Menuju konten utama

Bulog Siapkan 186 Ton Beras untuk Operasi Pasar per Januari 2023

Bulog akan menggelontorkan 186 ton beras untuk operasi pasar secara masif demi menekan kenaikan harga beras yang bergejolak saat ini.

Bulog Siapkan 186 Ton Beras untuk Operasi Pasar per Januari 2023
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso pada acara konferensi pers, Jakarta, Kamis (2/2/2023). (Tirto.id/Hanif Reyhan Ghifari).

tirto.id - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menjelaskan Bulog akan menggelontorkan penyaluran beras operasi pasar secara masif untuk menekan kenaikan harga beras.

“Operasi pasar ini akan berlangsung secara nonstop sejak tahun lalu hingga saat ini. Sebagai upaya meredam gejolak harga akibat kurangnya pasokan di pasar dan masyarakat. Khususnya, untuk pasar induk beras Cipinang akan kami tambah operasi pasarnya dari 13 menjadi 30 ribu ton dengan memperhatikan downline – downline-nya supaya tidak terjadi penyimpangan,” tutur Buwas pada saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Buwas menegaskan, dari awal tahun hingga saat ini, Bulog sudah menggelontorkan sebanyak 186 ribu ton beras operasi pasar di seluruh wilayah Indonesia. Pihaknya juga sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran bahwa program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) harus bisa berjalan dengan lancar sampai harga beras bisa stabil.

Masyarakat menurut Buwas, diimbau agar tidak perlu khawatir, karena Bulog akan menjamin ketersediaan beras di masyarakat dengan harga yang terjangkau walau di pasaran masih ada sedikit kenaikan harga.

“Kami akan pantau secara terus-menerus situasi saat ini dan kami akan membanjiri pasar dengan kekuatan stok CBP saat ini dimana sudah ada tambahan dari beras impor. Selain penyaluran, operasi pasar ini kami libatkan semua jaringan baik distributor, eceran, ritel modern dan jaringan rumah pangan kita,” ucap Buwas.

Jumlah stok yang dikuasai Bulog saat ini sebanyak 594 ribu ton termasuk sisa beras impor yang sedang dalam perjalanan. Jumlah tersebut sangat cukup untuk membanjiri pasar sampai dengan panen raya yang akan berlangsung sebentar lagi.

“Kami tidak khawatir dengan ketersediaan stok, karena sebentar lagi kita akan memasuki panen raya, jadi dihabiskan stok gudang untuk operasi pasar tidak akan menjadi masalah, karena sebentar lagi akan terisi kembali dengan panen dalam negeri,” ujar Buwas.

Bulog akan menargetkan saat panen raya nanti setidaknya bisa menyerap sampai 70 persen dari rencana pengadaan gabah beras tahun 2023 ini. Kemudian, sisanya dapat diharapkan dipenuhi oleh saat panen pagu.

Buwas akui, saat ini permintaan dan pasokan sangat tidak seimbang, sehingga beras saat ini masih mengalami kenaikan yang konsisten. Oleh sebab itu, Buwas saat ini yang terpenting bagi dirinya adalah ketahanan pangan. Sebab, ketahanan pangan menyangkut ketersediaannya.

Jika produk dalam negeri berkurang, khususnya untuk cadangan pangan pemerintah, itu pastinya sudah menjadi tanggung jawab penuh Bulog. Bulog ini akan diberikan penugasan oleh negara untuk memenuhi cadangan pangan pemerintah atau cadangan beras pemerintah.

“Kemarin kami mendapatkan tugas untuk impor dari beberapa negara sebanyak 500ribu ton. Dan Bulog diminta untuk mempunyai stok beras sebanyak 2,4 juta ton agar memenuhi ketersediaan beras pada cadangan pemerintah,” pungkas Buwas.

Baca juga artikel terkait KENAIKAN HARGA BERAS atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Maya Saputri