tirto.id - Real Madrid melakukan pemotongan gaji pemain dengan kisaran 10 hingga 20 persen terkait situasi pandemi corona COVID-19. Los Blancos menjadi klub berikutnya dari Liga Spanyol yang sudah memangkas gaji pemain setelah Barcelona dan Atletico Madrid.
"Pemain dan pelatih tim sepak bola dan bola basket Real Madrid, yang dipimpin oleh sang kapten, bersama direktur utama dari beberapa departemen telah sepakat untuk mengurangi gaji tahun ini dikisaran 10 persen dan 20 persen, tergantung situasi yang dapat mempengaruhi akhir musim 2019/2020," tulis pernyataan Real Madrid, dilansir laman resmi klub, Rabu (8/4/2020).
Pihak klub menyebutkan, keputusan pemotongan gaji dilakukan demi menghindari dampak traumatik yang bisa mempengaruhi pekerja lainnya di klub sekota Atletico Madrid tersebut.
Selain itu, pemangkasan gaji tidak lain bertujuan untuk menjaga kestabilan kondisi finansial klub, lantaran pendapatan yang diperoleh juga menurun sebagai akibat dari penghentian kompetisi serta kegiatan komersial lainnya.
Melansir Marca, kesepakatan yang dicapai ini bermakna pula bakal ada pengurangan senilai 10 persen terhadap gaji tahunan jika kompetisi 2019/2020 bisa dilanjutkan.
Namun, andai sisa pertandingan pada gelaran musim ini tidak bisa lagi diselenggarakan sebagai dampak pandemi COVID-19, maka nilai pemotongan akan menjadi 20 persen.
Dalam proses 'negosiasi' terkait pemotongan gaji itu, pemain Madrid diwakili oleh kapten tim Sergio Ramos, sedangkan dari pihak klub, hadir Jose Angel Sanchez selaku direktuk umum.
Proses tercapainya kesepakatan sempat berlangsung alot. Pada awalnya, tidak semua pemain setuju dan mereka meminta pemotongan gaji hanya sebesar lima persen saja.
Atas desakan Ramos, didukung Zinedine Zidane serta beberapa pemain seperti Karim Benzema, Luka Modric, Thibaut Courtois, Lucas Vazquez, dan Fede Valverde, anggota skuad lainnya akhirnya setuju dengan angka 10 hingga 20 persen.
Terkait jumlah total dari hasil pemotongan gaji ini, disebutkan bahwa pihak Los Blancos pun dapat menghemat pengeluaran sebesar 50 juta euro jika Liga Spanyol kembali dilanjutkan. Dan 100 juta euro dengan asumsi kompetisi dibatalkan.
Rencananya, dana tersebut juga dipakai untuk gaji karyawan lainnya guna memastikan mereka tetap mendapatkan 100 persen upah yang diperoleh.
Di Liga Spanyol sendiri, beberapa klub sudah melakukan hal yang sama. Hingga kini, tercatat Atletico Madrid dan Barcelona juga memotong gaji pemain akibat dampak pandemi COVID-19. ATM pun memangkas pendapatan anggota skuatnya dengan angka mencapai 30 persen.
Sebelumnya, tiga klub yakni Barca, Espanyol, dan Alaves mengajukan mekanisme dalam menjalankan program ERTE kepada pihak pemerintah Spanyol dan disebutkan sudah disetujui.
Dalam ketentuan ERTE sendiri, sebuah klub dapat melakukan langkah-langkah dalam pengurangan gaji pemain yang dimiliki sebelumnya dengan angka yang bisa mencapai 70 persen.
Penulis: Beni Jo
Editor: Ibnu Azis