tirto.id - Taipan Chairul Tanjung menambah kepemilikan sahamnya di PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), melalui PT Trans Airways. CT membeli 635.739.990 lembar saham Garuda di harga Rp499 atau setara Rp317,23 miliar.
Dengan transaksi ini, maka kepemilikan saham Trans Airways atas Garuda meningkat menjadi 28,26% dari sebelumnya 25,81%. Transaksi dilakukan pada 6 Mei 2021, saat harga saham GIAA ditutup pada Rp324. Ini berarti CT membayar 54% lebih mahal dari harga pasar.
“Finegold Resources Ltd telah mengalihkan seluruh saham miliknya dalam PT Garuda Indonesia Tbk kepada PT Trans Airways,” jelas Direktur Utama Trans Airways, Warnedy, dalam keterbukaan informasinya ke BEI, Selasa (11/5/2021).
Setelah transaksi ini, Pemerintah Indonesia masih memegang 60,54 persen saham Garuda, sekaligus menjadi pemegang saham pengendali. Sisa saham dimiliki oleh publik.
CT pertama kali masuk ke Garuda dengan membeli 10,9 persen saham pada tahun 2012. CT membeli saham Garuda pada harga Rp620 per lembar saat itu. CT secara perlahan meningkatkan kepemilikan sahamnya di Garuda.
Sejak pembelian saham Garuda, CT belum pernah menikmati gain. Catatan kinerja saham Garuda menunjukkan harganya selalu di bawah harga IPO pada 11 Februari 2011 di Rp750. Setelah IPO, harga saham Garuda terus turun, meski sempat membaik di Rp733 pada 1 Juli 2012.
Harga saham Garuda paling buruk dicatat pada 1 April 2020 saat menyentuh Rp188. Kinerja yang tak kunjung membaik, apalagi ditambah hantaman pandemi, membuat saham Garuda terus tertekan.
Saham Garuda baru mulai menunjukkan pemulihan pada kuartal IV-2020, seiring mulai munculnya harapan pandemi akan segera berakhir dan penerbangan mulai dibuka. Pada 1 Desember 2020, harga saham Garuda sempat bertengger lagi di Rp402 per lembar.
Editor: Abdul Aziz