tirto.id - Keberhasilan Benevento asuhan Filippo Inzaghi meraih tiket promosi ke Serie A 2020-2021 akan membuat peta persaingan semakin menarik. Utamanya karena banyaknya pelatih di musim depan yang dahulu adalah para pemain hebat di belantika Liga Italia.
Hadirnya Filippo Inzaghi memang tak hanya akan menyajikan duel kakak-beradik di kursi kepelatihan Serie A musim depan, yakni dengan Simone Inzaghi yang membesut Lazio. Lebih dari itu, tercatat setidaknya 8 eks pemain Liga Italia era 1990-an yang akan berjibaku lagi musim depan sebagai pelatih.
Sayangnya jumlah itu gagal bertambah jika melihat hasil final play-off Serie B beberapa waktu lalu. Andai Frosinone bisa menumbangkan Spezia, tentu jumlah itu akan bertambah mengingat klub ini dilatih oleh Alessandro Nesta, eks bek AC Milan, Lazio, dan Timnas Italia.
Berikut adalah para pelatih Serie A musim depan yang merupakan eks pemain Liga Italia di era 1990-an:
Andrea Pirlo (Juventus)
Eks gelandang brilian yang pernah memperkuat Brescia, Inter Milan, Juventus, dan AC Milan, serta Timnas Italia ini awalnya membesut tim U23 Bianconeri.
Dipecatnya Maurizio Sarri membuat Pirlo naik level sebagai pelatih skuad utama Juventus bahkan sebelum ia melakoni tugasnya di tim U23.
Perlu pembuktian dari Pirlo mengingat ini adalah tahun pertamanya menjadi seorang pelatih. Sebagai pemain, kualitasnya Pirlo sudah tak perlu diragukan lagi dengan sejumlah gelar scudetto bersama AC Milan dan Juventus serta trofi Piala Dunia 2006.
Filippo Inzaghi (Benevento)
Eks bomber andalan Timnas Italia ini dikenal sebagai striker yang sangat oportunis. Kepiawaiannya mencari ruang dan memanfaatkan kelengahan barisan belakang lawan menjadi mimpi buruk tim-tim yang berhadapan dengan tim yang dibela Super Pippo kala itu.
Catatan 288 gol dalam 623 pertandingan di level klub serta 25 gol dari 57 caps bersama Timnas Italia menjadi bukti ketajaman Filippo Inzaghi. Tiga gelar scudetto pun pernah diraih rekan seangkatan Pirlo ini baik ketika membela Juventus dan AC Milan. Sedangkan gelar terbesar bagi dirinya tentu adalah trofi Piala Dunia 2006.
Kini sebagai pelatih, Filippo Inzaghi ingin memperbaiki reputasinya di Serie A. Maklum saja, ia dicap gagal ketika melatih AC Milan yang merupakan debut melatihnya pada 2014. Juni 2015, Filippo Inzaghi dipecat dan harus memulai dari bawah lagi.
Gelar juara Lega Pro bersama Venezia pada 2016/2017 dan Coppa Italia Lega Pro di musim yang sama adalah modal bagi Filippo Inzaghi untuk kembali menancapkan namanya di jajaran pelatih klub Italia.
Filippo Inzaghi akhirnya merengkuh kesuksesan dengan kala membawa Benevento menjuarai Serie B 2019/2020 dan promosi ke Serie A musim depan.
Antonio Conte (Inter Milan)
Sebagai pemain, Antonio Conte meraih masa kejayaannya bersama Juventus. Lima gelar scudetto, satu Coppa Italia, empat Piala Super Italia, satu Liga Champions, satu Piala UEFA, dan satu Piala Intertoto adalah koleksi gelar yang diraih sang gelandang bersama Bianconeri.
Kehebatan Conte sebagai pemain menular ketika ia beralih profesi menjadi pelatih. Sosok yang kini menukangi Inter tersebut telah meraih banyak gelar ketika masih melatih Juventus. Tiga gelar scudetto dan dua trofi Piala Super Italia dipersembahkan Conte bagi La Vecchia Signora.
Bahkan ketika melatih Bari di Serie B, Conte juga mendapatkan trofi, yakni gelar juara Serie B yang sekaligus mengantarkan klubnya promosi ke Serie A pada musim 2008/2009. Demikian juga kala bersama Chelsea. Conte bisa memberikan satu gelar Liga Inggris dan satu Piala FA.
Kini bersama Inter, Conte sedang memburu gelar berikutnya. Awalan bagus didapat ketika Nerazzurri menjadi runner-up di Serie A dan runner-up di Europa League 2019/2020. Kabar bagusnya, Conte masih akan bersama Inter musim depan.
Simone Inzaghi (Lazio)
Kiprah Simone Inzaghi sebagai striker memang tidak segemerlap Filippo, sang kakak. Memulai karier bersama Piacenza, Simone kerap dipinjamkan ke Carpi, Novara, Lumezzane, dan Brescello. Hingga akhirnya ia menemukan jalan terbaik bersama Lazio pada 1999 hingga 2010 dengan catatan 28 gol dalam 133 laga.
Namun sebagai pelatih, karier Simone justrru lebih cemerlang dibanding Pippo. Juara Coppa Italia 2019 serta Piala Super Italia 2017 dan 2019 adalah buktinya.
Musim depan akan menjadi panggung pembuktian Simone. Lazio yang dibawanya lolos ke Liga Champions tentu akan menghadapi tekanan dan persaingan yang lebih ketat.
Menariknya lagi, ia akan berhadapan dengan sang abang yang kini membesut Benevonto dan baru saja promosi ke Serie A.
Gennaro Gattuso (Napoli)
Pernah menjadi tandem Andrea Pirlo di lini tengah AC Milan dan Timnas Italia, Gennaro Gattuso meraih dua scudetto, satu Coppa Italia, dua Piala Super Italia, dua Liga Champions, dua Piala Super Eropa, dan satu Piala Dunia Antar Klub, semasa bermain.
Jangan lupakan juga, gelandang tangguh berjuluk El Rhino alias Si Badak ini turut serta membawa Timnas Italia menjadi kampiun Piala Dunia 2006.
Sayangnya sebagai pelatih, namanya belum terlalu harum. Sama seperti Filippo Inzaghi, Gattuso juga merangkak dari tim junior AC Milan sebelum ditunjuk sebagai pelatih utama. Gattuso juga dinilai tak terlalu sukses di San Siro.
Kini, ia melatih Napoli. Menggantikan pelatih sekaliber Carlo Ancelotti, perjalanan Gattuso benar-benar tak mudah. Namun ia sanggup membawa timnya menjuarai Coppa Italia 2019/2020 usai mengalahkan Juventus final.
Eusebio Di Francesco (Cagliari)
Semasa menjadi pemain, Di Francesco bersinar bersama AS Roma. Sebanyak 14 gol dibuatnya dari 101 pertandingan ketika mengawal lini tengah Giallorossi bersama Damiano Tommasi dan kawan-kawan. Prestasi terbesarnya dan satu-satunya adalah membawa AS Roma meraih scudetto Serie A 2000/2001.
Sebagai pelatih, nama Di Francesco terkenal ketika mengorbitkan Sassuolo. Hingga pada 2017, ia dilirik oleh AS Roma menggantikan Luciano Spalletti.
Sayangnya, tak ada prestasi besar yang diraih Di Francesco selain keberhasilannya membawa Roma melakukan comeback epik atas Barcelona di perempat final Liga Champions 2017-2018 dalam laga yang dikenal dengan nama La Romantada.
Selain nama-nama di atas, ada pula beberapa sosok lainnya seperti juru taktik Bologna, Sinisa Mihajlovic, yang merupakan mantan bek andalan AS Roma, Sampdoria, Lazio, dan Inter Milan.
Atau Fabio Liverani yang membesut Lecce di Serie A 2019/2020 dan dikabarkan bakal menjadi pelatih Parma musim depan menggantikan Roberto D'Aversa. Liverani adalah mantan gelandang Fiorentina dan Lazio.
Ada juga Giovanni Stroppa. Pelatih Crotone ini dahulu pernah berlaga di sejumlah tim Serie A pada era 1990-an, seperti AC Milan, Lazio, Udinese, serta Genoa.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Iswara N Raditya