Menuju konten utama

Dampak Gempa Magnitudo 6,3 di NTT: 95 Bangunan Rusak

BNPB mengatakan gempa bumi bermagnitudo 6,3 yang mengguncang sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur pada Kamis (2/11), menyebabkan 95 bangunan rusak.

Dampak Gempa Magnitudo 6,3 di NTT: 95 Bangunan Rusak
Tim Gabungan melakukan pendataan bangunan yang rusak terdampak gempa di Nusa Tenggara Timur pada Kamis (2/11)- Foto/BNPB

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan gempa bumi bermagnitudo 6,3 dengan kedalaman 25 kilometer yang mengguncang sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur pada Kamis (2/11) dini hari, menyebabkan 95 bangunan rusak.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB yang dikeluarkan pada pukul 21.40 WIB, bangunan rusak di Kabupaten Kupang dengan rincian 40 rumah warga, delapan fasilitas umum, 19 gedung pemerintahan, dan satu asrama panti asuhan.

Sementara itu, bangunan rusak di Kota Kupang terdiri atas 20 rumah warga, empat gedung perkantoran, satu toko swalayan, dan satu hotel, sedangkan di Kabupaten Timor Tengah Selatan berupa satu sarana pendidikan.

"Sampai saat ini belum ada laporan terkait adanya korban jiwa maupun mengungsi akibat gempa tersebut," katanya. .

Sejak gempa terjadi Kamis (2/11/2023) dini hari hingga saat ini, kata dia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan tim gabungan yang ada di lokasi terdampak masih terus melakukan upaya penanganan.

Tim gabungan merupakan pemerintahan setempat yang terdiri dari BPBD, Dinas PUPR Kabupaten Timor Tengah Selatan, TNI dan Polri.

Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Kupang dan BPBD Kabupaten Kupang bersama Dinas PUPR mengkaji dampak bencana gempa bumi pada lokasi-lokasi terdampak. Sedangkan BPBD dan TNI/Polri berkoordinasi untuk pendataan dampak kejadian

Tidak hanya dari pemerintah daerah setempat, penanganan bencana kali ini juga dilakukan oleh anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana di NTT dan juga Kota Kupang.

“Mereka bahu–membahu melakukan pendataaan situasi kejadian gempa,” ujar pria yang akrab disapa Aam tersebut.

Di sisi lain, BMKG juga telah melakukan pemutakhiran data kekuatan Gempa yang sebelumnya Magnitudo (M) 6.6 dengan kedalaman 10 KM, menjadi M 6.3 dengan kedalaman 25 KM.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono mengatakan hingga Kamis malam, tercatat terjadi gempa susulan hingga enam kali.

"Tiga gempa susulan terjadi sejak sore hingga malam hari yakni pukul 14.31, 16.41, dan 19.01," ujar Daryono.

Baca juga artikel terkait GEMPA NTT atau tulisan lainnya dari Iftinavia Pradinantia

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Iftinavia Pradinantia
Penulis: Iftinavia Pradinantia
Editor: Reja Hidayat