tirto.id - Usia dini adalah masa emas bagi anak. Maka, mempersiapkan lingkungan bermain sebagai sarana anak untuk belajar demi mewujudkan tumbuh kembang anak yang optimal penting untuk dilakukan orang tua.
Aspek-aspek perkembangan anak seperti fisik, sosial, emosional, dan kognitif satu sama lain saling terkait secara erat.
Perkembangan terjadi dalam suatu urutan, berlangsung dengan rentang yang bervariasi antar anak dan juga antar bidang perkembangan dari masing-masing fungsi.
Pengalaman pertama anak memiliki pengaruh kumulatif dan tertunda terhadap perkembangan anak.
Perkembangan berlangsung ke arah kompleksitas, organisasi, dan internalisasi yang lebih meningkat.
Perkembangan dan belajar terjadi dipengaruhi oleh konteks sosial dan cultural yang majemuk, demikian menurut Bredekamp, S. & Copple, C dalam Prinsip Pembelajaran di PAUD yang ditulis Maulidya Ulfa.
Setidaknya ada 10 prinsip pembelajaran bagi anak usia dini, antara lain:
- Belajar melalui bermain;
- Berorintasi pada perkembangan anak;
- Berorientasi pada kebutuhan anak;
- Berpusat pada anak;
- Pembelajaran aktif;
- Berorientasi pada pengembangan nilai-nilai karakter;
- Berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup;
- Didukung oleh lingkungan yang kondusif;
- Berorientasi pada pembelajran yang demokratis;
- Pemanfaatan media belajar, sumber belajar, dan narasumber.
Fungsi dan Prinsip Menata Lingkungan Bermain Anak
Proses tumbuh kembang anak usia dini tidak dapat dipisahkan dengan proses bermain. Pada usia ini anak aktif bermain di dalam dan di luar ruangan.
Oleh karena itu, orang tua diharapkan dapat mempersiapkan anak untuk bermain dengan cara menata lingkungan bermain anak.
Kegiatan menata lingkungan bermain anak berfungsi untuk mempersiapkan lingkungan fisik aman, nyaman, dan menarik bagi anak sehingga tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan optimal.
Kemudian, menata lingkungan bermain juga dapat mendorong anak untuk mandiri dalam bersosialisasi dan menyelesaikan masalah.
Lebih lanjut, orang tua dalam melakukan kegiatan menata lingkungan bermain untuk anak, diharapkan dapat memperhatikan sejumlah prinsip, berikut dilansir dari laman Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini:
- Membuat anak merasa aman dan nyaman;
- Mendorong anak untuk dapat bereksplorasi;
- Mendukung anak untuk dapat berinteraksi dengan lingkungannya;
- Sesuai dengan tahapan perkembangan anak;
- Memperhatikan karakteristik anak, kemampuan anak, latar belakang keluarga, lingkungan bermain, dan budaya setempat;
- Lingkungan main yang ditata dapat membantu anak memperkirakan berbagai kegiatan yang akan dilakukan, baik pelaksanaannya (kelompok atau individu) maupun tempat alat main yang dibutuhkan;
- Mengembangkan kemandirian. Misalnya dengan cara menata rapi semua mainan dengan meletakkan mainan ke dalam rak yang terjangkau anak. sehingga, anak dapat secara mandiri mengambil dan menyimpan kembali, tanpa harus minta tolong orang tua;
- Mengembangkan kepercayaan diri anak. Lingkungan yang ditata sesuai dengan kondisi anak dapat membangun kepercayaan diri anak, bahwa mereka mampu melakukannya. Lingkungan dengan tantangan dapat menumbuhkan kreativitas dan sikap pantang menyerah. Pada akhirnya, saat mereka mengatasi tantangan tersebut akan tumbuh rasa percaya diri;
- Mengembangkan keterampilan motorik halus. Misalnya, koordinasi tangan-mata, keterampilan sosial, keaksaraan awal, sains dan teknologi, kemampuan matematika, serta kemampuan berkomunikasi.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dhita Koesno