Menuju konten utama
Laporan Dana Kampanye

Dana Kampanye BPN Capai Rp54 Miliar, Kontribusi Sandi Paling Besar

Dari total penerimaan dana kampanye Rp54 miliar, 73 persen sumber dana itu berasal dari kantong pribadi Sandiaga yang menjual aset dan saham-sahamnya.

Dana Kampanye BPN Capai Rp54 Miliar, Kontribusi Sandi Paling Besar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ( kanan) memberikan keterangan pers di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8) malam. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melaporkan Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Total penerimaan paslon Prabowo-Sandiaga yang dilaporkan ke KPU hingga saat ini mencapai Rp54 miliar.

Bendahara BPN Prabowo-Sandiaga, Thomas Djiwandono mengatakan hampir 73 persen sumber dana itu berasal dari kantong pribadi Sandiaga yang menjual aset dan saham-sahamnya. Sementara Prabowo berkontribusi sebesar 24,2 persen untuk dana kampanye.

Menurut Thomas, pihaknya belum menerima sumbangan dana dari perusahaan atau badan usaha hingga sekarang. Namun, Prabowo-Sandiaga, diakui Thomas terbantu dengan adanya sumber dana dari perseorangan maupun kelompok masyarakat.

"Kami berterima kasih sekali itu suatu animo yang luar biasa belum pernah kami lihat sebelum-sebelumnya," ujar Thomas di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019).

Dalam laporan keuangan dana kampanye yang dirilis BPN Prabowo-Sandiaga pada Senin 31 Desember 2018 lalu, total penerimaan sumbangan dari perorangan sejak September hingga Desember 2018 mencapai Rp76,1 juta sementara dari sumbangan kelompok adalah Rp28,8 juta.

Selain mendapatkan sumbangan langsung dari masyarakat saat berkunjung ke daerah, Prabowo-Sandi juga mendapatkan sumbangan dana hasil dari penggalangan dana yang mencapai Rp3,5 miliar

Thomas mengatakan jumlah ini mencapai Rp3,5 miliar, namun, memang tak dilaporkan ke laporan dana kampanye yang dilaporkan pada hari ini ke KPU. Hal ini, kata Thomas, karena penyumbang dana tersebut kebanyakan berasal dari masyarakat yang nominal sumbangannya tak begitu besar.

"Tapi kami setiap bulan kami utarakan di press conference kami bahwa itu yang sebenarnya luar biasa, kalau kita rata-ratakan itu pemasukannya mungkin rata-rata 50 ribuan, Rp50 ribu bahkan Rp8 ribu," jelas Thomas.

Sebelumnya, Wakil Ketua Bendahara Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Satrio Dimas, dalam konferensi pers Laporan Dana Kampanye, Senin (31/12/2018) mengatakan rekening galang dana ini sebetulnya sudah ada sejak 2015, atau sebelum Prabowo menjadi capres.

Dimas mengatakan setelah dikonsultasikan ke KPU dan Bawaslu, rekening galang dana yang dulu atas nama Gerindra yang ditujukan kepada Prabowo diganti namanya menjadi rekening atas nama perkumpulan untuk Prabowo-Sandi. Hal inilah yang disebutnya berbeda dengan rekening yang dimiliki BPN.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Maya Saputri