Menuju konten utama

Dampak Paparan Asap Rokok pada Kesehatan Kulit

Asap rokok akan menyebabkan reaksi oksidatif sehingga oksigen tidak cukup untuk disuplai ke kulit.

Ilustrasi Asbak rokok. foto/istockphoto

tirto.id - Asap rokok diyakini memberikan dampak terhadap kesehatan kulit berupa penuaan dini. Selain itu, seperti dilansir Dermz Net, asap rokok juga berakibat pada inflamasi kulit hingga jerawat.

Asap rokok akan menyebabkan reaksi oksidatif sehingga oksigen tidak cukup untuk disuplai ke kulit. Hal ini mengakibatkan iskemia jaringan dan oklusi pembuluh darah. Selain itu, hal tersebut juga mengurangi respons imun bawaan dan menginduksi metallo-proteinase MMP-1, sebuah enzim yang secara spesifik mendegradasi kolagen.

Penggantian nikotin lebih aman untuk kulit daripada merokok, meskipun nikotin sendiri menginduksi vasokonstriksi, menghambat peradangan, menunda penyembuhan luka dan mempercepat penuaan kulit.

Mayo Clinic menuliskan, lebih dari 4.000 bahan kimia dalam asap tembakau akan merusak kolagen dan elastin, yang merupakan serat yang memberi kekuatan dan elastisitas pada kulit. Akibatnya, kulit mulai melorot dan keriput sebelum waktunya karena merokok. Selain itu, paparan berulang terhadap panas dari rokok yang terbakar dan ekspresi wajah saat merokok dapat berkontribusi terhadap kerutan.

Tidak hanya penuaan dini, efek asap rokok juga berakibat pada kondisi buruk lain pada kesehatan kulit. Berikut adalah di antaranya dilansir dari Very Well Mind:

1. Kekenduran kulit

Kerusakan kulit yang berhubungan dengan merokok dapat menyebabkan kulit kendur di bagian lain dari tubuh. Secara khusus, payudara dan lengan atas sering dipengaruhi oleh hilangnya elastisitas kulit akibat merokok.

2. Psoriasis

Psoriasis adalah kondisi kulit yang menghasilkan bercak bersisik merah dan gatal. Hal tersebut juga bisa disebabkan stres, tetapi merokok juga merupakan faktor risiko. Dokter berpikir bahwa hubungan antara penyakit dan merokok mungkin nikotin dalam rokok.

Nikotin mempengaruhi sistem kekebalan, peradangan kulit, dan pertumbuhan sel kulit, yang semuanya dapat berkontribusi pada pengembangan psoriasis. Merokok hampir dua kali lipat risiko seseorang terkena psoriasis, dengan risiko meningkat tergantung pada jumlah rokok yang dihisap.

3. Penyembuhan luka yang melambat

Penyempitan pembuluh darah yang disebabkan oleh racun dalam asap rokok memiliki efek negatif pada penyembuhan luka. Kurangnya aliran darah memperlambat kemampuan tubuh untuk memperbaiki dirinya sendiri.

Kebanyakan dokter akan merekomendasikan dengan kuat, atau bahkan mengharuskan pasien merokok untuk berhenti sebelum prosedur pembedahan karena dampak racun rokok pada penyembuhan.

4. Jerawat inversa

Hidradenitis suppurativa, lebih dikenal sebagai jerawat inversa, adalah penyakit kulit inflamasi yang relatif umum yang menyerang orang-orang di area tubuh di mana kulit bergesekan dengan kulit, seperti ketiak, selangkangan, dan di bawah payudara pada wanita.

Sering salah didiagnosis, jerawat inversa menyebabkan nodul seperti bisul yang mengeringkan nanah. Kondisinya menyakitkan dan dapat berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Merokok adalah faktor risiko untuk jerawat inversa.

Baca juga artikel terkait ROKOK atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Alexander Haryanto