Menuju konten utama
BWF World Championship

Daftar Juara Tunggal Putri Kejuaraan Dunia: Carolina Marin 3 Gelar

Carolina Marin memimpin daftar juara BWF World Championships dengan raihan 3 gelar.

Daftar Juara Tunggal Putri Kejuaraan Dunia: Carolina Marin 3 Gelar
Ilustrasi Shuttlecock. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Carolina Marin adalah pebulu tangkis sektor tunggal putri tersukses di ajang Kejuaraan Dunia Badminton. Pemain asal Spanyol tersebut hingga kini berhasil memenangi 3 kali gelar juara dunia. Ditambah dengan medali emas Olimpade 2016, menjadikan Marin sebagai satu-satunya tunggal putri yang menorehkan catatan tersebut.

Perempuan kelahiran 15 Juni 1993 di Huelva, Spanyol tersebut pertama kali terjun di ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis pada tahun 2011, saat masih berusia 18 tahun. Kendati mampu memenangi dua laga awal, Marin harus terdepak di babak 16 besar usai takluk dari wakil Taiwan, Cheng Shao Chieh, dua set langsung.

Medali emas Kejuaraan Dunia pertama bagi Marin berhasil ia kantongi pada edisi 2014, di Copenhagen, Denmark. Tampil sebagai unggulan ke-9, Carolina Marin berhasil menumbangkan unggulan pertama asal Cina, Li Xuerui, di partai puncak. Meski sempat kehilangan gim pertama, Marin mampu bangkit dan berhasil memenangi pertarungan rubber game lewat skor 17-21, 21-17, dan 21-18.

Setahun kemudian, torehan serupa berhasil ia ulangi pada Kejuaraan Dunia edisi 2015 di Jakarta. Turun sebagai unggulan pertama, Marin sukses mempertahankan gelar juara usai mengakhiri perlawanan unggulan ke-2 asal India, Saina Nehwal, dua set langsung 21-16, 21-19, dalam waktu 50 menit.

Sementara gelar ke-3 ia peroleh dari Nanjing, Cina, pada Kejuaraan Dunia edisi 2018 lalu. Mengawali kejuaraan hanya sebagai unggulan ke-7, di luar dugaan Marin sanggup menembus laga puncak. Tak hanya itu, ia menumbangkan unggulan ke-3 asal India, PV Sindhu, lewat pertarungan straight game dalam tempo 46 menit.

Dua tahun sebelumnya saat final Olimpiade 2016, Marin juga sukses mengatasi perlawanan Sindhu di final. Namun ketika itu lewat duel rubber game 19-21, 21-12, 21-15.

Namun demikian Marin terpaksa melewatkan Kejuaraan Dunia tahun ini yang akan digelar pada 19-25 Agustus 2019 di Basel, Swiss, menyusul masa pemulihan cedera yang tengah ia jalani. Awal tahun ini Marin mengalami cedera cukup serius saat bertarung di final turnamen Indonesia Masters 2019.

Berikut daftar juara sektor tunggal putri di Kejuaraan Dunia Badminton sejak pertama digelar tahun 1977.

Edisi 1977, di Malmo, Swedia, juara: Lene Køppen (Denmark)

Edisi 1980, di Jakarta, Indonesia, juara: Verawaty Wiharjo (Indonesia)

Edisi 1983, di Copenhagen, Denmark, juara: Li Lingwei (Cina)

Edisi 1985, di Calgary, Kanada, juara: Han Aiping (Cina)

Edisi 1987, di Beijing, Cina, juara: Han Aiping (Cina)

Edisi 1989, di Jakarta, Indonesia, juara: Li Lingwei (Cina)

Edisi 1991, di Copenhagen, Denmark, juara: Tang Jiuhong (Cina)

Edisi 1993, di Birmingham, Inggris, juara: Susi Susanti (Indonesia)

Edisi 1995, di Lausanne, Swiss, juara: Ye Zhaoying (Cina)

Edisi 1997, di Glasgow, Skotlandia, juara: Ye Zhaoying (Cina)

Edisi 1999, di Copenhagen, Denmark, juara: Camilla Martin (Denmark)

Edisi 2001, di Seville, Spanyol, juara: Gong Ruina (Cina)

Edisi 2003, di Birmingham, Inggris, juara: Zhang Ning (Cina)

Edisi 2005, di Anaheim, Amerika Serikat, juara: Xie Xingfang (Cina)

Edisi 2006, di Madrid, Spanyol, juara: Xie Xingfang (Cina)

Edisi 2007, di Kuala Lumpur, Malaysia, juara: Zhu Lin (Cina)

Edisi 2009, di Hyderabad, India, juara: Lu Lan (Cina)

Edisi 2010, di Paris, Perancis, juara: Wang Lin (Cina)

Edisi 2011, di London, Inggris, juara: Wang Yihan (Cina)

Edisi 2013, di Guangzhou, Cina, juara: Ratchanok Intanon (Thailand)

Edisi 2014, di Copenhagen, Denmark, juara: Carolina Marín (Spanyol)

Edisi 2015, di Jakarta, Indonesia, juara: Carolina Marín (Spanyol)

Edisi 2017, di Glasgow, Skotlandia, juara: Nozomi Okuhara (Jepang)

Edisi 2018, di Nanjing, Cina, juara: Carolina Marín (Spanyol)

Baca juga artikel terkait atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

Kontributor: Oryza Aditama
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Fitra Firdaus