Menuju konten utama

Catatan Buat Pengguna Tol Japek II: Hati-Hati Jalan Bergelombang

Para pengguna jalan yang akan memanfaatkan ruas tol tersebut diharapkan hati-hati, karena perjalanan di atas tidak akan mulus.

Catatan Buat Pengguna Tol Japek II: Hati-Hati Jalan Bergelombang
Sejumlah kendaraan petugas jalan tol melintas di area pengerjaan perbaikan sisi sambung jalan Tol layang Jakarta-Cikampek II (Elevated), di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (11/12/2019). ANTARA FOTO/Risky Andrianto/foc.

tirto.id - Jalan Tol Jakarta-Cikampek (JAPEK) II akhirnya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Jalan berbayar sepanjang 38 kilometer itu menjadi jalan tol layang (eleveted) terpanjang di Indonesia.

Mulai pekan depan jalan tol layang ini sudah bisa digunakan untuk memfasilitasi mudik Natal dan Tahun Baru 2020.

Namun, para pengguna jalan yang akan memanfaatkan ruas tol tersebut diharapkan hati-hati, karena perjalanan di atas tidak akan mulus.

Bukan soal macet, namun karena konstruksi bangunannya memiliki lapisan yang bergelombang hampir di setiap sambungan.

Menggunakan mobil tipe SUV berkecepatan 60-80 kilometer per jam, reporter Tirto merasakan sensasi "loncat" di setiap sambungan jalan.

Selama hampir 30 menit perjalanan dari Karawang Barat menuju Cikunir arah Jakarta, Tirto bersama penumpang lainnya merasakan sambungan yang tidak rata di Jalan Tol Layang Japek II.

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat, Djoko Setijowarno, menjelaskan, penampang atau alinyemen vertikal Tol Japek II memang tidak dibuat lurus. Karena itu, ia akan terlihat agak bergelombang dari kejauhan.

Berdasarkan informasi dari penyelenggara tol, yakni PT Jasa Marga, rancangan model tersebut dibuat untuk menghemat biaya konstruksi, namun masih mematuhi norma atau aturan pedoman membangun jalan yang berkeselamatan.

"Di area jembatan penyeberangan orang (JPO) atau overpass, maka elevated naik lebih tinggi. Terus akan kembali lagi ke elevasi normal. Karena banyaknya alinyemen vertikal, maka jadinya naik turun. Jika difoto-foto memang kesannya meliuk-likuk, padahal tetap aman," urai Djoko, dalam keterangannya yang diterima Tirto, Kamis (12/12/2019).

Selain itu, ruas jalan hanya bisa dilintasi oleh dua mobil tanpa ada fasilitas rest area maupun rambu rambu. Hanya terlihat pemandangan di kanan dan kiri yang masih tampak sibuk dikerjakaan yaitu adanya tiang-tiang LRT dan Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Baca juga artikel terkait TOL JAKARTA CIKAMPEK II atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana