Menuju konten utama

Cara Prabowo Jaga Kemenangan dari Jokowi-Ma'ruf di Jawa Barat

Jokowi-Ma'ruf menargetkan kemenangan di Jawa Barat pada pilpres mendatang. Bagaimana strategi tim Prabowo mempertahankan basis mereka?

Cara Prabowo Jaga Kemenangan dari Jokowi-Ma'ruf di Jawa Barat
Ketua KPU Arief Budiman (tengah) bersama paslon capres-cawapres Joko Widodo (kedua kanan)-Ma'ruf Amin (kanan) dan Prabowo Subianto (kedua kiri)-Sandiaga Uno (kiri) menunjukkan nomor urut Pemilu Presiden 2019 di Jakarta, Jumat (21/9). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno siap mengadang keinginan pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin meraih kemenangan di Jawa Barat pada Pilpres 2019.

Juru Debat BPN Sodik Mudjahid berkata ada 4 hal yang sudah mereka lakukan untuk mempertahankan dan menaikkan elektabilitas Prabowo-Sandiaga di Jawa Barat. Salah satunya dengan mengganti Ketua DPD Partai Gerindra di provinsi itu.

Menurut Sodik, pergantian dilakukan karena Gerindra butuh orang yang bisa bekerja sesuai dengan kebutuhan pilpres. Langkah kedua, Sodik menyebut partainya dan semua anggota Koalisi Indonesia Adil dan Makmur terus berkonsolidasi dan mobilisasi calon anggota legislatif (caleg) guna menjaga suara Prabowo-Sandiaga.

"Ketiga, kami konsolidasi dan mobilisasi jaringan partai. Keempat, menampung dan memberdayakan relawan yang luar biasa semangat dan jumlahnya," kata Sodik kepada reporter Tirto, Selasa (13/11/2018).

Namun, Sodik mengaku kubu Prabowo-Sandiaga tak mempersiapkan strategi khusus untuk mempertahankan elektabilitas Prabowo-Sandiaga di Jawa Barat. Dia mengklaim rencana kunjungan Prabowo serta Sandiaga ke sejumlah daerah di Jawa Barat juga masih dalam taraf wajar.

Ia yakin elektabilitas Prabowo-Sandiaga akan tetap mengungguli Jokowi-Ma'ruf di Jawa Barat. Optimisme itu muncul lantaran selama ini, Jawa Barat dikenal sebagai daerah lumbung suara bagi Prabowo, sejak Pilpres 2014.

Pada Pilpres 2014, Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Radjasa menang dengan selisih suara kurang lebih 4 juta. Kala itu, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla mendapat 9.333.315 suara, sedangkan Prabowo-Hatta yang memperoleh 13.723.780 suara.

"Kami optimistis. Kubu Jokowi yang tidak optimis[tis] maka Jokowi ke Bandung terus. Pokoknya barisan [Prabowo-Sandi] makin solid di sana," kata Sodik.

Tugas Berat Prabowo

Sebaliknya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengklaim elektabilitas pasangan yang mereka usung saat ini sudah unggul tipis dari Prabowo-Sandiaga. Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding berkata keunggulan itu tampak dari survei internal yang sudah mereka lakukan.

Menurut Karding, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Jawa Barat saat ini mencapai 47 persen. Angka itu mengalahkan Prabowo-Sandiaga yang mendapat elektabilitas 42 persen.

Sekretaris Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf, Abdy Yuhana mengatakan elektabilitas pasangan yang ia dukung masih lemah di sejumlah daerah di Jawa Barat, meski unggul dibanding Prabowo-Sandiaga. Menurut Abdy, lemahnya suara Jokowi-Ma'ruf terasa di klaster Priangan Barat dan Timur.

Wilayah Priangan Barat meliputi Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, dan Kota Sukabumi. Sedangkan wilayah Priangan Timur mencakup Garut, Tasikmalaya, Ciamis dan Pangandaran.

"Berdasarkan pemetaan itu, tentu pertama Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin harus banyak bersosialisasi dan kampanye di wilayah itu. Sebab kalau program yang dilakukan Pak Jokowi, kan, sudah cukup dan bagus, sudah diterima masyarakat. Tinggal bagaimana supaya di sana tingkat elektoralnya juga tinggi," kata Abdy saat dihubungi wartawan, Selasa (13/11/2018).

Infografik CI suara jokowi maruf di jawa barat

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menyebut pasangan Prabowo-Sandiaga bisa mempertahankan kemenangannya di Jawa Barat, seperti saat Pilpres 2014. Namun, tim Prabowo-Sandiaga punya tugas lebih berat mengingat Jokowi adalah petahana.

Prabowo, kata Ujang, harus lebih giat berkampanye dari pintu ke pintu jika ingin menjaga lumbung suara di Jawa Barat. "Masyarakat Jawa Barat secara sosiologis senang bersilaturahmi dan didatangi. Prabowo harus terus bergerak, menyapa masyarakat. Karena Prabowo sudah punya modal kemenangan di 2014," kata Ujang kepada reporter Tirto.

Prabowo juga harus lebih mendekati tokoh agama di Jawa Barat untuk mengamankan suara. Pendekatan ini diperlukan lantaran masyarakat di bumi Pasundan dianggap sangat agamis dan mudah dipengaruhi.

"Tapi memang lebih berat Prabowo mempertahankan suara dibanding upaya Jokowi menang. Karena saat ini Jokowi incumbent,” kata Ujang.

Juru Bicara BPN cum Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono menyebut Prabowo-Sandiaga tak terpengaruh dengan gencarnya upaya Jokowi-Ma'ruf menaikkan elektabilitas di Jawa Barat. Menurutnya, Prabowo besar kemungkinan menang atas Jokowi di Jawa Barat pada pilpres mendatang.

Ferry berkata masyarakat Jawa Barat saat ini sudah pintar dan melek politik. Karena faktor itu, dia yakin masyarakat bisa membedakan informasi yang benar atau tidak, dan menyaringnya untuk memilih kandidat terbaik pada pilpres nanti.

"Sekarang tinggal bagaimana mempertahankan suara Pak Prabowo di Jabar sejak 2014. Dan saya yakin suara Pak Prabowo, kan, sudah 60 persen di seluruh Indonesia,” klaim Ferry kepada reporter Tirto.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Politik
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Abdul Aziz