tirto.id - Meski kelihatan sepele, nyatanya masih banyak orang yang keliru saat menuliskan kata depan di dan ke dalam Bahasa Indonesia atau yang baku menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Seperti dilansir buku Ejaan, kata depan yang paling sering salah dalam menuliskannya adalah di dan ke. Tapi, kadang-kadang orang masih binggung tatkala membedakan kata depan dan awalan. Sebagai contoh:
Kata Depan: di samping, di atas, di bawah, di pinggir, di pantai.
Awalan: disumbang, disimpan, diantar, dijemput, dibawa.
Kata Depan: ke depan, ke atas, ke rumah, ke kampung
Awalan: ketua, kekasih, kedua, ketiga, keempat, kelima
Paling tidak ada dua cara menentukan apakah bentuk di tersebut termasuk kata depan atau awalan. Pertama, kata depan di mempunyai pasangan ke dan dari. Kedua, kata depan di tidak dapat dilawankan dengan meng-.
Menurut PUEBI, kata depan seperti di, ke dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Sebagai contoh.
1. Di mana dia sekarang?
2, Kain itu disimpan di dalam lemari.
3. Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
4. Mari kita berangkat ke kantor.
5. Saya pergi ke sana mencarinya.
6. Ia berasal dari Pulau Penyengat.
7. Cincin itu terbuat dari emas.
Sementara kata keluar dibedakan menjadi dua macam, yakni ke luar dan keluar. Sebab, ke luar merupakan kata depan sehingga harus ditulis terpisah. Sementara itu, ada juga keluar yang merupakan kata kerja dan harus ditulis serangkaian. Sebagai contoh.
1. Presiden akan berkunjung ke luar negeri.
2. Hati-hati keluar masuk kendaraan proyek.
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) merupakan pedoman ejaan bahasa Indonesia terbaru. Sebelumnya, bangsa Indonesia mengenal Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Keduanya pun memiliki berbagai macam perbedaan. Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Penggunaannya pun semakin luas dalam beragam ranah pemakaian, baik secara lisan maupun tulis.
Editor: Iswara N Raditya