden RI tidak jadi melepas jemaah haji kloter satu Solo," ucap Ikhsan Rosan melalui keterangan tertulis kepada Tirto, Senin (8/7/2019).
Di samping itu, kata Ikhsan, ucapan terima kasih di badan pesawat itu hanya dibuat untuk kepentingan hari pelepasan saja dan tidak untuk pesawat pengangkut jemaah haji lain. Ia memastikan setelah itu badan pesawat dibersihkan kembali.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Agung DH