tirto.id - Memijat bayi menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghabiskan waktu dan menjalin kedekatan dengan bayi Anda.
Selain itu, dilansir dari Mayo Clinic, memijat bayi juga memiliki beragam manfaat lain bagi kesehatan bayi Anda, di antaranya,
- Mendorong interaksi antara Anda dan bayi Anda
- Membantu bayi Anda agar lebih rileks dan tidur nyenyak
- Secara positif memijat bayi bisa mempengaruhi hormon bayi yang mengontrol stres
- Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa pijat bayi yang melibatkan tekanan sedang dapat meningkatkan pertumbuhan pada bayi prematur
Waktu terbaik memijat bayi
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk mulai memijat bayi Anda?
Pastikan untuk tidak memijat bayi Anda setelah ia menyusu, sebab hal ini dapat menyebabkan bayi Anda muntah. Setidaknya tunggulah sekitar 45 menit setelah bayi Anda menyusu baru Anda bisa mulai memijatnya.
Perhatikan juga suasana hati bayi Anda. Jika bayi Anda tampak tenang dan puas ketika dipijat, mungkin ia menikmati pijatannya. Namun, jika bayi Anda memalingkan kepalanya dari Anda atau menjadi kaku di lengan Anda, mungkin ini bukan waktu yang tepat untuk dipijatnya.
Cara memijat bayi yang benar
Memijat bayi tentu memerlukan perhatian dan teknik tersendiri serta tak bisa sembarang dilakukan, sebab tubuh bayi masih sangat kecil dan lemah.
Dilansir dari Antara, Dokter Yudhi Gejali, seorang pegiat akupunktur pediatri, memberikan kiat dan sepuluh langkah dalam memijat bayi yang idealnya dilakukan setelah mandi.
Sebelum memijat, bersihkan dan hangatkan dulu tangan Anda dengan minyak telon, atau jika memungkinkan nyalakan aromaterapi agar bisa lebih menenangkan dan meredakan kecemasan seperti lavender. Selain itu, hal terpenting lainnya adalah pastikan kuku jari Anda pendek agar tidak melukai kulit bayi.
Berikut beberapa langkah dan cara memijit bayi,
1. Usap dada dari tengah ke arah luar sambil melakukan kontak mata dengan bayi. Sentuhlah dari hati dengan penuh cinta.
2. Usap perut mengelilingi pusar searah jarum jam. Gerakkan tangan mengitari pusar bayi. Gerakan ini dapat membantu melancarkan pencernaan anak. Sebaliknya, saat anak sedang diare, gerakan harus berlawanan arah dengan jarum jam.
3. Usap lengan dan tungkai dari atas ke bawah. Gerakan harus searah, jangan digosok bolak-balik dari atas ke bawah dan sebaliknya. Gerakan harus searah secara lembut, dari pundak ke bagian bawah tubuh, dari paha ke kaki.
4. Pijat lembut pusat kaki bagian tengah yang membuat bayi menjadi tenang. Ketika seseorang merasa emosi, kadang emosi itu memuncak ke atas, jadi perlu ada pijatan yang lembut di pusat kaki bagian tengah.
5. Pijat lembut titik di antara alis ke arah atas kepala secara perlahan. Hati-hati jangan sampai terkena mata.
6. Usap lembut kedua alis dari pangkal ke arah luar, pijat dari pangkal alis ke arah luar secara searah.
7. Pijat lembut atau ketik ringan titik an mian di belakang kedua telinga. Ini bisa membantu meringankan keluhan insomnia pada orang dewasa. Titik ini akan memicu refleks menguap dan kantuk, tetapi tidak bisa dilakukan oleh diri sendiri, harus dilakukan oleh orang lain.
8. Pijat lembut kedua pundak bayi, terutama bila mereka baru mulai merangkak. Sebab, saat belajar merangkak kadang daerah pundak anak menjadi tegang dan itu bisa menyebabkan rewel.
9. Usap sepanjang tulang belakang di daerah punggung, dari atas ke bawah dengan gerakan searah. Usapan ini dapat menstimulasi sistem saraf pusat di tulang belakang, membuat anak lebih rileks dan merangsang tumbuh kembang, sensori serta motorik.
10. Usaplah tubuh bayi dengan handuk lembut yang kering jika masih ada sisa minyak berlebih, pastikan anak tidak kedinginan atau ada kulit yang terkena iritasi.
Editor: Iswara N Raditya