tirto.id - Sejak era Pep Guardiola, Quique Setien adalah satu-satunya pelatih Barcelona yang tidak dapat memberikan gelar untuk Blaugrana. Selain itu, Setien juga menjadi pelatih dengan durasi waktu terpendek, hanya menukangi kubu Camp Nou selama 7 bulan, lebih singkat dari Gerardo Martino (10 bulan).
Pemecatan Quique Setien pada Selasa (18/8/2020) membuat juru taktik asal Cantabria ini total hanya menangani Barcelona dalam 25 pertandingan. Dalam kurun waktu tersebut, ia membawa Blaugrana menang 16 kali, seri 4 kali, dan kalah 5 kali.
Deretan kekalahan Barcelona di bawah komando Setien adalah 1-0 jumpa Valencia di Mestalla (Liga Spanyol), 2-0 melawan Real Madrid di Santiago Bernabeu (Liga Spanyol), 1-0 oleh Athletic Bilbao di San Mames (Copa del Rey), 1-2 menjamu Osasuna di Camp Nou (Liga Spanyol), dan terakhir 8-2 atas Bayern Munchen di Estadio da Luz (Liga Champions).
Tersingkirnya Barcelona di UCL memastikan klub Catalunya tidak meraih gelar apa pun pada 2019/2020. Ini adalah catatan musim nirtrofi pertama Blaugrana sejak era Pep Guardiola. Catatan terburuk sebelumnya adalah 1 gelar pada musim 2012/2013 (di bawah Tito Vilanova) dan 2013/2014 (di bawah Tata Martino).
Pep Guardiola yang menangani Barcelona pada 2008 hingga 2012 bagai menciptakan standar yang sulit diikuti juru taktik Barca berikutnya. Dalam periode 4 tahun, ia mampu mendapatkan 14 dari 19 trofi yang tersedia. Ini termasuk 3 gelar Liga Spanyol dan 2 gelar Liga Champions.
Usai Guardiola memutuskan tidak memperpanjang kontrak, Barcelona memasuki masa transisi. Bersama Tito Vilanova yag kala itu tengah berjuang melawan kanker, kubu Camp Nou tetap mampu meraih gelar, yaitu juara Liga Spanyol 2012/2013 dengan catatan 100 poin, menyamai rekor poin terbanyak dalam semusim di LaLiga milik Real Madrid musim sebelumnya.
Transisi berlanjut dalam asuhan Gerardo "Tata" Martino. Bersama juru taktik asal Argentina itu, Barca juara Supercopa de Espana 2013, tetapi kemudian menutup musim 2013/2014 tanpa tambahan gelar. Dalam partai terakhir Liga Spanyol musim tersebut, Blaugrana hanya bisa bermain imbang 1-1 dengan sang juara Atletico Madrid di Camp Nou.
Kebangkitan Barcelona datang pada era Luis Enrique, sejak 2014 hingga 2017. Musim pertama mengendalikan klub Catalunya, El Lucho mempersembahkan treble (juara Liga Spanyol, Copa del Rey, dan UCL), yang sebelumnya hanya bisa didapat pada era Guardiola (2009).
Namun, dalam 2 musim berikutnya, Barcelona gagal mengulang pencapaian itu. Enrique mengakhiri karier pelatih di klub yang pernah dibelanya sebagai pemain, dengan sumbangan Copa del Rey 2017. Dalam 3 tahun, Lucho memperoleh 9 gelar.
Kedatangan Ernesto Valverde pada musim 2017/2018 melanjutkan kestabilan dominasi Barcelona di Liga Spanyol. Sang mantan juru taktik Athletic Bilbao memberikan trofi LaLiga 2018 dan 2019. Namun, pada musim ketiga, Valverde tak dapat mengelak dari pemecatan.
Pria kelahiran 9 Februari 1964 ini tak lagi menangani klub usai kekalahan 2-3 atas Atletico Madrid di semifinal Supercopa de Espana 2019/2020. Ironisnya saat itu sebenarnya Barcelona ada di puncak klasemen Liga Spanyol.
Lebih ironis lagi, Quique Setien yang didatangkan untuk menggantikan Valverde justru menutup musim dengan selisih 5 poin dari Real Madrid sang juara. Di bawah komando Setien pula Barca untuk pertama kalinya tak bisa menembus setidaknya semifinal Copa del Rey dalam 9 musim terakhir.
Salah satu masalah besar yang dimiliki oleh Barcelona saat ini adalah semakin menuanya para pemain kunci klub. Saat dikalahkan Bayern 8-2 di 8 besar Liga Champions lalu, starting XI Barca diisi oleh Gerard Pique, Lionel Messi, Luis Suarez, Arturo Vidal (33 tahun), Sergio Busquets (32 tahun), hingga Jordi Alba (31 tahun).
Dalam pernyataan resmi klub, Barcelona menyebut pemecatan Quique Setien hanyalah langkah pertama dari restrukturisasi tim utama mereka. Penekanannya, "Akan ada restrukturisasi yang lebih luas terkait tim utama, yang bakal disepakati antara sekretaris teknik saat ini dan pelatih baru, yang akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang."
Berikut ini daftar pelatih Barcelona sejak era Pep Guardiola beserta raihan gelar mereka.
Pelatih | Gelar | Jumlah Gelar | % Menang |
Pep Guardiola | 3 Liga Spanyol, 2 Copa del Rey, 3 Supercopa de España, 2 Liga Champions, 2 Piala Super UEFA, 2 Piala Dunia antarKlub | 14 | 72,47 |
Tito Vilanova | 1 Liga Spanyol | 1 | 75,56 |
Gerardo Martino | 1 Supercopa de España | 1 | 67,80 |
Luis Enrique | 2 Liga Spanyol, 3 Copa del Rey, 1 Supercopa de España, 1 Liga Champions, 1 Piala Super UEFA, 1 Piala Dunia antarKlub | 9 | 76,20 |
Ernesto Valverde | 2 Liga Spanyol, 1 Copa del Rey, 1 Supercopa de España | 4 | 66,90 |
Quique Setién | - | - | 64,00 |
Editor: Agung DH