tirto.id - Daftar juara Piala Asia U20 atau menempatkan Korea Selatan sebagai pengoleksi trofi terbanyak. Lantas, Timnas Indonesia juara Piala Asia U20 berapa kali? Apakah skuad Garuda Muda mampu juara di AFC Asian Cup U20 2023 nanti?
Piala Asia U20 atau AFC Asian Cup U20 2023 bakal digelar di Uzbekistan pada 1-18 Maret 2023 dan diikuti 16 tim yang terbagi dalam 4 grup. Keseluruhan tim telah mengikuti fase kualifikasi, termasuk tuan rumah Uzbekistan, meskipun telah dipastikan lolos putaran final.
Selain perebutan gelar juara, turnamen Piala Asia U20 2023 juga akan menjadi pertarungan lolos ke Piala Dunia U20. Pada edisi kali ini, AFC selaku konfederasi sepak bola Asia mendapatkan 5 slot (termasuk tuan rumah) jatah lolos ke putaran final yang akan digelar di Indonesia.
Artinya, 4 tim yang melaju ke babak semifinal Piala Asia U23 2023 juga akan berlaga di Piala Dunia U20 Mei 2023 mendatang di Indonesia. Adapun Timnas Indonesia U20 sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023 telah mendapatkan tiket lolos otomatis.
Sejarah Juara Piala Asia U20: Timnas U20 Korsel Terbanyak
Piala Asia U20 (sebelumnya bernama AFC U19 Championship atau AFC U19 Championship) pertama kali digelar 64 tahun lalu di Malaysia pada 1959.
Mulanya, AFC Asian Cup U20 dihelat setiap setahun sekali sedari 1959 hingga 1978. Lalu, sejak 1980 hingga sekarang Piala Asia U20 dilangsungkan setiap 2 tahun sekali.
Timnas U20 Korea Selatan merupakan tim tersukses dengan 12 kali merengkuh gelar juara. Skuad muda Taeguk Warriors tampil konsisten lantaran selalu meraih gelar di 7 dasawarsa berbeda atau sejak dekade 1950-an hingga terakhir pada 2012.
Di edisi terakhir yakni pada 2018, gelar juara menjadi milik Arab Saudi usai menundukan Korea Selatan di partai puncak. Timnas U20 Arab Saudi sebelumnya pernah dua kali juara pada 1986 dan 1992.
Negara lain yang kerap menjadi unggulan di Asia seperti Jepang baru sekali meraih gelar juara, tepatnya pada edisi 2016 lalu. Tim kuat lainnya, Australia, sama sekali belum pernah juara. Prestasi terbaik Australia ialah mencapai partai final 2010 silam.
Berapa Kali Timnas Indonesia Juara Piala Asia U20?
Menariknya, tim-tim asal Asia Tenggara mampu berbicara banyak di Piala Asia U20. Ini bisa dilihat dari perolehan gelar terbanyak kedua yang menempatkan Myanmar dengan 7 gelar. Lalu Thailand mendapatkan 2 gelar dan Indonesia sekali naik ke podium juara.
Hanya saja, torehan apik wakil ASEAN lebih banyak dicatatkan di dekade-dekade awal pada 1960-an hingga 1970-an. Pencapaian terbaik tim-tim ASEAN akhir-akhir ini hanya sampai babak semifinal, masing-masing oleh Myanmar pada 2014 dan Vietnam pada 2016.
Indonesia pernah mengoreskan tinta emas di Piala Asia U20 edisi ke-3 yang digelar di Thailand pada 1961 silam. Garuda Muda menjadi juara bersama Myanmar karena partai final di babak normal berkesudahan sama kuat 0-0.
Turnamen 1961 saat itu diikuti 10 tim dengan format penyisihan grup dan babak gugur. Masing-masing tim teratas melaju ke babak final, sedang runner-up masing-masing grup akan berjumpa di perebutan juara ke-3.
Skuad Garuda Muda saat itu ditangani oleh pelatih asing asal Yugoslavia, Antun "Toni" Pogacnik, yang didampingi pelatih lokal, Djamiat Dalhar.
Mantan pelatih Metalac Zagreb dan FK Partizan itu didatangkan oleh PSSI pada era kepemimpinan R. Maladi pada 1954. Pogacnik tetap dipercaya melatih Timnas Indonesia meskipun PSSI berganti kepemimpinan ke Abdul Wahab Djojohardikoesoemo sejak 1960.
Di bawah besutan Toni Pogacnik, Garuda Muda mampu menundukkan tim-tim besar dan memuncaki Grup A, unggul dari Korea Selatan, Vietnam, Singapura, dan Jepang.
Sedangkan Grup B diisi Myanmar sebagai juara grup, diikuti tuan rumah Thailand, Malaysia, Sri Lanka, dan Taiwan.
Indonesia meraih 6 poin hasil 2 kemenangan dan 2 seri, unggul 1 poin atas Korea Selatan yang meraih 1 kemenangan dan 3 hasil seri.
Kemenangan Indonesia dicatatkan atas Vietnam (2-0) dan Jepang (2-1). Sementara, 2 hasil seri Indonesia terjadi masing-masing dari Korea Selatan (2-2) dan Singapura (1-1).
Di final, Indonesia yang bertemu juara Grup B, Myanmar, terpaksa harus berbagi gelar juara sebab laga berakhir seri. Sementara runner-up Grup B, Thailand, menyabet juara ke-3 usai mengalahkan Korea Selatan yang berstatus sebagai runner-up Grup A.
Selain sekali juara, Timnas Indonesia juga punya torehan mentereng di dekade 1960-1970. Total, skuad Garuda Muda tercatat 2 kali sebagai runner-up pada 1967 dan 1970, sekali meraih juara ke-3 pada 1962, serta 2 kali menempati peringkat 4 pada 1960 dan 1964.
Timnas Indonesia Tanpa Marselino Ferdinan di Piala Asia U20 2023
Di Piala Asia U20 2018 (saat itu bernama Piala Asia U19), Timnas Indonesia terhenti di babak perempat final usai ditundukan Jepang dengan skor 2-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta.
Kini, anak-anak muda menatap Piala Asia U20 2023 di Uzbekistan dengan optimistis. Indonesia tergabung di Grup A bersama Irak, Suriah, dan tuan rumah Uzbekistan.
Pelatih Timnas U20 Indonesia, Shin Tae-yong, menegaskan timnya akan bermain ngotot meskipun sudah dipastikan mendapatkan 1 tiket otomatis ke Piala Dunia U20 2023 sebagai tuan rumah.
"Bulan Mei nanti, kita akan ikut Piala Dunia U20, tetapi jangan menganggap kita sudah lolos," tegas pelatih Korea Selatan di Piala Dunia 2018 ini dikutip dari laman PSSI.
"Jadi, lebih baik anggap saja kita belum lolos dan dapat tiket ke Piala Dunia. Jadi anggap kita baru mulai dari Piala AFC U-20 ini,” imbuh Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong telah melakukan persiapan dengan pemusatan latihan di Jakarta sejak awal Februari 2023 lalu.
Hokky Caraka dan kawan-kawan kemudian menjalani agenda uji tanding di turnamen mini di Jakarta bersama 3 tim yang lolos ke Piala Dunia U20, yakni Guatemala, Fiji, dan Selandia Baru.
Hanya saja, Indonesia di Piala Asia U20 2023 tak akan diperkuat oleh Marselino Ferdinan. Gelandang muda eks Persebaya Surabaya ini masih bergabung dengan tim barunya, KMSK Deinze, yang berlaga di liga strata ke-2 Belgia.
Shin Tae-yong selaku pelatih tak ingin mempermasalahkan hal tersebut. Yang terpenting baginya, Timnas Indonesia U20 harus meningkatkan level dan mental di Piala Asia U20 2023 sebelum tampil di Piala Dunia 2023.
"Meski tidak bisa full skuad pada ajang ini kami harus optimistis. Tentu saya ingin melihat sejauh mana perkembangan pemain dan mereka sanggup bersaing di turnamen ini,” tandas Shin Tae-yong.
Daftar Juara Piala Asia U20 dari Tahun ke Tahun
Berikut ini daftar juara Piala Asia U20 atau Kejuaran Asia U19/Kejuaraan Junior Asia sejak 1959 hingga 2018:
- 1959: Korea Selatan
- 1960: Korea Selatan
- 1961: Indonesia dan Myanmar (Juara bersama)
- 1962: Thailand
- 1963: Korea Selatan dan Myanmar (Juara bersama)
- 1964: Myanmar dan Israel
- 1965: Israel
- 1966: Israel dan Myanmar (Juara bersama)
- 1967: Israel
- 1968: Myanmar
- 1969: Myanmar dan Thailand (Juara bersama)
- 1970: Myanmar
- 1971: Israel
- 1972: Israel
- 1973: Iran
- 1974: India dan Iran (Juara bersama)
- 1975: Irak dan Iran (Juara bersama)
- 1976: Iran dan Korea Utara (Juara bersama)
- 1977: Irak
- 1978: Irak dan Korea Selatan (Juara bersama)
- 1980: Korea Selatan
- 1982: Korea Selatan
- 1985: China
- 1986: Arab Saudi
- 1988: Irak
- 1990: Korea Selatan
- 1992: Arab Saudi
- 1994: Suriah
- 1996: Korea Selatan
- 1998: Korea Selatan
- 2000: Irak
- 2002: Korea Selatan
- 2004: Korea Selatan
- 2006: Korea Utara
- 2008: Arab Saudi
- 2010: Korea Utara
- 2012: Korea Selatan
- 2014: Qatar
- 2016: Jepang
- 2018: Arab Saudi
Daftar Juara Piala Asia U20 Berdasarkan Jumlah Gelar
Berikut ini daftar juara Piala Asia U20 berdasarkan jumlah gelar:
- Korea Selatan: 12 gelar (1959, 1960, 1963, 1978, 1980, 1982, 1990, 1996, 1998, 2002, 2004, 2012)
- Myanmar: 7 gelar (1961, 1963, 1964, 1966, 1968, 1969, 1970)
- Israel: 6 gelar (1964, 1965, 1966, 1967, 1971, 1972)
- Irak: 5 gelar (1975, 1977, 1978, 1988, 2000)
- Iran: 4 gelar (1973, 1974, 1975, 1976)
- Korea Utara: 3 gelar (1976, 2006, 2010)
- Arab Saudi: 3 gelar (1986, 1992, 2018)
- Thailand: 2 gelar (1962, 1969)
- Jepang: 1 gelar (2016)
- China: 1 gelar (1985)
- Indonesia: 1 gelar (1961)
- Qatar: 1 gelar (2014)
- Suriah: 1 gelar (1994)
- Uni Emirat Arab: 1 gelar (2008)
- India: 1 gelar (1974)
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Iswara N Raditya