tirto.id - Presiden Joko Widodo mendapat gelar adat "Datuk Seri Setia Amanah Negara" dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Sabtu, 15 Desember 2018 kemarin.
Gelar adat itu diberikan sebagai bentuk terima kasih atas jasa Jokowi kepada sejumlah masyarakat Melayu di Riau.
Salah satu di antaranya, klaim Jokowi, adalah keberhasilan pemerintah pusat untuk menguasai kembali blok Rokan setelah 47 tahun berada di tangan Chevron, salah satu perusahaan energi terbesar di Dunia asal Amerika Serikat.
"Warga Riau juga bergembira atas akan kembalinya ladang minyak blok Rokan yang puluhan tahun dikelola perusahaan asing ke tangan Indonesia," sebut Jokowi lewat akun resmi instagramnya.
Penguasaan blok Rokan oleh pemerintah memang belum dimulai. Namun, pada 31 Juli lalu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memutuskan untuk memberikan 100 persen hak partisipasi Blok Rokan yang akan terminasi 2021 kepada PT Pertamina (Persero).
Dengan keputusan ini, maka perseroan plat merah itu akan menjadi operator di Blok Rokan mulai 8 Agustus 2021, setelah kontrak yang dipegang Chevron Pacific Indonesia berakhir.
Selain penguasaan Blok Rokan, gelar adat tersebut juga diberikan pada Jokowi terkait dengan kebakaran hutan yang disebut tak lagi terjadi sejak 2016.
Selain itu, gelar itu juga diberikan atas diterbitkannya Perpres RI No 86 Tahun 2018 tentang pelaksanaan Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA), Inpres yang menyangkut evaluasi dan peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit.
Selanjutnya, masyarakat adat Riau juga disebut mengapresiasi pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol yang berada di Riau.
Terakhir, sebut Jokowi, "rencana embarkasi untuk calon jemaah haji di Kota Pekanbaru. Ini menjadi catatan yang tersimpan di lembaga adat Melayu Riau."
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yandri Daniel Damaledo