tirto.id - Harga emas Antam Retro di Pegadaian pada 22 Desember hari ini tercatat di Rp739.000 per gram, sedangkan ukuran 0,5 gram dihargai sejumlah Rp372.000 dan ukuran 2 gram senilai Rp1.448.000.
Sementara itu, harga Antam Batik dipatok lebih mahal sekitar Rp103.000 untuk ukuran 0,5 gram. Di Pegadaian, harga Antam Batik dihargai senilai Rp889.000 per gram.
Harga emas UBS di Pegadaian pada 22 Desember hari ini yaitu Rp391.000 per 0,5 gram dan Rp740.000 untuk ukuran 1 gram. Sementara ukuran 2 gram dibanderol seharga Rp1.452.000.
Harga emas sempat terangkat oleh pemakzulan Presiden AS Donald Trump, karena tertekan oleh penguatan dolar AS dan kenaikan ekuitas Wall Street. Namun, emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh kembali pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari turun 3,50 dolar AS atau 0,24 persen, menjadi ditutup pada 1.480,90 dolar AS per ounce.
Indeks Dow Jones Industrial Average memperpanjang kenaikannya, bertambah 100 poin lagi pada Jumat (20/12/209), sementara Indeks S&P 500 dan Komposit Nasdaq mengikuti kenaikan Dow.
Ketika ekuitas membukukan keuntungan, emas biasanya turun karena investor tidak perlu mencari tempat yang aman dan mereka cenderung mengalihkan dana-dananya ke saham yang memberikan imbal hasil lebih tinggi.
Tekanan tambahan datang dari dolar. Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,3 persen menjadi sekitar 97,70 pada Jumat (20/12/2019).
Dolar AS terapresiasi didukung oleh beberapa data ekonomi positif. Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga naik pada tingkat tahunan 2,1 persen, Departemen Perdagangan AS mengatakan pada Jumat (20/12/2019), di tengah kekhawatiran kinerja yang lemah pada kuartal keempat.
Angka terbaru tidak direvisi dari perkiraan sebelumnya, tetapi lebih tinggi dari perkiraan pertama 1,9 persen, menurut data yang dirilis oleh Biro Analisis Ekonomi.
Dolar yang lebih kuat akan membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih mahal dan kurang menarik bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Namun, ketidakpastian politik seputar proses pemakzulan Presiden AS Donald Trump masih menopang aset safe-haven, sehingga membatasi penurunan harga emas lebih lanjut, kata analis pasar.
Editor: Yantina Debora