Menuju konten utama

Corona Menguat di Korsel, Pemerintah Mulai Buat Pos Aju di Daegu

Pemerintah Korsel memberlakukan status merah di Daegu dan Gyeongsangbuk-do usai wabah virus Corona berebak.

Corona Menguat di Korsel, Pemerintah Mulai Buat Pos Aju di Daegu
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (tengah) didampingi Menko PMK Muhadjir Effendy (kiri) dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (kanan) memberikan keterangan pers seusai menggelar rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (2/2/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

tirto.id - Pemerintah mulai menaruh atensi penyebaran virus Corona di Korea Selatan dengan mulai membentuk jalur alternatif menuju Kota Daegu setelah wabah Corona atau COVID-19 beredar di negara ginseng tersebut.

"Tim kami yang ada di Seoul sudah membuka pos aju sekitar 53 kilometer dari Kota Daegu untuk mengantisipasi kalau situasi di kota tersebut menjadi semakin harus menjadi perhatian," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai bertemu Presiden Jokowi, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2020).

Daerah Daegu saat ini memang menjadi perhatian pemerintah Korea Selatan. Hingga kini, mereka memberlakukan status merah di Daegu dan Gyeongsangbuk-do usai wabah virus Corona berebak.

KBRI Seoul pun sudah mengambil langkah dalam melindungi WNI yang berada di kedua daerah tersebut.

KBRI Seoul mulai menggiatkan upaya pencegahan virus Corona kepada WNI yang berada di Korea Selatan lewat bantuan simpul-simpul dan tokoh masyarakat mitra KBRI, paguyuban kedaerahan, mahasiswa, juga kelompok keagamaan seperti Jemaah Masjid Indonesia dan juga Jemaat Gereja Indonesia.

Selain itu, KBRI Seoul mulai meningkatkan intensitas komunikasi dengan pemerintah Korea Selatan dan pemerintah pusat dalam menangani masalah virus Corona di negara itu.

“Saya percaya bahwa Pemerintah Korea Selatan mampu menangani wabah ini. Hal tersebut ditunjukkan dengan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap langkah-langkah penanganan pemerintah Korsel,” demikian Dubes RI untuk Korsel, Umar Hadi sebagaimana dikutip dari laman KBRI Korea Selatan.

Umar Hadi menambahkan, “Saya terus mengimbau agar masyarakat tetap tenang, selalu mengikuti perkembangan melalui sumber-sumber terpercaya dan juga berbagai imbauan KBRI melalui media sosial KBRI Seoul.”

Berdasarkan informasi yang dirilis KBRI Seoul, Korsel telah melaporkan 977 kasus terbaru dari COVID-19 per tanggal 25 Februari 2020. Angka tersebut dianggap sebagai angka tertinggi di luar Cina sebagai pusat penyebaran virus.

Baca juga artikel terkait WABAH VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz