Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Cara Melatih & Membiasakan Anak Berperilaku Jujur Sejak Dini

Perilaku jujur dan adil ini harus dilatih dan dibiasakan sejak usia dini, karena kejujuran akan mengantarkan pada kebaikan dan kehidupan yang harmonis.

Cara Melatih & Membiasakan Anak Berperilaku Jujur Sejak Dini
Ilustrasi Jujur. foto/IStockphoto

tirto.id - Kejujuran merupakan salah satu budi pekerti mulia yang dianjurkan dalam Islam.

Sikap jujur ini tidak lahir begitu saja, melainkan harus dilatih sejak dini. Berikut ini beberapa cara melatih dan membiasakan anak berperilaku jujur.

Islam menjanjikan bahwa kejujuran akan mengantarkan pelakunya pada kebaikan dan kehidupan yang harmonis.

Saking pentingnya sikap jujur, Allah menjanjikan surga bagi orang yang selalu jujur dalam perkataan dan tindak-tanduknya.

Hal ini tergambar dalam sabda Nabi Muhammad: “Sesungguhnya jujur itu membawa kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga,” (H.R. Bukhari).

Secara definitif, jujur adalah suatu sikap dalam menyatakan yang sebenar-benarnya, serta tidak mengucapkan hal-hal yang menyalahi fakta.

Makna jujur lebih luas lagi adalah tidak curang, melakukan sesuatu sesuai dengan aturan yang berlaku, sebagaimana dilansir Kemenag.

Islam menganjurkan orang tua untuk membiasakan anaknya bersikap jujur sejak dini. Hal ini tergambar dalam hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Amir, ia menceritakan suatu ketika Nabi Muhammad bertamu di rumah mereka.

Kemudian, ibu Abdullah bin Amir menjanjikan kurma pada buah hatinya. Pada saat itu, Abdullah bin Amir masih kecil dan belum balig.

Rasulullah lalu bersabda: "Ingat, sesungguhnya jika engkau tidak memberikan sesuatu [kurma itu] kepada anakmu, artinya ini hanya pura-pura saja [tidak jujur]. Allah akan mencatat bagimu sebagai satu kebohongan, sebagai satu kedustaan.”

Islam sangat menjunjung tinggi kejujuran, bahkan pada anak kecil sekalipun. Sebab, sikap jujur ini tidak muncul begitu saja, melainkan harus dibiasakan dan ditanamkan sejak dini pada si buah hati.

Berikut ini cara melatih dan membiasakan anak berperilaku jujur serta adil sejak dini, sebagaimana dilansir laman Youaremom.

1. Berikan teladan yang baik

Anak biasanya berbohong ketika melihat contoh orang dewasa di sekitarnya. Bagaimanapun juga, seorang anak adalah peniru ulung.

Ia akan meniru orang tua yang berperilaku di depannya. Seremeh apa pun itu. Dengan demikian, orang tua atau pengasuh mesti memberikan contoh dan teladan kejujuran yang baik kepada anak.

Hindari berbohong walaupun pada hal sepele. Jika orang tua menjanjikan sesuatu pada anak, selalu penuhi janji tersebut.

Orang tua jangan pernah mengharapkan anaknya bersikap jujur apabila ia sendiri suka berbohong.

Peribahasa lama menyatakan: Buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya. Artinya, sikap anak adalah cerminan dari perilaku orang tuanya.

2. Dorong anak untuk berperilaku jujur

Secara umum, ketika anak belajar berbicara, ia akan selalu berbicara jujur. Namun, kadang kala kejujuran yang ia sampaikan ternyata hal buruk.

Tak jarang, mendengar pernyataan tidak mengenakkan dari si kecil, orang tua langsung marah dan menghukum anak.

Akibatnya, si kecil menjadi takut. Dari situ, ia belajar berkata bohong untuk menghindari hukuman.

Maka itu, orang tua mesti belajar sabar dan memanajemen emosinya dalam mendidik anak. Jika anak berkata jujur, hargai sikap mereka.

Dengan demikian, anak akan merasa penting dan dihargai. Harapannya, ia akan mengulang sikap jujurnya di kemudian hari.

3. Jelaskan kepada anak bagaimana kejujuran mempengaruhi kehidupan sehari-hari

Ketika melatih anak bersikap jujur, jelaskan pada mereka bahwa orang yang berbohong tidak akan dipercaya orang lain.

Dalam bahasa kanak-kanak, orang yang berbohong sulit menjalin pertemanan dengan sebayanya.

4. Ajarkan sikap adil dan bertanggung jawab kepada anak

Salah satu bentuk kejujuran adalah sikap adil dan bertanggung jawab. Untuk melatih dan menanamkannya sejak dini pada anak, orang tua dapat memulai dengan memberi si kecil suatu kepercayaan.

Sebagai misal, orang tua dapat memberi anak kudapan, kemudian meminta kepadanya untuk membagi makanan itu ke adiknya.

Di kasus lain, ketika ia berangkat sekolah, orang tua dapat menitipkan uang jajan lebih dan berpesan untuk menyedekahkan sebagian uang itu ke kotak amal.

Jika ia melakukan apa yang diperintahkan, beri anak pujian. Sebaliknya, jika anak memakan makanan itu sendiri atau tidak menyedekahkan uang jajannya, tanyakan dengan santun, kemudian ajari ia sikap adil dan bertanggung jawab sejak dini.

Pastikan orang tua menjalin komunikasi sehat dengan anak. Jangan sampai memarahinya sebelum mendiskusikan masalah itu terlebih dahulu.

Baca juga artikel terkait PERILAKU JUJUR atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno