tirto.id - Demam pada anak merupakan suatu kondisi yang ditandai ketika suhu tubuh anak naik melewati batas normal.
Demam sendiri adalah pertahanan terhadap infeksi. Saat anak demam, tubuhnya akan menaikkan suhunya untuk membunuh kuman.
Dikutip laman WebMD, dalam kebanyakan kasus, kondisi itu tidak berbahaya dan hilang dengan sendirinya dalam 3 hari.
Tubuh biasanya memiliki beberapa cara untuk mempertahankan suhu tubuh normal. Organ-organ yang terlibat dalam membantu pengaturan suhu termasuk otak, kulit, otot, dan pembuluh darah.
Tubuh biasanya merespons perubahan suhu dengan:
- Meningkatkan atau menurunkan produksi keringat
- Memindahkan darah dari, atau lebih dekat ke, permukaan kulit
- Menyingkirkan, atau menahan, air di dalam tubuh
- Mencari lingkungan yang lebih dingin atau lebih hangat
Penyebab Demam pada Anak
Suhu meningkat karena beberapa alasan:
- Bahan kimia, yang disebut sitokin dan mediator, dibuat di dalam tubuh sebagai respons terhadap invasi dari mikroorganisme, keganasan, atau penyusup lainnya.
- Tubuh membuat lebih banyak makrofag. Ini adalah sel-sel yang pergi berperang ketika penyusup hadir di dalam tubuh. Sel-sel ini sebenarnya "memakan" organisme yang menyerang.
- Tubuh sibuk mencoba membuat antibodi alami, yang melawan infeksi. Antibodi ini akan mengenali infeksi saat berikutnya mencoba menyerang.
- Banyak bakteri terbungkus dalam membran seperti mantel. Ketika membran ini terganggu atau pecah, isi yang keluar bisa menjadi racun bagi tubuh. Mereka merangsang otak untuk menaikkan suhu.
Menurut laman NHS, Anda bisa merawat anak atau bayi di rumah ketika mereka sedang demam. Suhu harus turun selama 3 atau 4 hari.
Beberapa cara yang bisa dilakukan saat anak demam adalah:
- Beri mereka banyak cairan;
- Waspadai tanda-tanda dehidrasi;
- Beri mereka makanan jika mereka menginginkannya;
- Periksa anak Anda secara teratur di malam hari;
- Jaga anak untuk tetap berada di rumah;
- Beri mereka parasetamol jika mereka tertekan atau tidak sehat;
- Periksa dan konsultasikan dengan dokter jika kondisi anak mengkhawatirkan.
- Jangan menanggalkan pakaian anak atau menyekanya untuk mendinginkannya, suhu tinggi adalah respons alami dan sehat terhadap infeksi;
- Jangan menutupinya dengan terlalu banyak pakaian atau seprai;
- Jangan berikan aspirin kepada anak di bawah 16 tahun;
- Jangan menggabungkan ibuprofen dan parasetamol, kecuali atas saran dokter;
- Jangan berikan parasetamol untuk anak di bawah usia 2 bulan;
- Jangan berikan ibuprofen untuk anak di bawah 3 bulan atau berat badan di bawah 5 kg;
- Jangan berikan ibuprofen pada anak penderita asma.
Editor: Iswara N Raditya