tirto.id - Daftar dalil tentang akhlak dalam Islam beserta lafal dan artinya di antaranya surah Al Bayyinah ayat 5, surah Al-Baqarah ayat 153, surah Al-Baqarah ayat 152, surah Al-A’raf ayat 199, hingga surah Al-Hujurat ayat 12-13.
Berbagai aspek dalam ajaran Islam menekankan pada pembinaan akhlak umatnya. Hal ini sejalan dengan salah satu tugas diutusnya Nabi Muhammad SAW, yakni memperbaiki akhlak dan cara berperilaku mulia.
Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Abu Hurairah bersabda sebagai berikut:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak,” (H.R. Baihaqi).
Secara etimologi, kata akhlak dalam bahasa Arab berasal dari bentuk jamak khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Sementara itu, akhlak menurut asal kata kerjanya berasal dari khalaqa yang berarti menciptakan.
Dari kedua asal kata tersebut, akhlak dapat dimaknai tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan, baik sesama manusia maupun dengan Sang Pencipta.
Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i (Imam Ghazali), seorang filsuf dan teologi muslim asal Persia dalam kitab Ihya Ulumuddin (1100an Masehi), menjelaskan bahwa akhlak adalah suatu perangai yang menetap kuat dalam jiwa seseorang, dan merupakan sumber timbulnya perbuatan-perbuatan tertentu dari dirinya, secara mudah dan ringan, tanpa perlu dipikirkan maupun direncanakan sebelumnya.
Akhlak dalam Islam secara umum dibagi 2 jenis: akhlak wad’iyyah dan akhlak Islam.
Pertama, akhlak wad’iyyah adalah norma yang diciptakan manusia untuk mengatur tindakan serta perilaku di masyarakat.
Kedua, akhlak Islam merupakan akhlak yang dianjurkan untuk umat muslim, dan merujukkan pada aturan-aturan dalam Al-Qur’an dan hadis.
Kemudian, akhlak Islam dibagi 2 jenis: akhlak mahmudah (terpuji) dan akhlak mazmumah (tercela).
Akhlak mahmudah adalah akhlak yang dianjurkan pengerjaannya dalam Islam. Di samping itu, akhlak ini merupakan gambaran keimanan seorang muslim sebagaimana dikatakan dalam hadis riwayat Tirmidzi berikut:
“Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya,” (H.R. Tirmidzi).
Sementara itu, akhlak mazmumah adalah akhlak yang sebaiknya dihindari dan dijauhi kaum muslim.
Daftar Dalil Tentang Akhlak dalam Islam Beserta Lafal dan Artinya
Terdapat banyak ayat di dalam Al-Qur’an yang mengatur perihal akhlak bagi umat Islam. Berikut ini daftar dalil tentang akhlak dalam Islam beserta lafal dan artinya:
Surah Al Bayyinah Ayat 5
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ ٥
Wa maa umiruu il-la liy'abu dul laaha mukhlisiina lahud-diina huna faa-a wa yuqiimus salaahta wa yu-tuz zakaata; wa zaalika diinul qaiyimah
Artinya: “Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif [istikamah], melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus [benar],” (QS. Al-Bayyinah [98]:5).
Surah Al-Baqarah ayat 153
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ ࣖ ١٥٢ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ ١٥٣
Yaaa ayyuhal laaziina aamanus ta'iinuu bissabri was Salaah; innal laaha ma'as-saabiriin
Artinya: “Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku. Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan [kepada Allah] dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar,” (QS. Al-Baqarah [2]:152-153).
Surah Al-A’raf Ayat 199
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَاَعْرِضْ عَنِ الْجٰهِلِيْنَ ١٩٩
khuzil 'afwa waamur bil'urfi waa'rid 'anil jaahiliin
Artinya: “Jadilah pemaaf, perintahlah [orang-orang] pada yang makruf, dan berpalinglah dari orang-orang bodoh,” (QS. Al-A’raf [7]:199).
Surah An-Nahl Ayat 90
۞ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ ٩٠
Innal laaha yaamaru bil 'adli wal ihsaani wa iitaaa'i zil qurbaa wa yanhaa 'anil fahshaaa'i wal munkari walbagh-i' ya'izukum la'allakum tazakkkaruun
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, dan memberikan bantuan kepada kerabat. Dia [juga] melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu selalu ingat,” (QS. An-Nahl [16]:90).
Surah Al-Hujurat Ayat 12-13
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ ١٢ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ١٣
Yaaa ayyuhal laziina aamanuj tanibuu kasiiram minaz zanni inna ba'daz zanniismunw wa laa tajassasuu wa la yaghtab ba'dukum ba'daa; a yuhibbu ahadukum any yaakula lahma akhiihi maitan fakarih tumuuh; wattaqul laa; innal laaha tawwaabur Rahiim;
Yaaa ayyuhan naasu innaa khalaqnaakum min zakarinw wa unsaa wa ja'alnaakum shu'uubanw wa qabaaa'ila lita'aarafuu inna akramakum 'indal laahi atqookum innal laaha 'Aliimun khabiir
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang. Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti,”(QS. Al-Hujurat [49]:12-13).
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno