Menuju konten utama
Ceramah Kultum Ramadhan 2023

Contoh Materi Kultum Ramadhan 2023: Wafatnya Ali bin Abi Thalib

Contoh materi kultum Ramadhan 2023 akan membahas tentang peringatan wafatnya Ali bin Abi Thalib.

Contoh Materi Kultum Ramadhan 2023: Wafatnya Ali bin Abi Thalib
Ilustrasi Kultum. foto/IStockphtho

tirto.id - Contoh materi kultum Ramadhan 2023 bisa membahas tentang peringatan wafatnya Ali bin Abi Thalib.

10 hari terakhir bulan Ramadhan merupakan waktu diistimewakan karena di dalamnya terdapat malam Lailatulqadar. Di sisi lain, pada periode tersebut juga terdapat kisah sejarah memilukan bagi umat Islam.

Ali bin Abi Thalib wafat pada 10 hari terakhir bulan Ramadan setelah diserang Abdullah bin Muljam dari Kaum Khawarij menggunakan pedang yang diberi racun.

Kultum Ramadhan 2023: Memperingati Wafatnya Ali bin Abi Thalib

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji hanya kepada Allah Swt. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad Saw. beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari akhir (kiamat). Amma ba'du...

Alhamdulillah, kita dapat berkumpul dalam majelis ilmu spesial bulan Ramadan 2023 yang insyaallah diberkahi Allah Swt. Dai pada kesempatan ini akan menyampaikan kultum tentang peringatan wafatnya Ali bin Abi Thalib.

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Umat Islam sebentar lagi akan memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadan. Pada waktu tersebut, umat Islam berbondong-bondong menuju masjid untuk memperbanyak ibadah menyambut Lailatulqadar atau Malam Kemuliaan. Rasulullah saw., bersabda: “Carilah Lailatulqadar pada tanggal-tanggal ganjil dari sepuluh akhir bulan Ramadan,” (HR. Bukhari).

Lailatulqadar merupakan malam istimewa karena lebih baik daripada 1000 bulan. Barangsiapa beribadah pada Lailatulqadar, pahalanya lebih baik dibandingkan menjalankan amalan selama 1000 bulan di waktu lain. Allah Swt. berfirman mengenai keistimewaan Lailatulqadar dalam Surah Al-Qadr ayat 1-5 sebagai berikut:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ

Arab Latinnya:

Innā anzalnāhu fī lailatil-qadr(i). Wa mā adrāka mā lailatul-qadr(i). Lailatul-qadri khairum min alfi syahr(in). Tanazzalul-malā'ikatu war rūḥu fīhā bi'iżni rabbihim min kulli amr(in). Salāmun hiya ḥattā maṭla‘il-fajr(i).

Artinya:

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya [Al-Qur’an] pada Lailatulqadar. Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu? Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ [Jibril] dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah [malam] itu sampai terbit fajar,” (QS. Al-Qadr [94]: 1-5).

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Akan tetapi, 10 hari terakhir bulan Ramadan tidak hanya membahas kemuliaan Lailatulqadar. Namun, umat muslim juga mengenang peristiwa dalam sejarah Islam yang menyebabkan wafatnya Ali bin Abi Thalib.

Terjadi perbedaan pendapat mengenai tanggal wafatnya Ali bin Thalib. Ada yang mengatakan Ali bin Abi Thalib wafat pada 17 Ramadan, 21 Ramadan, dan 19 Ramadan tahun 40 Hijriyah. Kendati demikian, para ulama bersepakat terkait tahun kematian khalifah keempat sekaligus terakhir tersebut.

Pada waktu itu, Ali bin Abi Thalib tengah menunaikan ibadah Salat Subuh di Masjid Agung Kufah. Kemudian, muncul Abdullah bin Muljam, seorang dari kaum Khawarij, dan menyerang Ali bin Abi Thalib menggunakan pedang beracun.

Akibatnya, Ali bin Abi Thalib mengalami luka di bagian dahi. Tidak berselang lama semenjak kejadian tersebut, beliau meninggal dunia sekaligus menandakan berakhirnya Kekhalifahan Khulafaur Rasyidin.

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Ali bin Abi Thalib merupakan anak asuh Nabi Muhammad saw. Ali bin Abi Thalib membersamai Rasulullah saw. semenjak berusia 5 tahun berdasarkan buku Muhammad Sang Nabi: Sebuah Biografi Kritis (2011) karya Karen Amstrong.

Ali bin Abi Thalib adalah orang yang menyaksikan awal turunnya wahyu kenabian. Bahkan Ali bin Abi Thalib masuk sebagai golongan Assabiqun Al-Awwalun, yakni orang-orang yang memeluk Islam pertama kali.

Selepas meninggalkan Utsman bin Affan dari kursi kekhalifahan, Ali bin Abi Thalib diangkat menggantikan kepemimpinan pada 35 H. Ali bin Thalib memimpin ketika Islam tengah mengalami kekacauan.

Aisyah ra. dan Muawiyah bin Abu Sufyan (Gubernur Islam di Damaskus) menuntut Ali bin Abi Thalib menghukum para Khawarij yang terlibat dalam pembunuhan Khalifah Usman bin Affan. Namun, pihak Ali bin Abi Thalib tidak memenuhi tuntutan dari Aisyah Ra. dan Muawiyah bin Abu Sufyan. Oleh sebab itu, muncul tuduhan Ali bin Abi Thalib terlibat dalam pembunuhan Usman bin Affan.

Kemudian terjadilah perang saudara antara kaum muslim yang dikenal dengan Perang Shiffin. Perang ini menyebabkan korban besar pada kedua belah kubu. Puncaknya, kedua belah pihak mengadakan arbitrase (tahkim) yang menghasilkan keputusan pengangkatan Muawiyah sebagai khalifah baru.

Akan tetapi, Kaum Khawarij menolak keputusan arbitrase dan memerangi seluruh pihak yang menerima. Salah satu tokoh yang muncul dari Kaum Khawarij adalah Abdullah bin Muljam yang nanti membunuh Ali bin Abi Thalib.

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,

Demikianlah kultum Ramadan 2023 seputar wafatnya Ali bin Abi Thalib. Semoga kita dijauhkan dari sifat menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Apalagi kaum muslim kini tengah menjalani bulan puasa yang identik dengan menahan hawa nafsu termasuk amarah. Amin amin ya rabbal alamin.

Akhirul kalam wabillahi taufiq wal hidayah,

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2023 atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Muhammad Fadli Nasrudin Alkof