Menuju konten utama
Pilpres 2019:

Cak Imin Paling Cocok Jadi Cawapres Jokowi Menurut Survei Median

Cak Imin dinilai cawapres paling layak mendampingi Jokowi dengan angka elektabilitas 42,6 persen.

Cak Imin Paling Cocok Jadi Cawapres Jokowi Menurut Survei Median
Pedagang melintas di depan spanduk yang bertuliskan "Cak Imin Wapres 2019" di Senayan, Jakarta, Sabtu (4/11). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga.

tirto.id - Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar dinilai paling cocok mendampingi Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 versi hasil survei Media Survei Nasional (Median) periode 6-15 Juli 2018 terhadap 1.200 responden.

Dalam simulasi tiga pasang kandidat capres, pria yang akrab disapa Cak Imin ini menempati posisi pertama cawapres paling layak mendampingi Jokowi dengan angka elektabilitas 42,6 persen. Di urutan kedua terdapat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 42,4 persen dan di urutan ketiga terdapat Hary Tanoesoedibjo dengan 42,3 persen.

Dalam simulasi ini, Imin juga bertengger di tiga besar cawapres paling layak mendampingi Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Sebagai cawapres Prabowo, ia menempati urutan kedua dengan 33,4 persen dan hanya berselisih 1,3 persen dari Gatot Nurmantyo di urutan pertama.

Sebagai cawapres Anies, Imin menempati urutan ketiga dengan 13 persen atau selisih 0,1 persen dari AHY di urutan kedua dan selisih 0,5 persen dari Gatot di urutan pertama.

Dalam simulasi dua kandidat capres antara Prabowo vs Jokowi, Imin tetap bertengger di urutan teratas cawapres potensial bagi Jokowi. Elektabilitas pasangan Jokowi-Imin sebesar 43,1 persen. Di urutan kedua ada AHY (43 persen) dan Hary Tanoe (42,7 persen).

Imin juga menempati posisi ketiga sebagai cawapres potensial Prabowo dengan 33,6 persen. Lebih rendah dari Gatot di urutan kedua (34,1 persen) dan Anies di urutan pertama (35 persen).

Direktur Riset Median, Sudarto menilai, munculnya Imin sebagai cawapres potensial Jokowi tak lepas dari sentimen negatif kalangan Islam kepada mantan wali kota Solo tersebut. Menurutnya, kalangan Islam menganggap Imin sebagai sosok yang bisa menjadi jembatan mereka dengan Jokowi.

"Pak Jokowi sebaiknya mempertimbangkan Cak Imin dengan serius," kata Sudarto, di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).

Dalam survei Median ini, didapati mayoritas masyarakat lebih cenderung suka mengasosiasikan dirinya sebagai muslim ketimbang identitas lainnya. Angkanya, sebesar 43,8 persen dan lebih tinggi ketimbang identitas suku (23,4 persen) dan identitas nasional (23,4 persen).

Sementara, kata Sudarto, masyarakat masih cenderung melihat Jokowi sebagai pemimpin yang kurang merangkul umat Islam. Hal ini, menurutnya, tercermin dari kasus Rizieq Shihab yang dianggap sebagai bentuk kriminalisasi terhadap ulama.

Tak cuma itu, kata Sudarto, kalaupun Jokowi memberi ampunan kepada Rizieq, 35,5 persen responden menyatakan kebijakan itu semata pencitraan saja menjelang pilpres.

"Itu artinya Pak Jokowi memang mengalami sentimen negatif di kalangan Islam politik Indonesia," kata Sudarto.

Survei ini mengambil margin galat sebesar lebih kurang 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan metode pengambilan sampel multistage random.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Alexander Haryanto