Menuju konten utama

Cara Cegah Penyebaran Corona COVID-19: Terapkan Protokol Kesehatan

Cara mencegah penyebaran virus corona COVID-19: selalu terapkan protokol kesehatan.

Cara Cegah Penyebaran Corona COVID-19: Terapkan Protokol Kesehatan
Ilustrasi Virus Corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Tim Pakar #SatgasCOVID19 Dr. Dewi Nur Aisyah memamaparkan bagaimana memahami potensi penularan virus corona untuk mencegah timbulnya klaster. Masyarakat harus memahami bagaimana penyebaran COVID-19 agar mencegah munculnya klaster.

Jika salah satu rekan satu ruangan di kantor atau anggota keluarga positif COVID-19, maka kru sekantor dan keluarga wajib melakukan swab test. Selama hasil swab belum keluar semua wajib melakukan isolasi mandiri.

"Harus paham potensi penularan dari siapa. Jika sudah ada gejala langsung pakai masker," papar Dr. Dewi Nur Aisyah.

Dewi mengingatkan penerapan protokol kesehatan dilakukan saat menerima kunjungan tamu dari luar. Selalu #IngatPesanIbu untuk mempergunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak.

"Kurangi kegiatan sosial di masyarakat karena ada risiko membawa virus ke rumah," tambahnya.

Selain itu, Dewi juga memberi tahu hindari berkunjung ke tempat keramaian atau berwisata. Ia membeberkan catatan ada empat orang pergi ke tempat rekreasi bersama-sama. Mereka datang ke Kota M pada tanggal 31 Juli 2020.

"Empat orang itu jalan bersama-sama ke tempat wisata C, makan bakso, dan ke alun-alun B yang ramai pengunjung. Dan mereka terpapar," seperti dikutip laman Covid-19.go.id.

Ia mengingatkan agar masyarakat tidak takut pada penelusuran kontak dan jangan berbohong pada petugas karena dapat berlanjut penularan ke orang sekitar.

"Jangan sampai ada kontak positif tapi menyembunyikan pada keluarga karena takut. Ini dampaknya bakal berbahaya," ujarnya.

Virus corona yang memicu penyakit Covid-19 (SARS-CoV-2) bisa masuk ke tubuh manusia melalui mukosa mata, hidung dan mulut.

Setelah masuk tubuh manusia, virus corona jenis baru ini dapat menggandakan diri dalam sel tubuh orang yang terinfeksi, terutama di bagian saluran pernapasan bawah, seperti paru-paru.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro menjelaskan penyebaran virus corona dari satu manusia ke manusia lain bisa melalui percikan droplet, yakni cipratan air liur yang keluar saat bersin, batuk, dan berbicara.

Droplet orang yang terinfeksi virus corona bisa menjadi saranan penularan Covid-19, baik melalui kontak langsung maupun permukaan benda tertentu.

Jadi, saat orang yang terinfeksi Covid-19 batuk, bersin atau berbicara, virus corona dapat keluar melalui bulir dan percikan droplet dan masuk ke tubuh orang lain.

Penularan virus corona melalui droplet menjadi pola paling umum terjadi. Apalagi, banyak orang yang terinfeksi tidak mengalami gejala sakit parah sehingga tidak merasa membawa bahaya bagi orang lain yang memiliki kondisi rentan.

Selain itu, virus corona bisa bertahan hidup di permukaan benda selama beberapa jam hingga beberapa hari, kecuali dibersihkan dengan cairan disinfektan.

Selain lewat percikan droplet yang muncrat ke orang terdekat atau permukaan benda, penularan virus corona juga dapat melalui aerosol di udara (airborne).

Hasil sejumlah riset yang membuktikan penularan Covid-19 dapat melalui udara membuat WHO merevisi panduan ilmiahnya, pada Juli 2020 lalu.

____________________

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Addi M Idhom