Menuju konten utama

Cara Memulai Frugal Living untuk Keuangan Tetap Sehat di 2023

Gaya hidup frugal living perlu diterapkan dalam kondisi ketidakpastian ekonomi pada 2023. 

Cara Memulai Frugal Living untuk Keuangan Tetap Sehat di 2023
Ilustrasi menabung. FOTO/Istock

tirto.id - Kondisi perekonomian dunia saat ini masih dibayangi ketidakpastian serta ancaman resesi global pada 2023. Masyarakat perlu mengatur strategi agar keuangan tetap sehat.

Gaya hidup frugal living belakang ini menjadi pilihan. Mereka melakukan penghematan atau irit terhadap pengeluaran agar bisa menabung lebih banyak dan memprioritaskan hal-hal penting.

Perencana Keuangan, Mike Rini menilai dalam kondisi ekonomi pada 2023, gaya hidup hemat perlu diterapkan sejak awal. Ada berbagai cara untuk memulai gaya hidup frugal living. Pertama, sebelum memulai frugal living, Anda perlu memiliki kesadaran atau mindfulness.

Mike menjelaskan kesadaran perlu dilakukan. Hal itu agar terhindar dari pemborosan dan pengeluaran akan tetap terjaga. Sebelum membeli, Anda harus bertanya kembali kepada diri sendiri apakah barang itu penting.

Mindfullness atau kesadaran itu penting ya, karena seringkali kebanyakan masyarakat membeli barang tersebut tanpa tahu apa yang menjadi fungsi jangka panjangnya. Kesadaran itu harus segera muncul dalam membeli barang agar, terhindar dari pemborosan serta secara finansial keuangan akan tetap sehat dan terjaga,” tutur Mike ketika dihubungi Tirto, Jakarta, Kamis (19/1/2023).

Kemudian, Anda perlu memiliki planning atau perencanaan. Seperti misalnya saat Anda menyiapkan santapan untuk hari berikutnya. Orang frugal biasanya menekan biaya makan dengan cara membuat bekal makanan di rumah yang disiapkan sendiri.

Tidak hanya persoalan dalam makanan, perencanaan juga perlu diterapkan saat mengatur keuangan. Seperti, mencatat pemasukan dan pengeluaran. Hal itu dilakukan agar tabungan bisa terpantau dengan cermat. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui kemana saja uang yang digunakan.

Anda bisa mencatat keuangan menggunakan aplikasi. Hal itu dilakukan agar uang yang diatur aplikasi tersebut lebih jelas dan aman, tanpa perlu susah mencatat keuangan sendiri dengan manual.

"Planning itu perlu ya agar rencana yang ingin dilakukan lebih tertata dan rapi, karena orang frugal living tidak mau yang bertele-tele, dan harus langsung to the point agar bisa membelanjakan barang yang mereka fokuskan. Lalu, penggunaan aplikasi juga disarankan agar masyarakat tidak perlu Lelah dalam mencatat secara manual," bebernya.

Kemudian langkah selanjutnya yaitu memilih pertemanan dan lingkungan. Mike menilai gaya hidup bisa mempengaruhi terhadap kebiasaan seseorang.

“Pengetahuan seperti partnership itu perlu sekali diketahui sebelum memulai hidup hemat. Karena, terkait dengan seperti misalnya, ada seseorang yang sedang menjalin pertemanan lalu temannya tersebut mempunyai gaya hidup yang boros," bebernya.

"Otomatis, orang tersebut dipengaruhi juga dan menjadi ikutan boros. Pemilihan lingkungan dan pertemanan sangat perlu karena efek yang didapatkan juga akan sangat berpengaruh sekali,” tambahnya.

Ilustrasi Hemat Energi

Ilustrasi Hemat Energi. foto/istockphoto

Dihubungi terpisah, Perencana Keuangan Shierly menjelaskan untuk memulai frugal living, Anda perlu menunda kesenangan jangka pendek. Sebab, gaya hidup frugal difokuskan untuk memiliki tujuan yang lebih besar.

“Memulai hidup frugal living harus menghilangkan kesenangan jangka pendek karena, tujuan jangka panjang itu perlu karena hal tersebut dilakukan agar mendapatkan tujuan yang lebih besar,” jelas Shierly.

Shierly pun menyarankan agar memulai untuk rutin berinvestasi dan meningkatkan diri. Sementara itu, dia menuturkan jika Anda memiliki masalah pada frugal living jangan ragu untuk berkonsultasi kepada yang ahli.

“Kalau mengalami kesulitan, cobalah untuk berkonsultasi dengan yang ahli. Jika tidak, daripada mengeluarkan biaya yang besar karena coba inisiatif sendiri, risiko yang dihadapi akan semakin besar,” pungkas Shierly.

Baca juga artikel terkait FRUGAL LIV atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin