tirto.id - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), imperatif adalah kalimat yang bersifat memerintah atau memberi komando, mempunyai hak memberi komando, dan bersifat mengharuskan. Kalimat imperatif juga diartikan sebagai bentuk perintah untuk kalimat atau verba yang menyatakan larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan.
Kunjana Rahardi dalam buku Pragmatik (2005) menuliskan, kalimat imperatif bahasa Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi lima macam, yakni kalimat imperatif biasa, kalimat imperatif permintaan, kalimat imperatif pemberian izin, kalimat imperatif ajakan, dan kalimat imperatif suruhan.
1. Kalimat Imperatif Biasa
Kalimat imperatif biasa memiliki ciri-ciri berintonasi keras, didukung dengan kata kerja dasar, dan berpartikel –lah. Kalimat imperatif biasa dituturkan dengan sangat halus hingga sangat kasar.
Contohnya sebagai berikut:
a. Usir kucing itu!
b. Diam! Hansip tahu apa.
c. Kita lihat! Pokoknya percaya boleh tidak juga boleh. Ayo kita lihat!
2. Kalimat Imperatif Permintaan
Kalimat imperatif permintaan dituturkan dengan kadar suruhan yang sangat halus. Kalimat imperatif jenis ini disertai dengan sikap penutur yang lebih merendah dan ditandai dengan pemakaian penanda kesantunan seperti tolong, sudilah, dimohon, dan lain-lain.
Contohnya sebagai berikut:
a. Kalau boleh, nanti malam saya ingin berangkat lagi ke Jakarta. Besok sore harus bertemu Tatang di Bekasi.
b. Diharapkan tidak membuat kebisingan di ruangan ini.
c. Sudilah kiranya Bapak untuk menanggapi surat ini.
3. Kalimat Imperatif Pemberian Izin
Kalimat imperatif pemberian izin dimaksudkan untuk memberikan izin, dan ditandai dengan pemakaian penanda kesantunan silakan, biarlah, dan beberapa ungkapan lain yang bermakna mempersilakan.
a. Silakan ambil buku itu.
b. Biar saya yang membawa tasnya Kak.
c. Ambillah makanan itu sesukamu.
4. Kalimat Imperatif Ajakan
Kalimat imperatif ajakan biasanya digunakan dengan penanda kesantunan ayo, biar, mari, harap, hendaknya, dan hendaklah.
Contohnya:
a. Coba kamu geser dulu meja ini.
b. Harap diselesaikan tugas berat ini bersama-sama.
c. Mari kita bersihkan rumput-rumput di depan gedung itu.
5. Kalimat Imperatif Suruhan
Kalimat imperatif suruhan biasanya digunakan bersama dengan penanda kesantunan ayo, biar, coba, harap, hendaklah, hendaknya, mohon, silakan, dan tolong.
Contohnya:
a. Coba keraskan radio itu.
b. Saudara sekalian diharapkan pergi ke ruang Auditorium.
c. Ayo makan dulu, Dik.
Penulis: Nirmala Eka Maharani
Editor: Alexander Haryanto