Menuju konten utama

Contoh Kasus Baby Blues di Indonesia, Viral Video Ibu Buang Bayi

Apa saja contoh kasus baby blues di Indonesia, berkaitan dengan video viral ibu hendak buang bayi.

Contoh Kasus Baby Blues di Indonesia, Viral Video Ibu Buang Bayi
Ilustrasi baby blues. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Sindrom baby blues diduga menjadi alasan di balik viralnya video seorang ibu yang hendak melempar anaknya yang masih bayi ke rel kereta api di stasiun KRL Pasar Minggu baru-baru ini.

Dalam video yang beredar di sosial media tersebut terlihat seorang petugas stasiun sedang menenangkan seorang perempuan membawa kain gendongan. Anak ibu tersebut yang masih bayi, menangis kencang dalam gendongan seorang petugas lainnya.

“Biarin Bapak,” ujar sang Ibu.

“Kok biarin, Ibu? Kenapa? Kan bisa diomongin baik-baik?” tanya petugas stasiun.

Kemudian, ada pula seorang perempuan yang juga berusaha menenangkan sang ibu.

“Ibu kenapa, bu, ibu enggak boleh gitu,” kata perempuan itu.

Warganet menduga, peristiwa tersebut dicipu si ibu yang mengalami sindrom baby blues. Baby blues adalah perubahan psikologis yang kerap dialami oleh seorang perempuan setelah melahirkan. Kondisi ini berkaitan dengan stres dan ketidaksiapan melakoni peran baru sebagai seorang ibu.

Andini Dwi Arumsari Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) menjelaskan bahwa baby blues syndrom adalah suatu bentuk kesedihan atau kemurungan yang dialami ibu setelah melahirkan.

Kemudian, Andini juga memaparkan pada laman resmi UM Surabaya, seorang ibu yang mengalami baby blues akan merasa cemas tanpa sebab, mudah tersinggung, tiba-tiba menangis tanpa sebab, tidak sabar, tidak percaya diri, dan merasa khawatir dengan keadaan bayinya.

“Gejala lain yang harus diwaspadai terkait baby blues syndrome adalah ibu mengalami kesulitan tidur, berkurangnya nafsu makan, tidak memperhatikan keadaan anak, dan takut untuk menyentuh anak,” kata Andini.

Andini juga menyebut bahwa seorang ibu sangat mungkin mengalami baby blues apabila keluarga dan lingkungan sekitar kurang memberikan dukungan sosial dan emosional kepada sang ibu saat menjalani peran barunya.

“Salah satu alasan seorang ibu mengalami baby blues syndrome dikarenakan kurangnya dukungan sosial, baik dalam bentuk dukungan secara emosional, baik dari keluarga inti maupun dari lingkungan sekitar,”katanya.

Kasus Sindrom Baby Blues di Indonesia

Kasus baby blues yang dialami oleh ibu di stasiun KRL Pasar Minggu baru-baru ini bukan kasus pertama yang pernah menghebohkan masyarakat, sebelumnya ada beberapa kasus tentang ibu yang membahayakan anaknya diduga karena baby blues.

1. Ibu bunuh bayi di Bandung

Serang ibu berinisial FM, usia 29 tahun membunuh bayi kandungnya sendiri yang masih berusia tiga bulan di Bandung pada Minggu, 1 Agustus 2019 di kediamannya, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung.

Atas perbuatannya, FM terjerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup atau setidak-tidaknya hukuman 20 tahun penjara.

Aksi keji yang dilakukannya menurut FM karena ia mendapat bisikan gaib yang meminta dirinya membunuh bayinya agar bisa masuk surga dan ia juga mengaku belum siap memiliki anak.

Kecemasan dan kekhawatiran yang dialami FM ini bisa disebut termasuk dalam kondisi Baby Blues, yakni perubahan psikologis secara mendadak yang dirasakan seorang ibu usai melahirkan.

2. Ibu tenggelamkan bayi di Buton Tengah

Seorang ibu berinisial MF, usia 21 tahun ditahan oleh pihak kepolisian karena tega membunuh anak keduanya dengan cara menenggelamkannya ke dalam bak mandi.

Tidak hanya itu, anak pertamanya juga dia sakiti, anak pertamanya ditemukan suaminya tergeletak di atas tempat tidur dalam kondisi penuh darah di bagian leher. Lalu, anak pertamanya langsung dilarikan ke rumah sakit.

Aksi kejam itu terjadi pada Selasa sore, 25 Februari 2020 di rumahnya berlokasi di Kecamatan Sangia Wambulu, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.

Menurut suami MF, Haris, usia 24 tahun, istrinya memang kerap marah dan depresi pasca melahirkan. Haris bilang penyakit itu muncul jika setelah melahirkan.

Dia juga menceritakan saat kelahiran anak pertama mereka istrinya juga seperti itu, tapi saat itu ada keluarga.

3. Ibu buang anak ke dalam sumur di Jember

Seorang ibu berinisial FH, usia 25 tahun gegerkan warga Jember karena perbuatannya yang tega membuang bayi kandungnya yang masih berusia 40 hari ke dalam sumur dekat dapur rumahnya di Dusun Bregoh, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember.

Mulanya, Ibu mengelabui orang sekitarnya dengan mengatakan bahwa anaknya hilang dan berpura-pura ikut mencari. Kemudian, bayi malang itu, ditemukan oleh tetangganya tewas di dasar sumur.

Menurut pengakuan FH dia tega melakukan tindakan di luar nalar itu karena tidak tahan dibully atau diejek oleh orang sekitarnya. Dia dibully karena tidak memberikan bayinya ASI tapi susu formula, dia dianggap perempuan yang kurang sempurna.

Baca juga artikel terkait BABY BLUES atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra