tirto.id - Minyak goreng bersubsidi Minyakita masih langka di pasaran. Sejumlah pedagang sembako di Kawasan Pasar Kedoya, Jakarta Barat mengakui kesulitan mendapatkan stok minyak goreng tersebut.
“Minyakita ini susah sekali saat ini, mau tidak mau saya harus mengandalkan minyak goreng merk lain dan itu belum tentu laku seperti Minyakita,” kata salah satu pemilik toko sembako, Afun saat berbincang dengan Tirto, Jakarta, Rabu (15/2/2023).
Dia bercerita hanya memiliki 10 botol Minyakita ukuran 1 liter. Bahkan stok minyak yang dimiliki harus dibagi dua dengan pedagang sembako lainnya. Afun menjual Minyakita Rp16.000 per liter.
"Ini saya beli satu ikat dapat 10 botol Minyakita, karena langka sekarang saya harus bagi dua dengan pedagang sembako lainnya, dengan masing – masing dapat 5,” bebernya.
Kelangkaan yang terjadi membuat Afun terpaksa berjualan minyak goreng bermerk. Dia mengklaim tidak ingin menjual minyak goreng curah lantaran kualitasnya kurang baik.
“Di toko sembako saya, saya hanya jual minyak goreng bermerek yang premium saja. Soalnya, saya hanya ingin memberikan minyak dengan kualitas premium ke konsumen saya. Dan, saya juga tidak tertarik dengan minyak curah, karena kebanyakan minyak curah itu tidak baik dan kurang tersaring,” imbuh Afun.
Sementara itu, Afun pun berharap pemerintah segera kembali menyediakan stok minyakita. Karena kata Afun sebagian besar masyarakat miskin sangat membutuhkan minyak goreng tersebut.
“Saya waktu itu dengar berita penimbunan minyakita, saya harap yang menimbun itu ditangkap dan jangan sampai ada lagi yang timbun. Karena kasihan saya dengan masyarakat yang membutuhkan,” kata Afun.
Hal yang sama juga dikeluhkan salah satu pedagang toko sembako di Kawasan Pasar Aries, Jakarta Barat, Yadi (41) yang mengakui hanya memiliki 4 botol Minyakita ukuran 1 liter. Dia mengakui mengurangi stok lantaran minyak subsidi dijual 1 dus untuk kemasan 1 liter yaitu Rp192.000.
"Ini langka juga karena banyaknya permintaan oleh masyarakat akan Minyakita, lalu pasokannya juga kurang. Jadinya, Minyakita langka di toko sembako saya," bebernya.
Yadi mengakui dengan adanya kelangkaan Minyakita terpaksa hanya menjual minyak curah. Dia mengakui harga minyak curah saat ini Rp16.000 per liter.
Tidak hanya minyak curah, Yadi juga tetap mengandalkan minyak goreng bermerek lainnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Walaupun harganya lebih mahal dibandingkan Minyakita.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan stok minyak goreng MinyaKita akan mulai membanjiri pasar mulai Februari. Dia berharap dengan adanya stok tersebut harga MinyaKita bisa kembali normal, khususnya menjelang Ramadhan dan lebaran.
Dia menjelaskan pemerintah dan produsen minyak goreng siap meningkatkan tambahan suplai minyak goreng (migor) kemasan dan curah. Totalnya 450 ribu ton per bulan selama tiga bulan yaitu Februari-April 2023.
“Mudah-mudahan dalam bulan Februari nanti, karena akan puasa dan Lebaran, mudah-mudahan sudah mulai membanjiri pasaran sehingga di pasar-pasar rakyat ini juga bisa normal lagi,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (31/1/2023).
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin