Menuju konten utama

Cerita TPS Tempat Prabowo Mencoblos Pilkada yang Dipantau Asing

Pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu unggul di TPS Prabowo mencoblos.

Cerita TPS Tempat Prabowo Mencoblos Pilkada yang Dipantau Asing
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunjukkan kertas suara saat akan memberikan hak suara dalam Pilkada Serentak 2018 di TPS 017 Bojong Koneng, Bababakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/6/2018). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

tirto.id - "Sudah nyoblos belum?" tanya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto kepada masyarakat Desa Bojongkoneng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Sudah!" jawab warga.

Dialog itu terjadi saat Prabowo hendak menuju TPS 17 tempat ia menggunakan hak politik untuk memilih gubernur Jawa Barat dan bupati Bogor. Prabowo tiba di TPS pukul 10.30 WIB menggunakan mobil dengan pakaian safari berwarna cokelat

Saat turun warga langsung mengerumuni Prabowo. Anak muda hingga orang tua berebut bersalaman dengan bekas calon presiden pada 2014 itu. Pengawal Prabowo tampak kewalahan membendung antusiasme warga yang ingin bersalaman hingga berfoto bersama dengan mantan suami Titiek Soeharto ini. Prabowo pun sempat berkelakar kepada masyarakat akibat pengadangan itu.

"Aduh gimana aku gak nyoblos-nyoblos?" ujar Prabowo sambil tersenyum kepada warga.

Warga pun tetap berusaha menyalami Prabowo hingga di dalam area TPS. Saat seorang bocah menghampiri Prabowo di dalam TPS, mantan Danjen Kopassus itu kembali berkelakar. "Kamu nyoblos juga? Nggak boleh. Belum cukup umur," ujar Prabowo yang disambut tawa orang tua anak tersebut.

Prabowo pun bertanya kepada anak dan sang orangtua tentang umur. Prabowo sempat bercanda bahwa sang anak lebih ganteng daripada orangtua tersebut.

"Lebih ganteng dia daripada kamu (orangtua). Hahaha. Kelas berapa kamu?" Tanya Prabowo.

"Kelas dua," ujar sang Orangtua.

Awak media terus berusaha mengabadikan momen saat Prabowo menunggu giliran menentukan hak pilih hingga dia menuju ke bilik suara. Saat akan memasukkan surat suara Prabowo terdengar mengucap Basmallah.

Pemantau Asing

TPS Prabowo tidak hanya menarik perhatian masyarakat sekitar. Selain awak media, sejumlah pemantau dari Bawaslu dan 14 pemantau asing juga hadir di TPS 17. Komisioner Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan, mereka mengundang teman-teman pemantau dari 14 KPU luar negeri untuk melihat jalannya Pilkada Serentak di Indonesia.

"Kami perlihatkan kepada dunia internasional, walaupun TPS-nya berada di sarangnya ketua umum parpol, tempat kediaman ketua umum parpol, penyelenggaraan pemilu itu tetap secara terbuka, dan bisa disaksikan, tidak ada yang tertutup," kata Rahmat Bagja di TPS 17.

Beberapa pemantau asing tampak memisahkan diri dari rombongan Bawaslu untuk melihat Prabowo. Menyadari kehadiran pemantau asing Prabowo melontarkan pertanyaannya?

"Are you the ambassador?" tanya Prabowo.

"I'm the ambassador," ujar perempuan yang ternyata pemantau pemilu internasional yang ditunjuk langsung Kedubes Swiss.

Usai mencoblos, Prabowo enggan memprediksi hasil Pilgub Jabar. "Nanti kita lihat Insyallah ya," kata Prabowo.

Namun ia mengapresiasi tingginya animo masyarakat yang datang ke TPS 17. Menurutnya masyarakat sudah mulai sadar dan mengerti dalam menentukan masa depan Jabar. Ia pun berharap proses pilkada berjalan baik dan rakyat mendapat pemimpin terbaik. "Kami berharap semua proses berjalan dengan baik dan rakyat mendapat pemimpin yang dikehendaki saya kira," kata Prabowo.

Dalam versi quick count, jagoan Prabowo, Sudrajat-Syaikhu (Asyik), gagal menjadi juara. Dalam hitung cepat dua lembaga survei, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) serta LSI Denny JA untuk Pilgub Jabar, pasangan Asyik berada di peringkat kedua. SMRC mengumumkan pasangan Ridwan-Uu (Rindu) memperoleh suara sebesar 32,3% persen, Sudrajat-Syaikhu (Asyik) 29,6%, Demiz-Demul (2DM) 25,4%, dan Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah) 12,8%.

Sementara total data hitung cepat yang masuk ke Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan Ridwan-Uu sebesar 33%, Sudrajat-Syaikhu 28%, Demiz-Demul 26,1%, dan Hasanuddin-Anton 13,0%.

Meskipun kalah di Pilgub Jabar namun pasangan Asyik menang di TPS Prabowo mencoblos. Di TPS 17 suara Asyik mencapai 294 suara dari total 358 surat suara sah. Jumlah ini jauh meninggalkan Tb Hasanudin-Anton Charliyan dengan 26 suara di peringkat kedua. Duo Deddy yang merupakan petahana hanya mengantongi 23 surat suara sementara Rindu sebagai pemenang hitung cepat meraih 15 surat suara.

Di TPS 17 pasangan Ade Yasin-Iwan Setiawan yang diusung Partai Gerindra sebagai Bupati Bogor juga menang. Mereka mengantongi 210 suara dari 355 suara surat sah. Peringkat kedua diduduki oleh Ade Rohandi-Ingrid Maria Palupi yang diusung Golkar, Demokrat, Nasdem, PKS, dan PAN dengan 125 surat suara, kemudian disusul Fitri Putra-Bayu Syahjoan yang diusung Hanura dan PDIP dengan 11 surat suara.

Sementara itu, dua kandidat independen Gunawan Hasan-Ficky Rhoma Irama dan Ade Wardhana-Asep Ruhiyat mengantongi masing-masing 7 suara.

Salah seorang warga Desa Bojongkoneng yang mencoblos di TPS 17 Ahmad sujai (47) mengaku, peran Prabowo sangat membantu masyarakat/Desa Bojongkoneng sehingga senang dengan mantan Danjen Kopassus itu. "Sangat senang dan banyak yang diuntungkan," ujar Sujai kepada Tirto, Rabu (27/6).

Sujai mengaku, kedatangan Prabowo membawa perubahan. Sektor pariwisata di Desa Bojongkoneng meningkat lantaran tidak sedikit tamu Prabowo mencari penginapan di luar rumah. Masyarakat pun mulai membangun penginapan serta mengenalkan situs wisata di daerah Bojongkoneng.

Selain itu, Prabowo juga aktif di masyarakat. Pria yang juga ustad itu mengaku, mantan suami Titiek Soeharto itu suka membantu masyarakat bila kesusahan. Beberapa anak-anak pun dekat dengan Prabowo karena mantan Danjen Kopassus itu dianggap ramah dengan anak-anak. Oleh karena itu, masyarakat TPS 17 bersedia memenangkan Partai Gerindra dalam Pilkada 2018.

"Heeh (memenangkan Partai Gerindra). Kami sangat senang dan sangat bangga," tegas Sujai.

Baca juga artikel terkait PILGUB JABAR 2018 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Muhammad Akbar Wijaya