Menuju konten utama

Cina Langgar Zona Laut Natuna, Luhut: Kapal Patroli Kita Kurang

Menko Luhut pun mengusulkan agar pemerintah Indonesia perlu membeli kapal baru ukuran 138-140 meter kelas frigate.

Cina Langgar Zona Laut Natuna, Luhut: Kapal Patroli Kita Kurang
presiden joko widodo (ketiga kanan) bersama menko polhukam luhut panjaitana (kedua kiri), sekretaris kabinet pramono anung (kanan) dan panglima tni jenderal tni gatot nurmantyo (kedua kanan) meninjau kri imam bonjol 383 usai memimpin rapat rapat terbatas tentang natuna di atas kapal perang tersebut saat berlayar di perairan natuna, kepulauan riau, kamis (23/6). kri imam bonjol adalah kapal yang digunakan komando armada ri kawasan barat (koarmabar) untuk menangkap kapal cina yang diduga menangkap ikan di perairan natuna beberapa waktu lalu. antara foto/setpres-krishadiyanto/aww/16.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia kekurangan kapal untuk berpatroli di Laut Natuna Utara.

Luhut bilang hal ini menjadi perkara yang harus dibenahi dalam merespons klaim Cina atas Laut Natuna Utara.

“Ya kalau kita enggak hadir kan, orang hadir. Jadi kita sebenarnya yang paling marah pertama itu pada diri kita sendiri. Kita punya kapal belum cukup,” ucap Luhut kepada wartawan saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat (3/1/2019).

Polemik laut Natuna ini bermula ketika Cina dianggap melakukan klaim sepihak atas laut Natuna Utara melalui Nine Dash-Line yang dikeluarkan negara itu. Melalui peta itu, Cina mengakui Laut Natuna Utara sebagai bagian dari wilayahnya baik darat maupun perairan.

Pada Desember 2019, kapal penjaga laut Cina muncul di perbatasan perairan Natuna Utara. Posisi mereka belakangan diketahui masuk secara ilegal.

Dari hasil pembicaraannya dengan Presiden Joko Widodo, Luhut mengklaim pemerintah akan menambah produksi kapal dalam negeri. Ia menjelaskan kapal Angkatan laut Indonesia akan diperbanyak.

“Nah presiden sudah perintahkan tadi untuk membangun lebih banyak lagi kapal kapal kita, coast guard kita untuk melakukan patroli,” ucap Luhut.

Luhut pun mengusulkan agar Indonesia perlu membeli kapal baru ukuran 138-140 meter kelas frigate.

Ia mengatakan selama Indonesia merdeka, kapal jenis ini belum pernah dimiliki. Hal ini katanya telah ia komunikasikan dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

“Dan tadi saya usul supaya ada ocean going kapal yang lebih panjang. Kita belum pernah punya selama republik ini merdeka. Jadi sekarang ini yang tadi dengan Pak Bowo itu, mau beli yang 138-140 meter frigate,” ucap Luhut.

Ketika ditanya dari mana kapal itu akan dibeli, Luhut belum dapat memastikannya.

Ia menyerahkan itu kepada Prabowo baik terkait harga maupun asal negara produsen. Yang pasti, ia merencanakan jika seandainya kapal itu bisa dibeli tahun ini.

“Tahun ini [beli] saya kira begitu,” ucap Luhut.

Baca juga artikel terkait INSIDEN NATUNA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Hukum
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali