Menuju konten utama

7 Contoh Hipotesis Penelitian dan Cara Membuatnya

Belum paham dengan apa itu hipotesis penelitian? Simak penjelasan definisi, jenis, hingga contoh hipotesis penelitian berikut!

7 Contoh Hipotesis Penelitian dan Cara Membuatnya
Seorang peneliti memindahkan mikroalgae kedalam tabung di Laboratorium Pertamina Research and Technology Center, Jakarta, Rabu (15/9/2021). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.

tirto.id - Salah satu langkah awal penting dalam proses penelitian adalah merumuskan hipotesis. Tujuan merumuskan hipotesis penelitian adalah untuk memastikan sebuah riset memiliki landasan kuat dan metodologi yang tepat.

Lantas apa itu hipotesis penelitian? Agar lebih memahami salah satu konsep utama dalam kegiatan riset ini, simak definisi, jenis-jenis, hingga contoh hipotesis penelitian berikut.

Apa itu Hipotesis Penelitian?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan.

Sederhananya, hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah dalam penelitian. Hipotesis disebut jawaban sementara karena baru didasarkan pada teori yang relevan, bukan fakta-fakta empiris yang diketahui dari pengumpulan data.

Hipotesis biasa disusun dalam penelitian inferensial, terutama jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk pengujian. Meski tidak selalu diperlukan, ada juga hipotesis dalam riset kualitatif.

Pengujian hipotesis dapat menggunakan teknik analisis statistik inferensial, sedangkan penelitian deskriptif tidak membutuhkan rumusan hipotesis secara eksplisit.

Terkait pengertian hipotesis penelitian, ada banyak ahli yang berusaha merumuskannya. Berikut adalah beberapa pengertian hipotesis penelitian menurut para ahli:

1. Zikmund

Menurut Zikmund, hipotesis penelitian adalah proposisi atau dugaan yang belum terbukti. Dugaan tersebut bersifat tentatif, menjelaskan fakta atau fenomena, serta kemungkinan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian.

2. Nasution

Nasution menyatakan bahwa hipotesis penelitian adalah dugaan tentang apa yang kita amati sebagai upaya untuk memahaminya.

4. Mundilarso

Menurut Mundilarso, hipotesis penelitian adalah pernyataan dengan tingkat kebenaran yang masih lemah. Oleh karena itu, hipotesis harus diuji dengan menggunakan teknik tertentu dalam penelitian ilmiah.

Hipotesis dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman pribadi atau orang lain, kesan umum, atau kesimpulan yang masih sangat lemah. Hipotesis dapat juga diartikan sebagai pernyataan tentang keadaan populasi yang akan diverifikasi menggunakan data atau informasi yang dikumpulkan melalui sampel.

5. Kerlinger

Menurut Kerlinger, hipotesis penelitian adalah pernyataan yang menjelaskan dugaan hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis selalu berbentuk kalimat pernyataan (declarative) yang menghubungkan satu variabel dengan variabel lainnya, baik secara umum maupun khusus.

Dari berbagai rumusan definisi di atas, dapat ditarik benang merah. Hipotesis penelitian adalah pernyataan yang bersifat sementara atau tentatif. Dugaan ini mencakup masalah atau kesimpulan yang masih lemah sehingga harus diuji secara empiris.

Cara Menyusun Hipotesis Penelitian

Hipotesis harus berasal dari rumusan masalah yang bisa diuji. Jika hipotesis awalnya tidak dapat diuji, penelitian tidak dapat dilanjutkan. Rumusan hipotesis penelitian menunjukkan bahwa peneliti memiliki pengetahuan yang cukup terkait tema risetnya atau tidak.

Membuat hipotesis penelitian yang berkualitas memerlukan beberapa langkah. Berikut ini cara membuat hipotesis penelitian:

1. Susun Rumusan Masalah Terlebih Dahulu

Langkah pertama, menyiapkan rumusan masalah. Peneliti harus sudah memiliki rumusan masalah untuk penelitiannya. Perumusan masalah penelitian ini bisa dilakukan usai tahap mengamati data research gap dan penentuan tema.

Karena hipotesis adalah solusi atau jawaban sementara untuk rumusan masalah tersebut, memiliki rumusan masalah akan mempermudah pembuatannya.

2. Buat Hipotesis Pendahuluan

Agar hipotesis yang dibuat lebih sempurna, peneliti sebaiknya menyiapkan dulu hipotesis pendahuluan. Hipotesis pendahuluan ini bersifat eksplisit dan hanya digunakan untuk uji coba sebelum membuat hipotesis penelitian yang sebenarnya.

3. Kumpulkan Data Awal

Langkah berikutnya mengumpulkan data dan fakta awal. Setelah data dan fakta itu telah terkumpul, pilih yang relevan dengan penelitian. Langkah ini bertujuan untuk memberikan dasar yang kuat dan meyakinkan bagi hipotesis yang dibuat.

4. Pengolahan Hipotesis

Setelah semua data terkumpul, hipotesis perlu diolah sesuai dengan data dan fakta yang telah dikumpulkan. Data bisa dikumpulkan menjadi satu kesatuan, kemudian digunakan sebagai bahan untuk merumuskan hipotesis penelitian yang memiliki dasar kuat.

Jenis-Jenis Hipotesis Penelitian

Hipotesis dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Apa saja jenis-jenis hipotesis? Penjelasan di bawah ini akan menguraikannya, yakni:

1. Hipotesis Kerja/Alternatif

Hipotesis kerja, sering disebut juga hipotesis alternatif (Ha), kadang disimbolkan dengan H1. Hipotesis kerja ini menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y.

Hipotesis ini juga dapat menunjukkan perbedaan antara dua kelompok. Dengan kata lain, hipotesis ini menjelaskan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.

2. Hipotesis Nol

Hipotesis nol, atau null hypothesis, biasanya disimbolkan dengan Ho. Hipotesis ini dikenal sebagai hipotesis statistik. Sebab, ia sering digunakan dalam penelitian kuantitatif yang melibatkan perhitungan statistik.

Berbeda dengan hipotesis kerja, hipotesis nol menyatakan bahwa tidak ada hubungan atau pengaruh antara variabel-variabel yang diuji.

3. Hipotesis deskriptif

Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah di penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri. Hipotesis jenis ini bisa berupa hipotesis nol maupun kerja/alternatif.

4. Hipotesis komparatif

Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah di dalam penelitian yang bersifat komparatif. Jenis ini juga dapat berupa hipotesis nol maupun kerja/alternatif.

5. Hipotesis Asosiatif

Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang bersifat asosiatif. Jenis ini juga dapat dibuat berupa hipotesis nol maupun kerja/alternatif.

Contoh Hipotesis Penelitian

Untuk lebih mengenal bentuk hipotesis penelitian, peneliti pemula bisa melihat beberapa contohnya. Berikut ini contoh hipotesis penelitian yang bisa menjadi referensi:

1. Contoh Hipotesis Kerja

Ada hubungan antara tingkat kemiskinan dan ketersediaan lowongan pekerjaan. Dalam penelitian ini, hipotesis alternatif mengusulkan bahwa tingkat kemiskinan berbanding terbalik dengan jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia. Artinya, ketika tingkat kemiskinan meningkat, ketersediaan lowongan pekerjaan cenderung menurun. Penelitian ini akan menguji apakah ada korelasi signifikan antara variabel-variabel ini di berbagai daerah, dengan memperhitungkan faktor-faktor seperti kebijakan pemerintah, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat pendidikan masyarakat.

2. Contoh Hipotesis Nol

Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan mahasiswa dengan peluang mencari kerja. Hipotesis nol dalam penelitian ini menyatakan bahwa tingkat pendidikan mahasiswa tidak mempengaruhi peluang mereka dalam mendapatkan pekerjaan.

Artinya, mahasiswa dengan berbagai tingkat pendidikan memiliki peluang yang sama dalam mencari pekerjaan, tanpa memperhatikan latar belakang pendidikan mereka. Penelitian ini akan menggunakan data survei dari berbagai universitas dan perusahaan untuk menguji apakah tingkat pendidikan benar-benar tidak berpengaruh terhadap kesempatan kerja yang didapatkan oleh mahasiswa.

3. Contoh Hipotesis Deskriptif

Seorang peneliti ingin meriset tingkat produktivitas kerja para karyawan di sebuah pabrik susu merek A. Maka itu, di penelitian inim rumusan masalah utamanya adalah seberapa tinggi produktivitas kerja karawatn PT A.

Dalam penelitian ini, contoh hipotesis deskriptif jenis Ho dan Ha adalah:

  • Hipotesis nol (Ho): Produktivitas kerja karyawan di PT. A minimal 75 persen dari kriteria ideal yang ditetapkan. Dari sini, penelitian diharapkan membuktikan data di atas.
  • Hipotesis kerja (Ha): Produktivitas kerja karyawan di PT. X ≠ 75 persen. Tidak sama ini berarti lebih besar atau lebih kecil.

4. Contoh Hipotesis komparatif

Seorang peneliti ingin membandingkan tingkat produktivitas kerja karyawan perusahaan A dengan dengan perusahaan Y. Hipotesis untuk tema penelitian ini adalah:

  • Hipotesis nol (Ho): Produktivitas kerja karyawan di perusahaan X dan Y tidak berbeda.
  • Hipotesis kerja (Ha): Produktivitas kerja karyawan di perusahaan X dan Y tidak sama.

5. Contoh Hipotesis asosiatif

Seorang peneliti merumuskan masalah riset berikut: adakah hubungan signifikan antara motivasi dengan prestasi belajar siswa di SMA XYZ? Hipotesis untuk tema penelitian ini adalah:

  • Hipotesis nol (Ho): Ada hubungan signifikan antara motivasi dengan prestasi belajar siswa SMA XYZ.
  • Hipotesis kerja (Ha): Tidak ada keterkaitan yang signifikan antara motivasi dan prestasi belajar siswa SMA XYZ.

6. Contoh hipotesis tanpa arah (dua arah)

Hipotesis tanpa arah adalah hipotesis berupa pernyataan mengenai keterkaitan atau perbedaan variabel, tanpa ada penjelasan arah hubungan di antara variabel yang diteliti.

Contoh hipotesis tanpa arah adalah:

  • Terdapat perbedaan signifikan antara prestasi belajar siswa SMA XYZ berdasarkan motivasi belajarnya.
  • Ada hubungan signifikan antara motivasi belajar siswa SMA XYZ dengan prestasi belajarnya.

7. Contoh hipotesis searah

Hipotesis searah adalah pernyataan hipotesis yang menunjukkan arah hubungan atau perbedaan di antara 2 variabel dalam penelitian, baik bersifat positif maupun negatif.

Contoh hipotesis searah adalah:

  • Makin tinggi motivasi belajar siswa SMA XYZ, bertambah baik prestasinya.
  • Makin tinggi konsep diri siswa SMA XYZ, bertambah besar agresivitasnya.

Baca juga artikel terkait PENELITIAN atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Edusains
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Addi M Idhom