Menuju konten utama

Contoh Soal Literasi SMP ANBK 2023 Paket B dan Kunci Jawabannya

Contoh soal literasi ANBK 2023 paket B beserta kunci jawabannya. Berikut selengkapnya.

Contoh Soal Literasi SMP ANBK 2023 Paket B dan Kunci Jawabannya
Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). ANTARA/HO-Diskominfo Kota Madiun/am.

tirto.id - Contoh soal literasi ANBK 2023 paket B dibutuhkan sebagai bahan belajar bagi siswa kelas 8 SMP yang akan mengikuti ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2023.

Dalam pelaksanaan ANBK 2023 terdapat 3 instrumen yang akan diujikan salah satunya yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang bertujuan untuk mengukur literasi membaca dan literasi numerasi pada siswa.

Jadwal penyelenggaraan ANBK tahun 2023 baik untuk jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK juga telah dirilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Terkait dengan pelaksanaan ANBK 2023 untuk paket B jenjang SMP/sederajat telah dijadwalkan pada 18 - 21 September 2023 mendatang.

ANBK atau Asesmen Nasional Berbasis Komputer merupakan bentuk ujian yang dirancang oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai pengganti dari Ujian Nasional. Di samping itu, ANBK itu sendiri juga menjadi suatu program evaluasi yang dilaksanakan guna meningkatkan mutu pendidikan.

Sebelum mengikuti ujian ANBK tahun 2023 para siswa dapat mempersiapkan diri terlebih dahulu dengan mempelajari dan mengerjakan berbagai contoh soal ANBK 2023 salah satunya mengenai materi AKM literasi-numerasi.

Contoh Soal ANBK 2023 Paket B Literasi Membaca dan Jawaban

Berikut ini contoh soal ANBK 2023 Paket B materi Literasi Membaca beserta kunci jawabannya yang dapat digunakan sebagai bahan belajar bagi siswa kelas 8 SMP guna mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian ANBK 2023 yang akan datang.

Bacaan untuk soal nomor 1-2

Botol bekas dari beling jangan dibuang. Botol-botol ini bisa dimanfaatkan untuk dijadikan alat musik. Botol harus diisi air, nanti akan bisa menghasilkan suara.

Siapkan botolnya. Mulai isi dengan air. Usahakan tinggi air pada setiap botol berbeda. Setelah itu jejerkan botol-botol yang sudah diisi air.

Botol bisa bersuara dengan cara ditiup. Bisa juga dengan cara dipukul menggunakan sendok. Jika tidak ada sendok, bisa menggunakan alat pemukul lain. Pukullah di bagian yang terisi air. Jangan terlalu kencang memukulnya. Nanti botol bisa pecah. Cobalah pelan-pelan. Dengarkan suara yang muncul ketika botol itu diketuk.

Botol bisa berbunyi berbeda tergantung banyaknya udara di dalam botol. Jika air lebih banyak artinya udara yang ada lebih sedikit. Air yang lebih banyak akan menyebabkan getaran merambat dengan lebih lambat. Sehingga menghasilkan suara lebih rendah. Dengan botol ini kamu bisa mengadakan konser musik bersama teman-temanmu.

1. Bagaimana cara yang dilakukan agar botol-botol berisi air tersebut dapat mengeluarkan bunyi?

Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda centang (√)!

Jawaban benar lebih dari satu.

A. Meniup botol dengan mulut.

B. Menjejerkan botol sama tinggi.

C. Memukul botol dengan sendok.

D. Memasukkan sendok ke dalam botol

Jawaban: A dan C

2. Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya bunyi yang dihasilkan oleh botol beling bekas saat dipukul adalah ....

A. volume air dalam botol

B. jenis air yang digunakanC. jenis alat pukul

D. ukuran alat pukul

Jawaban: A

Bacaan untuk soal nomor 3-5

Memberi Tanpa Mengingat, Menerima Tanpa Melupakan

Alkisah hiduplah sebatang pohon.

Pohon itu menyayangi seorang anak laki-laki.

Anak laki-laki itu kemudian memanjat batang si pohon.

Berayun dari dahan-dahannya dan memakan apelnya.

Anak laki-laki itu menyayangi si pohon dengan amat sangat.

Dan pohon pun bahagia.

Waktu pun berlalu …

Anak laki-laki itu semakin tumbuh besar.

Pohon seringkali sendirian.

Ia ingat bagaimana si anak laki-laki bisa membuatnya merasa bahagia.

Suatu hari, anak laki-laki itu datang kepada pohon.

Pohon pun berkata, “Sini, Nak. Kemarilah dan panjat batangku. Bermainlah di bawah naunganku dan berbahagialah.”

“Aku ingin uang. Bisakah kau memberiku uang?”

“Maafkan aku, aku hanya mempunyai daun dan apel. Ambillah apelku lalu juallah di kota. Nanti kau akan punya uang dan merasa bahagia.

Anak laki-laki itu pun menuruti ucapan si pohon. Ia mengambil banyak apel dan menjualnya ke kota. Pohon pun bahagia bisa memberi dan membuat anak laki-laki itu bahagia.

Hingga suatu hari anak laki-laki itu datang lagi.

“Aku tidak punya rumah,” kata anak laki-laki.

“Kau bisa memotong dahan-dahanku dan membuat rumah darinya,” kata pohon.

Anak laki-laki itu pun melakukannya. Memotong semua dahan si pohon dan membawanya pergi untuk membangun rumah.

Pohon pun bahagia.

Waktu pun kembali berlalu.

Tak ada kabar dari anak laki-laki yang disayangi oleh si pohon.

Suatu ketika, anak laki-laki itu datang dengan keriput telah merambati wajahnya yang renta.

“Aku ingin sebuah perahu yang akan membawaku pergi jauh dari sini,” katanya.

Maka anak laki-laki itu memotong batang si pohon, membuat perahu dan berlayar. Kali ini si pohon tidak terlalu bahagia.

Suatu hari, anak laki-laki yang semakin renta itu kembali datang.

Si pohon mengajaknya untuk bermain, tapi anak laki-laki itu menjawab, “Aku tidak membutuhkan banyak hal sekarang. Hanya tempat tenang untuk duduk.”

“Sebuah tunggul tua jelas bagus untuk diduduki dan dijadikan tempat beristirahat. Kemarilah, Nak. Duduklah dan beristirahatlah.”

Kemudian anak laki-laki itu melakukannya. Dan pohon pun kembali bahagia.

Sumber:

Diadaptasi dari The Giving Tree oleh Shel Silverstein.

Diadaptasi oleh Dyah Prameswarie

3. Bagaimanakah penggambaran karakter anak laki-laki dan pohon pada teks tersebut?

Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda centang (√)!

Jawaban benar lebih dari satu.

A. Anak laki-laki sering meminta dan si pohon selalu memberikan apa yang menjadi keinginan anak tersebut.

B. Si pohon menyukai anak laki-laki itu, tetapi anak laki-laki itu membenci si pohon.

C. Anak laki-laki itu selalu membuat si pohon merasa bahagia dan si pohon membuat anak laki-laki itu pergi.

D. Anak laki-laki itu sering melupakan si pohon, tetapi si pohon selalu mengingatnya setiap hari.

Jawaban: A dan D

4. Apa saja yang dilakukan oleh anak laki-laki tersebut terhadap si pohon di awal cerita?

Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda centang (√)!

Jawaban benar lebih dari satu.

A. Memanjat batang pohon.

B. Membuat rumah dari dahan pohon.

C. Memakan buah apel yang dihasilkan pohon.

D. Membuat perahu layar dari pohon.Jawaban: A dan C

5. Setelah membaca cerita tersebut, apa pesan yang dapat kamu terapkan dalam kehidupan?

Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda centang (√)!

Jawaban benar lebih dari satu.

A. Selalu menjaga kelestarian lingkungan yang memberi manfaat kehidupan.

B. Selalu eksploitasi kekayaan alam demi keinginan hidup.

C. Harus tulus dalam membina hubungan tanpa saling merugikan.

D. Harus ikhlas ketika memberikan sesuatu kepada orang lain.Jawaban: A, C, dan D

Bacaan untuk soal nomor 6-8

Misi di Teluk Finlandia

Kapal pemecah es Snow bersandar dekat kapal pemecah es Steel, kakaknya, di Pos Juniper, tempat semua kapal pemecah es berlabuh. Alunan musik merdu dari radio membuat mereka terkantuk-kantuk. Kakaknya bahkan sudah tertidur lelap sambil mendengkur.

Tiba-tiba saja musik terhenti dan terdengar laporan darurat di radio.

“Kabar darurat. Cuaca ekstrim akibat pemanasan global menerjang Teluk Finlandia dan sekitarnya. Beberapa pulau, batu karang dan gumuk pasir di laut di Teluk Finlandia telah membeku. Apungan es pun mulai terbentuk di laut lepas. Angin kencang telah membawanya ke jalur berlayarnya kapal. Dilaporkan suhu di Teluk Bothnia juga terus menurun memacu terbentuknya es hingga menjebak beberapa kapal yang sedang berlayar di sana. Diperkirakan cuaca ekstrem ini akan terus berlangsung sepanjang musim dingin.”

“Kak, bangun! Ada kapal yang terperangkap es,” seru Snow. Tapi Kepala kapal pemecah es, Atlas, menugaskan Castor dan Pollux. Mereka sudah berangkat untuk menolong kapal-kapal itu.

“Lagi-lagi Castor dan Pollux yang berangkat! Kenapa selalu mereka?” keluh Snow sambil membangunkan kakaknya.

“Aduh, aku lagi asyik tidur. Nanti juga kita dipanggil jika diperlukan!” Kakaknya mengomel.

“Iya tapi aku bosan. Aku enggak mau hanya jadi tontonan wisatawan,” kata Snow kesal.

Snow memeriksa kembali semua peralatannya. Baling-baling haluan depan kapal dan pendorong buritannya berputar dengan baik. Mesin-mesinnya sudah diservis. Radar dan pemancar radio yang baru sudah dipasang di anjungan menggantikan yang lama. Semua sudah siap.

Mayday! Mayday! Tiba-tiba terdengar panggilan darurat dari sebuah kapal. “Ini kapal dagang Nou Nou dari Panama. Daun kemudiku rusak dan tidak bisa dikendalikan. Aku akan terseret ke Gumuk Savin. Adakah yang bisa mendengarku?”

Sejenak semuanya terdiam. Lalu Atlas berkata, “Snow, giliranmu bertugas. Cepat tolong kapal Nou Nou!

Snow menyalakan mesin-mesinnya dengan semangat. Lampu biru di menaranya, khas kapal pemecah es, menyala kelap kelip. Lalu ia menanggapi panggilan darurat Nou Nou.

“Kapal dagang Nou Nou, ini kapal pemecah es Finlandia Snow. Bisa mendengarku?”

“Ya, aku mendengarmu. Es mulai menekan semua sisi badan kapalku. Entah berapa lama lagi aku bisa bertahan. Lambung kapalku akan rusak jika terseret ke arah gumuk. TOLONG!” teriak kapal dagang Nou-Nou.

Untungnya, radar Snow bekerja dengan sempurna. Titik hijau di layar monitornya menunjukkan lokasi kapal Nou Nou. Mesin alat penariknya serta kabel penariknya yang setebal kaki beruang, sudah siap di buritan kapal. Snow mundur dengan hati-hati supaya alat penariknya di buritan ada di posisi yang tepat dengan haluan Nou Nou. Pengait kabel pun akhirnya terpasang. Snow menggerakkan Nou Nou dengan perlahan. Kabel penarik yang tebal berderit keras saat Snow menariknya. Kapal-kapal tersebut berbelok, pelan tapi pasti, meninggalkan gumuk itu menuju pos. Snow lelah tapi sangat puas ia bisa menolong kapal Nou Nou. Sepertinya, ia akan sangat sibuk musim dingin ini.

Catatan:

Gumuk: bukit pasir di tepi laut

Teluk Finlandia: sebuah bagian dari Laut Baltik yang dibatasi oleh Finlandia di utara dan Estonia di selatan. Teluk ini mencapai kota Saint Petersburg, Rusia di bagian timur di mana Sungai Neva berakhir. Kota-kota besar lainnya di pesisir Teluk Finlandia adalah Helsinki dan Tallinn.

Sumber:

Disadur dari buku “Icebreaker Snow and The Mission on the Gulf of Finland” ditulis oleh Teemu Leppala dan Petri Kantoniemi.

6. Setelah terdengar panggilan darurat dari sebuah kapal, Snow mendapatkan giliran bertugas. Bagaimana perasaan dan sifat yang ditunjukkan Snow ketika mendapat kesempatan tugas tersebut?

Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda centang (√)!

Jawaban benar lebih dari satu.

A. Senang dan bersemangat melaksanakan misi penyelamatan.

B. Tersanjung dan bertanggung jawab untuk melakukan misi baru.

C. Yakin kesiapan dirinya, tetapi juga sedih karena pernah diabaikan dalam misi sebelumnya.

D. Peduli dengan nasib kapal dagang, tetapi ia kasihan melihat kondisi Steel, kakaknya.

Jawaban: A dan B

7. Seandainya kamu menjadi Snow, manakah dari pernyataan berikut yang dapat kamu pilih untuk meningkatkan kepercayaan kepala kapal pemecah es Atlas?

Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda centang (√)!

Jawaban benar lebih dari satu.

A. Siap siaga kapanpun diperlukan dengan mengecek kondisi peralatan pemecah es.

B. Menceritakan misi penyelamatan pertama di Teluk Finlandia yang berhasil sempurna sehingga kapal selamat.

C. Terjaga terus-menerus agar tidak tertinggal misi sehingga bukan Castor dan Pollux yang diberi tugas penyelamatan.

D. Memberikan bukti bahwa selalu siap menerima tugas dengan tampilan mesin dan peralatan yang prima.

Jawaban: A dan D

8. Di manakah lokasi kapal pemecah es Snow berada ketika terdengar panggilan darurat?

A. Teluk Bothnia.

B. Gumuk Savin.

C. Teluk Finlandia.

D. Pos Juniper.

Jawaban: D

Bacaan untuk soal nomor 9-10

Mengikat Warna

Yogyakarta memiliki banyak kampung batik. Salah satu kampung batik yang unik terletak di Karangkajen. Kerajinan tangan ini dikerjakan kelompok ibu rumah tangga yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMMas). Produk yang dihasilkan diberi sebuah merek yang menunjukkan ciri khas bagaimana kerajinan tangan itu dibuat. Kini hasil produksi kelompok ibu rumah tangga itu telah menembus pasar ekspor ke Malaysia, Singapura, dan Australia.

Keistimewaan pengerjaan kerajinan tangan tersebut adalah ecoprint. Teknik ini memanfaatkan berbagai dedaunan, bunga, dan ranting-ranting pohon yang disebarkan begitu saja secara acak atau ditata rapi di atas kain. Bahan-bahan itu digunakan untuk menggantikan cap atau cetak layaknya batik pada umumnya.

Setelah proses penataan, kain digulung dan direbus beberapa waktu hingga saat dibuka kembali sudah terbentuk gambar daun, bunga, dan ranting. Selanjutnya kain diangin-anginkan dan difiksasi dengan air tawas agar warna lebih awet.

Keunggulan ecoprint ini banyak sekali, di antaranya adalah desain yang tidak massal sehingga menjadikannya eksklusif. Teknik ini dapat diterapkan pada media selain kain, yang penting adalah media dapat menyerap warna alami daun dan bunga. Ecoprint juga mendukung gerakan menyelamatkan bumi karena bahan alami yang digunakannya. Selain itu jenis kerajinan tangan ini menjadi salah satu alternatif mengurangi limbah kimia dari pabrik tekstil.

Belum banyak yang mengambil segmen ini karena prosesnya yang rumit dan membutuhkan ketelatenan, sehingga masih terbuka sebagai peluang bisnis. Perhitungan modalnya pun tidak begitu tinggi, sehingga dapat diterapkan di kalangan ekonomi bawah.

Kelompok perajin Karangkajen ini menggunakan teknik ecoprint yang menonjolkan karakteristik dan pemberdayaan berbasis potensi lokal. Dukungan masyarakat dan pemerintah daerah telah mendongkrak omset per bulannya mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Selain memproduksi kain ecoprint dan aneka kerajinan tangan berbahan kain, kelompok perajin ini juga memanfaatkan potensi kampungnya menjadi destinasi wisata. Para wisatawan dapat melihat langsung proses produksi ecoprint sambil berbelanja produk unik yang harganya berkisar puluhan hingga ratusan ribu rupiah.

Program ecoprint yang dimulai tahun 2017 ini telah memberdayakan para ibu rumah tangga untuk melakukan kegiatan positif dan memiliki penghasilan.

Keterangan:

Tawas: Kristal garam transparan yang larut dalam air, disebut aluminium kalium sulfat.

9. Mengapa teknik kerajinan batik ecoprint bagus untuk memberdayakan ibu rumah tangga?

Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda centang (√)!

Jawaban benar lebih dari satu.

A. Ibu rumah tangga memiliki keahlian berbicara sehingga sangat cocok di bagian penjualan.

B. Pengerjaan batik ecoprint butuh keterampilan yang dapat dikerjakan oleh ibu rumah tangga.

C. Hasil dari kegiatan membatik ecoprint dapat digunakan sebagai tambahan pemasukan keluarga.

D. Batik dengan teknik ecoprint butuh tenaga besar yang sesuai dengan tenaga ibu rumah tangga.

Jawaban: B dan C

10. Manakah dari pernyataan berikut yang menjelaskan keberhasilan kampung kerajinan batik?

A. Kerajinan ecoprint sangat bagus karena menggunakan bahan impor.

B. Kerajinan batik ecoprint memiliki keistimewaan dibanding teknik lain.

C. Butuh modal yang sangat besar untuk membuat kerajinan ecoprint.

D. Kerajinan batik biasanya menghasilkan limbah, termasuk ecoprint.

Jawaban: B

Bacaan untuk soal nomor 11-12

Kulkas Alam

Distrik Sugapa terletak di Kabupaten Intan Jaya, Papua. Sugapa terletak di dataran tinggi, yaitu 1.600-2.500 meter di atas permukaan laut. Kabut tebal selalu menyelimuti daerah ini. Bisa dibayangkan, udara di Sugapa sangat dingin. Namun, anak-anak Sugapa sudah terbiasa. Mereka tidak pernah merasa kedinginan.

Air sungai yang dingin di Sugapa bisa berguna seperti kulkas. Jangan bayangkan air sungai yang kotor dan penuh sampah, ya! Air sungai di Sugapa masih jernih dan bersih. Makanya, orang-orang Sugapa biasa mengawetkan daging hasil buruan mereka di sungai. Daging yang diawetkan di sungai bisa tahan sampai beberapa minggu, lho! Hebat, kan?

Proses pengawetan daging itu dibantu dengan daun pandan hutan. Aroma daun pandan yang wangi akan menyerap bau tak sedap. Selain itu, zat flavonoid dan saponin dalam daun pandan juga menghambat pertumbuhan bakteri. Zat flavonoid dan saponin ini adalah senyawa-senyawa kimia yang bisa ditemukan dalam berbagai tumbuhan.

11. Apa langkah pertama masyarakat Sugapa dalam mengawetkan daging?

A. Bungkusan daging ditindih dengan batu besar agar tidak hanyut.

B. Daging yang telah dibungkus daun pandan direndam di air.

C. Daging dibungkus daun pandan yang telah dibersihkan durinya.

D. Bungkusan daging direndam di sungai selama satu minggu.

Jawaban: C

12. Di mana letak Distrik Sugapa?

Jawab: Alternatif jawaban: di Kabupaten Intan Jaya; di Kabupaten Intan Jaya, Papua; terletak di Papua

Bacaan untuk soal nomor 13-14

AIR LAUT YANG TERPISAH

Saat sedang mandi, tiba-tiba aku ingat laut. Aku menyukai warna biru. Jenis apa pun. Setiap kali pergi ke pantai—tidak harus selalu saat hari libur—aku lama-lama memandang laut lepas yang hampir seluruhnya berwarna biru. Begitu juga dengan garis batas antara laut dengan langit, antara keduanya seolah menjadi satu. Sangat menakjubkan.

Suatu kali aku merasa beruntung menyaksikan sebuah fenomena ajaib di televisi. Tayangan itu menunjukkan sebuah batas yang memisahkan antara dua laut di Selat Gibraltar, yaitu Laut Atlantik dengan Laut Mediterania sementara mereka benar-benar hidup masing-masing dan tidak saling mencampuri satu sama lain. Bahkan batas di antara keduanya sangat jelas.

Aku membayangkan, jika manusia tidak mencampuri urusan satu sama lain, barangkali dunia ini akan damai. Tidak ada luka, rahasia, air mata, dan tentu saja tidak ada peperangan. Tapi sepertinya tidak mungkin. Seringkali perbedaan menjelma menjadi senjata paling tajam untuk saling ‘membunuh’ satu dengan yang lainnya.

Sumber:

Cerpen Angkasa, penulis Fina Lanahdiana, Antologi Kupu-kupu Kematian, UNSA Press

13. Mengapa tokoh Aku tiba-tiba teringat laut ketika mandi?

A. Fenomena ajaib yang ia tonton membuatnya teringat akan laut.

B. Laut berwarna biru yang merupakan warna kesukaannya.

C. Ketakjubannya akan garis batas laut dengan langit.

D. Teringat saat ia pergi berlibur ke pantai.

Jawaban: B

14. Setelah melihat fenomena air tak tercampur, tokoh Aku menjadi lebih memahami bahwa ....

A. Kita semestinya peduli terhadap lingkungan

B. Segala hal memiliki makna dalam kehidupan.

C. Kita harus bijak dalam menerima perubahan alam.

D. Kelestarian alam harus selalu dijaga.

Jawaban: B

Putri Lopian (Kisah dari Tapanuli Tengah)

Liburan semester ini, Riga berlibur ke rumah Kakek di Sibolga, Sumatera Utara. Kakek senang sekali bercerita. Begitu banyak legenda yang Kakek ceritakan padanya. Kali ini, Kakek bercerita tentang Putri Lopian, seorang penyayang binatang yang memiliki banyak sahabat hewan.

Setiap sore, Putri Lopian memanggil para sahabatnya dari balik pagar halaman istana yang berbatasan dengan hutan, lalu memberi mereka makan.

Sahabatnya yang paling dekat adalah kura-kura, yang selalu mengikutinya. Namun, si kura-kura pemalu. Jika ada orang lain, si kura-kura akan bersembunyi, berpura-pura jadi batu.

Suatu pagi, ketika dia sedang menemui teman-temannya di tepi hutan, gempa besar terjadi. Suasana kacau balau, penghuni istana berlarian keluar. Orang tuanya tidak ada! Kelinci dan rusa mendatanginya, menarik-narik kainnya agar dia ikut mereka ke arah hutan, menjauhi pantai.

Sementara itu, orang-orang malah berlarian ke laut sambil membawa keranjang, berteriak, “Ikan! Banyak ikan di pantai!”

Tiba-tiba saja gelombang dahsyat datang dari arah laut. Semua tersapu! Putri Lopian juga. Di mana-mana hanya ada air!

Sebongkah batu muncul di dekatnya. Ternyata itu si kura-kura. Putri Lopian berpegangan ke tempurung sahabatnya. Kura-kura membawanya berenang ke dataran tinggi, dan hewan lain membantu menariknya.

Akhirnya dia selamat! Sayang sekali, Putri Lopian tidak dapat menemukan orang tuanya. Namun, sahabat-sahabatnya menjadi pelipur lara. Hingga dewasa, dia masih menyayangi hewan-hewan itu.

Sumber: Kemdikbud

15. Apa yang dilakukan kura-kura dan Putri Lopian setelah gempa besar terjadi?

A. Kura-kura menarik Putri Lopian untuk menjauhi pantai.

B. Kura-kura dan Putri Lopian bergegas berlari menuju ke hutan.

C. Putri Lopian mengajak kura-kura berlari ke laut mencari orang tuanya.

D. Putri Lopian berpegangan pada tempurung kura-kura.

Jawaban: D

Baca juga artikel terkait CONTOH SOAL atau tulisan lainnya dari Ririn Margiyanti

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ririn Margiyanti
Penulis: Ririn Margiyanti
Editor: Yulaika Ramadhani