Menuju konten utama

CEO Tenis Wimbledon Berharap Sisa Turnamen 2020 Masih Bisa Digelar

Meski pandemi coronavirus COVID-19, CEO Tenis Wimbledon berharap sisa Turnamen 2020 masih bisa digelar.

CEO Tenis Wimbledon Berharap Sisa Turnamen 2020 Masih Bisa Digelar
Cori "Coco" Amerika Serikat kembali ke Venus Williams Amerika Serikat dalam pertandingan tunggal putri di hari pertama Wimbledon Tennis Championships di London, Senin, 1 Juli 2019. Tim Irlandia/AP

tirto.id - CEO All England Lawn Tennis Club (AELTC) yang merupakan penyelenggara kejuaraan tenis Wimbledon, Richard Lewis berharap, agar sisa turnamen besar pada tahun 2020 masih bisa digelar.

Pandemi global wabah virus Corona (COVID-19) telah mengacaukan sebagian besar jadwal turnamen tenis dunia. Termasuk kejuaraan Wimbledon 2020, sebagai salah satu turnamen Grand Slam yang terpaksa dibatalkan.

Lewis memiliki optimisme jika rangkaian kejuaraan tenis lapangan keras (hardcourt) yang dijadwalkan berlangsung di kawasan Amerika Utara masih bisa digelar.

“Rasa optimis saya – meski saya sering tidak optimis – masih berharap agar rangkaian kejuaraan lapangan keras (hardcourt) di Amerika dapat digelar,” ujar Richard Lewis, dikutip dari Reuters, Kamis (2/4/2020).

Mantan atlet tenis profesional Inggris tersebut berharap agar kekacauan yang ditimbulkan wabah COVID-19 dapat terkendali, sehingga deretan turnamen masters 1000 seperti Canadian Open dan Cincinnati Masters dapat digelar. Begitu pula dengan turnamen Grand Slam, US Open 2020.

Canadian Open dijadwalkan berlangsung mulai 7 – 16 Agustus 2020, di Montreal dan Toronto. Kemudian jadwal Cincinnati Masters pada 15 – 23 Agustus 2020. Sedangkan US Open pada 24 Agustus – 13 September 2020 di New York.

“Satu harapan saya agar situasi dapat sedikit terkendali, dan rangkaian turnamen besar dengan 1000 poin – Montreal, Toronto, Cincinnati – dapat digelar menjelang kejuaraan US Open. Kita semua tahu mungkin peluang itu sangat tipis saat ini,” ujar Richard Lewis.

Lewis tak ingin sisa kejuaraan tenis tahun 2020 seluruhnya harus berujung pada pembatalan, terutama dua turnamen Grand Slam yang masih tersisa, yakni US Open 2020 dan French Open 2020.

“Saya tak menganggap tidak realistis jika mengatakan mungkin tahun ini tidak akan ada lagi turnamen tenis. Tapi mari berharap agar US Open dan Roland Garros (French Open) dapat tetap digelar,” ungkapnya.

Adapun Federasi Tenis Perancis secara resmi telah memundurkan jadwal French Open 2020 yang seharusnya digelar pada 24 Mei – 7 Juni, menjadi 20 September – 4 Oktober.

Sedangkan Australian Open 2020 sejauh ini menjadi satu-satunya turnamen Grand Slam yang telah sukses digelar pada tahun ini. Kejuaraan berhadiah total 71 juta dolar AS tersebut dihelat pada 20 Januari – 2 Februari lalu di Melbourne, Australia.

Baca juga artikel terkait WIMBLEDON atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Oryza Aditama
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Dhita Koesno