tirto.id - Ketua DPP PKB, Abdul Karding menanggapi sikap kader Nasdem yang mengkritik Muhaimin Iskandar (Cak Imin) karena meminta jatah 10 menteri kepada Presiden Joko Widodo. Menurut Karding, permintaan Cak Imin tidak perlu ditanggapi serius oleh partai lain.
“Jadi menurut saya itu hanya wacana-wacana, enggak usah terlalu ditanggapi serius, toh kalau seandainya nanti ada jatah-jatah pasti dapat-lah dan sudah pasti proporsional, tidak mungkin PDIP lebih sedikit dari PPP, tidak mungkin,” tutur Karding di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2019).
Sebelumnya, Anggota Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Teuku Taufiqulhadi menilai sikap Cak Imin yang meminta jatah 10 menteri terlalu berlebihan.
Namun, bila permintaan itu dianggap wajar, maka Teuku mengatakan, Nasdem layak mendapat jatah 11 kursi menteri karena partai pimpinan Surya Paloh itu lebih banyak mendapat suara ketimbang PKB.
"Suara Nasdem kan lebih besar dari pada PKB di DPR berdasarkan kursi. Maka, sepantasnya Nasdem mengusulkan 11 (kursi menteri),” tutur Teuku.
Karding menilai tanggapan kader Nasdem itu kelewat serius. Dia mengingatkan, sebaiknya seluruh partai koalisi percaya sepenuhnya kepada Jokowi. Sebab, menurutnya, presiden pasti punya pertimbangan sendiri soal siapa-siapa yang pantas membantunya dalam kabinet.
“Pak Jokowi kalau berdasarkan basis pemilihan menterinya, berdasarkan jatah-jatah seperti itu, tentu proporsional. Tapi Pak Jokowi juga sudah menyatakan bahwa dia penginnya menteri yang cepat, menteri yang eksekutor, yang mempunyai kepemimpinan kuat dan manajerial bagus, dan beliau juga pengen banyak anak-anak muda,” imbuhnya.
Dalam Pemilu Legislatif 2019, PKB, partai Karding dan Cak Imin, mendapat perolehan kursi di DPR sebanyak 58, sementara Nasdem memperoleh 59 kursi. Adapun Golkar menempati peringkat dua dengan 85 kursi, terpaut jauh dari PDI Perjuangan yang berhasil mengirim 128 orang ke Senayan.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Alexander Haryanto