tirto.id - Indonesia dipastikan mengisi satu slot di Piala Dunia U20 2021 usai ditunjuk sebagai tuan rumah pada Kamis (24/10/2019) dalam rapat Dewan FIFA yang dihelat di Shanghai, Cina. Dengan demikian, keikutsertaan Garuda ini menjadi yang kedua setelah terakhir kali terlibat pada Piala Dunia U20 1979.
“Presentasi kita dinilai dan diterima baik oleh FIFA. PSSI mengucapkan banyak terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang memberikan dukungan penuh kepada PSSI,” ucap Sekjen PSSI, Ratu Tisha sebagaimana dikutip laman PSSI.
“Apresiasi juga untuk jajaran kementerian terkait dan kepala daerah yang berkomitmen untuk membantu PSSI mewujudkan mimpi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2021,” tambah Ratu Tisha.
Timnas Indonesia di Piala Dunia U20 1979
Piala Dunia U20 digelar pertama kali pada 1977 di Tunisia. Dua tahun berselang, giliran Jepang menjadi tuan rumah yang diikuti oleh 16 negara peserta, termasuk Indonesia. Lolosnya Bambang Nurdiansyah dan kawan-kawan saat itu terjadi karena Garuda ditunjuk sebagai pengganti Korea Utara yang menolak tampil.
Menariknya, Korea Utara juga menjadi negara pengganti lantaran Irak—yang seharusnya menjadi wakil dari Asia—mengundurkan diri. Dipilihnya Irak sebagai wakil Asia pada Piala Dunia 1979 lantaran mereka dan Korea Selatan adalah juara bersama Piala Asia Junior 1978.
Dalam undian Piala Dunia U20 1979, Indonesia tergabung di Grup B bersama Argentina, Polandia, dan Yugoslavia. Sementara itu, Grup A ditempati Spanyol, Aljazair, Meksiko dan Jepang. Grup C dihuni Paraguay, Portugal, Korea Selatan dan Kanada. Satu grup lainnya, yakni Grup D diisi oleh Uruguay, Uni Soviet dan Guinea.
Pertama kali tampil di Piala Dunia U20, Garuda tak mampu berbuat banyak. Timnas Indonesia menempati posisi juru kunci. Dari tiga kali bertanding, Indonesia selalu kalah. Bahkan mereka tak pernah sekali pun mencetak gol. Sebaliknya, anak asuh Sutjipto Soentoro kala itu dibobol 16 gol oleh lawan-lawannya.
Dibobol Maradona di Laga Pertama
Di laga perdana pada 26 Agustus 1979, Timnas Indonesia bertemu Argentina. Dalam pertandingan yang dihelat di Moiya Stadium tersebut, Tim Tango menorehkan 5 gol tanpa balas di babak pertama. Ramon Diaz mencetak hattrick pada menit 10, 23 dan 25.
Diego Maradona menambah pundi-pundi gol Argentina dengan dua gol tambahan yang diciptakan pada menit 19 dan 39. Kendati demikian, di babak kedua, Timnas Indonesia bermain lebih baik dan membuat Argentina gagal menjaringkan gol tambahan.
“Pemain-pemain Indonesia bermain baik sekali di babak kedua,” ujar pelatih Timnas Argentina, Cesar Luis Menotti sebagaimana diberitakan Kompas edisi Senin, 27 Agustus 1979.
Di lain pihak, Sutjipto Soentoro selaku pelatih Timnas Indonesia tak ambil pusing dengan kekalahan telak skuadnya. Namun, sang pelatih sedikit menyayangkan lantaran Subangkit dan kolega seakan terbawa oleh permainan lawan.
“Biar kalah, saya tetap senang. Mereka bermain dengan semangat tinggi,” ucap Sutjipto.
“Saya minta mereka bertahan total karena target kita mengurangi kekalahan menjadi sedikit mungkin. Tetapi ternyata hal itu tidak mereka lakukan. Mereka terbawa oleh permainan lawan yang kelasnya memang di atas kita,” tambahnya.
Usai menghadapi Argentina, Timnas Indonesia kembali kalah di pertandingan kedua melawan Polandia dengan skor lebih besar, 0-6. Sementara di pertandingan pemungkas Grup B, giliran Yugoslavia yang mengalahkan Indonesia dengan skor 5-0.
Argentina dan Polandia mewakili Grup B untuk melaju ke babak perempat final. Di pengujung turnamen, Tim Tango keluar sebagai juara setelah mengalahkan Uni Soviet di di partai final dengan skor 3-1. Dalam laga tersebut, Diego Maradona mencetak gol melengkapi gol-gol dari Alves dan Ramon Diaz.
Skuad Indonesia di Piala Dunia U20 1979
Endang Tirtana, David Sulaksmono, Pepen Rubianto, Bambang Sunarto, Arief Hidayat, Didik Darmadi, Nus Lengkoan, Tommy Latuperisa, Mundari Karya, Subangkit, Bambang Nurdiansyah.
Cadangan: Fachrizal, Eddy Sudarnoto, Bambang Irianto, Imam Murtanto, Memed Permadi, Budhi Tanoto, Sjamsul Suryono.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Fitra Firdaus