Menuju konten utama

Buruh Tetap Berorasi di Tengah Guyuran Hujan

Meskipun hujan, massa buruh tetap bertahan dan berorasi di depan pagar kawat besi di dekat Kementerian Pariwisata, Jakarta.

Buruh Tetap Berorasi di Tengah Guyuran Hujan
Sejumlah buruh menggelar aksi Hari Buruh Internasional di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Pusat, Senin (1/5). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Massa buruh tetap bertahan meskipun hujan menerpa, pada Senin (1/5/2017). Dalam pantauan Tirto, massa buruh yang terdiri atas FSPMI (Forum Serikat Pekerja Metal Indonesia) dan KASBI (Koalisi Aliansi Serikat Buruh Indonesia) masih memadati Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.

Mereka tetap berorasi di depan pagar kawat besi di dekat Kementerian Pariwisata, Jakarta.

Dalam pantauan hingga pukul 16.44 WIB, buruh masih memadati Jalan Medan Merdeka Barat. Sejumlah aksi berupa pemutaran musik masih menghiasi aksi perayaan May Day. Hujan yang mengguyur Senin (1/5/2017) tidak membuat aksi buruh bubar. Para buruh terlihat basah kuyup akibat derasnya hujan yang menghiasi Jalan Medan Merdeka Barat.

Massa sebelumnya sempat membakar sebuah boneka sebelum berorasi. Boneka tersebut pun tidak padam meskipun hujan melanda. Tidak lupa, mereka sempat meneriakkan yel-yel meskipun diguyur hujan. Bahkan, ada massa yang masih memekikkan orasi di tengah guyuran hujan.

"Cabut kebijakan paket ekonomi Jokowi yang pro liberialisme," ujar orator di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (1/5/2017).

Massa meminta pemerintah mencabut PP 78 tentang pengupahan. Mereka juga menuntut kepada pemerintah mencabut peraturan yang pro-liberialisme. Mereka juga meminta kebutuhan publik seperti sembako bisa diperoleh masyarakat.

Aksi buruh tetap dipantau pihak aparat berwajib. Polisi terlihat tetap berjaga di dekat kawat berduri. Mereka siap siaga dengan perlengkapan lengkap untuk penanganan huru-hara. Hingga pukul 16.50, massa masih berada di depan Jalan Medan Merdeka Barat.

Baca juga artikel terkait HARI BURUH atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz