tirto.id - "Hari ini saya mendadak ke sini untuk cek betul urusan beras kita ini. Kenapa serapan dari petani yang sudah panen banyak tidak bisa terserap dengan baik," kata Presiden.
Sampai saat ini pemerintah masih menyelidiki terkait dengan sulitnya penyerapan beras.
Menurutnya, dengan fasilitas yang memadai, seharusnya Bulog sangat siap menerima beras dari masyarakat.
"Mesin pengering disitu kapasitas sehari bisa 80 ton. Tapi satu minggu baru dapat 20 ton. Ini mesti ada problem lapangan," ujar Jokowi.
Dia menjelaskan, untuk mengantisipasi anjloknya harga dalam masa panen ini, Bulog harus mampu menyerap gabah.
"Kita hanya punya waktu dua bulan untuk menyerap produksi petani karena ini panen besar," tegas Presiden Jokowi.
Disamping itu, Jokowi juga memeriksa alat penggilingan dan pengering padi yang sedang beroperasi. Selain itu, Presiden juga menemukan sejumlah alat penggilingan yang tidak beroperasi.
Melihat hal itu, Jokowi menyimpulkan hampir di sejumlah gudang Bulog mengalami persoalan yang sama.
Terkait dengan itu, Presiden menelpon Djarot Kusumayakti selaku Kepala Bulog untuk menginformasikan persoalan kerusakan yang terjadi pada sejumlah alat penggilingan gabah.