tirto.id - Harga keseimbangan berarti harga yang terbentuk pada titik perpotongan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran. Secara sederhana, harga kesimbangan adalah harga kesepakatan antara penjual dan pembeli.
Karena harga keseimbangan terjadi akibat interaksi permintaan dan penawaran di pasar, maka harga keseimbangan bisa juga disebut harga pasar.
Biasanya, harga keseimbangan yang sudah terbentuk akan bertahan lama dan menjadi patokan antara penjual dan pembeli.
Harga keseimbangan disebut juga equilibrium price, sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan dan hukum penawaran.
Cara Menghitung Harga Keseimbangan Pasar
Dalam ilmu ekonomi, setidaknya ada tiga cara yang bisa dipilih untuk menghitungnya, yaitu menggunakan tabel, kurva, dan pendekatan matematis.
Berikut penjelasan tentang cara menghitung keseimangan pasar, seperti dikutip dalam modulEkonomi Kelas X (2020):
a. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Tabel
Menghitung harga keseimbangan menggunakan tabel bisa dengan mudah dilakukan dengan membuat tabel yang berisikan harga (P), jumlah barang yang diminta (Qd), dan jumlah barang yang ditawarkan (Qs).
Pada tabel harga diisi daftar harga yang diberikan, pada Qd diisi daftar berapa jumlah unit yang diminta dengan harga tersebut, dan pada Qs diisi daftar berapa jumlah unit yang ditawarkan dengan harga terkait.
b. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Kurva
Cara menentukan harga keseimbangan dengan kurva tidak berbeda jauh dengan tabel. Hal yang dilakukan hanya dengan menjadikan P dan Q sebagai kurva.
Perpotongan antara D (permintaan) dan S (penawaran) yang terbentuk dari garis kurva itulah yang merupakan harga keseimbangannya.
c. Menghitung Harga Keseimbangan dengan Pendekatan Matematis
Pendekatan matematis diberlakukan jika data yang diperoleh merupakan fungsi permintaan dan penawaran.
Harga keseimbangan akan terbentuk jika memenuhi rumus keseimbangan:
Qd = Qs atau Pd = Ps
Keterangan:
Qd = jumlah barang yang diminta
Qs = jumlah barang yang ditawarkan
Pd = harga barang yang diminta
Ps = harga barang yang ditawarkan
Pergeseran Titik Harga Keseimbangan Pasar
Titik keseimbangan akan mengalami pergeseran akibat dari naik turunnya akibat perubahan penawaran/permintaan, seperti dikutip dalam lamanSumber Belajar Kemdikbud.
1. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah permintaan
Jika jumlah permintaan bertambah sedangkan jumlah penawaran tetap, maka ada kecenderungan harga akan naik.
Misalnya pada harga Rp2.000 jumlah permintaan 30 unit. Jika jumlah permintaan meningkat 40 unit, maka harga akan naik menjadi Rp3.000.
2. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah permintaan
Jika jumlah permintaan berkurang sedangkan jumlah penawaran tetap, maka harga akan turun.
Misalnya harga Rp2.500 jumlah permintaan 45 unit. Apabila jumlah permintaan turun menjadi 30 unit, maka harga akan turun menjadi Rp1.500.
3. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah penawaran
Jika jumlah penawaran bertambah sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga akan turun.
Misalnya pada harga Rp4.000 jumlah penawaran 40 unit. Jika jumlah penawaran bertambah menjadi 50 unit, maka harga akan turun menjadi Rp3.000.
4. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah penawaran
Jika jumlah penawaran berkurang, sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga akan naik.
Misalnya pada harga Rp2.500 jumlah penawaran 45 unit. Jika jumlah penawaran berkurang menjadi 35 unit, maka harga akan naik menjadi Rp3.500.
Peran dan Fungsi Harga Keseimbangan dalam Perekonomian
Selain untuk mendapatkan kesepakatan harga yang disenangi oleh penjual ataupun pembeli, dalam perekonomian yang lebih luas maka peran dan fungsi dari terbentuknya harga keseimbangan adalah sebagai berikut.
a. Menunjukkan bagaimana perubahan kebutuhan masyarakat.
b. Memberi stimulus pada pengusaha untuk berinovasi akan perubahan permintaan.
c. Membantu penjual menentukan penawaran.
d. Membantu produsen menentukan jenis barang yang akan diproduksi.
e. Menentukan pembagian hasil produksi diantara konsumen.
f. Menentukan teknologi yang tepat untuk proses produksi.
Editor: Addi M Idhom