Daftar Tes UTBK SNBT 2023, Jadwal Ujian & Kisi-Kisi Materinya

Daftar tes UTBK SNBT 2023 yang terdiri dari tes Skolastik dan Literasi serta jadwal ujian gelombang I dan II.

Terbit 4 May 2023 03:58 WIB,

Waktu baca ±3 menit

Ilustrasi UTBK. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/hp.

tirto.id - Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) gelombang I akan dilaksanakan mulai 8-14 Mei 2023. Selanjutnya UTBK SNBT gelombang II digelar pada 22-28 Mei 2023.

Setiap peserta UTBK 2023 wajib mengikuti enam sub tes yang terdiri dari materi Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, serta Penalaran Matematika.

BPPP selaku penyelenggara Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023 menyediakan laman khusus yang berisi simulasi ujian dari seluruh tes dalam UTBK SNBT.

Latihan soal dapat diakses pada laman Simulasi Tes BPPP di tautan https://simulasi-tes.bppp.kemdikbud.go.id. Peserta hanya perlu memasukkan nama lengkap dan asal sekolah atau instansi untuk mengaksesnya.

UTBK SNBT merupakan salah satu jalur seleksi calon mahasiswa baru (SNPMB) yang akan mengisi kuota mahasiswa di berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Seleksi ini berupa ujian tulis berbasis komputer. Peserta dengan capaian nilai terbaik dalam pemeringkatan, akan lolos dan bisa melakukan daftar ulang pada program studi (prodi) pilihannya.

Daftar Tes UTBK SNBT 2023

Peserta UTBK SNBT 2023 akan menghadapi beberapa tes. Masing-masing memiliki tingkat kesulitannya sendiri. Di samping itu, setiap tes UTBK mempunyai sisi tujuan penilaian berbeda yang hendak dilihat melalui kemampuan setiap peserta menjawab soal.

Daftar tes UTBK SNBT 2023 terdiri dari:

1. Literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

Tes Literasi dalam Bahasa Indonesia bakal mencakup 30 soal dengan waktu yang disediakan selama 45 menit. Sementara tes Bahasa Inggris terdiri dari 20 soal dengan waktu pengerjaan 30 menit.

2. Pemahaman Bacaan dan Menulis

Tes Pemahaman Bacaan dan Menulis terdiri dari 20 soal dengan waktu 25 menit.

3. Penalaran Matematika

Penalaran Matematika dalam UTBK SNBT 2023 terdiri dari 20 soal dan waktu 30 menit.

4. Kemampuan Penalaran Umum

Kemampuan Penalaran Umum dalam tes UTBK mencakup Penalaran Induktif yang terdiri dari 10 soal dan 10 menit. Lalu Penalaran Deduktif sebanyak 10 soal dengan waktu 10 menit. Selanjutnya Penalaran Kuantitatif dengan 10 soal dan waktu yang dibutuhkan 10 menit.

5. Pengetahuan dan Pemahaman Umum

Tes UTBK 2023 berupa Pengetahuan dan Pemahaman Umum terdiri dari 20 soal dengan waktu 15 menit.

6. Pengetahuan Kuantitatif

Tes Pengetahuan Kuantitatif UTBK 2023 terdiri dari 15 soal dengan waktu 20 menit.

Kisi-Kisi Materi UTBK SNBT 2023

Materi dalam UTBK SNBT 2023 secara umum dibagi ke dalam yaitu Tes Potensi Skolastik dan Tes Literasi. Dari dua materi tersebut selanjutnya melahirkan 6 sub tes yang akan dihadapi oleh peserta UTBK SNBT 2023.

TPS merupakan ujian untuk melihat kemampuan berpikir dari peserta dalam memahami dan bernalar yang nantinya diperlukan mereka saat berada mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Ujian TPS meliputi Kemampuan Penalaran Umum; Kemampuan Kuantitatif; Pengetahuan dan Pemahaman Umum; dan Kemampuan Memahami Bacaan dan Menulis.

Materi selanjutnya yang juga menjadi subtes UTBK SNBT 2023 yaitu literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Tes ini mengukur kemampuan peserta dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah. selain itu, tes turut melihat peserta dalam mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia, agar dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.

Materi UTBK SNBT terakhir yaitu penalaran matematika. Pada tes penalaran matematika, setiap peserta diukur kemampuannya dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan.

Setiap peserta sebaiknya mengasah diri dengan melakukan pengerjaan latihan soal terkait materi UTBK SNBT. Sebab, isi soal tidak ada materi mata pelajaran secara tekstual. Di dalamnya lebih banyak mengutamakan logika dan penalaran yang akan mengukur kemampuan peserta saat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.