Menuju konten utama

Buku Mewarnai untuk Orang Dewasa Pangkat Dua

Penemuan kerap kali merupakan hasil penggabungan dua atau lebih hal-hal yang sudah dikenal secara luas. Prinsip itulah yang kemudian diterapkan oleh situs bokep terkemuka Pornhub saat meluncurkan The Adult Adult Coloring Book.

Buku Mewarnai untuk Orang Dewasa Pangkat Dua
Buku mewarnai dewasa "Sex Position Coloring Book". Foto/Etsy

tirto.id - Pada 2011, seorang editor penerbit kecil Lawrence King Publishing menemukan gambar-gambar karya Johanna Basford di internet. Editor itu berpikir bahwa gambar-gambar Basford yang penuh detail dapat dijadikan buku mewarnai yang sempurna.

Hasilnya adalah Secret Garden, terbit pertama kali pada 2013. Mulanya, pembeli sasaran Lawrence King Publishing adalah anak-anak menjelang remaja, tetapi kemudian, sebagaimana yang kerap terjadi, pasar menegaskan sifatnya yang sukar ditebak: orang-orang dewasa mulai memborong Secret Garden.

"Ada banyak ulasan di situs Amazon yang mengatakan: 'Saya membeli buku ini untuk keponakan saya, tetapi saya malah tergoda membeli satu lagi buat saya sendiri,'" ujar manajer pemasaran Lawrence King, Debra Matsumoto.

Negara pertama yang keranjingan Secret Garden ialah Prancis. Sebelum tren buku mewarnai untuk orang dewasa mendunia, Secret Garden telah terjual sebanyak sejuta eksemplar di negara tersebut. Kemudian di Cina, empat bulan setelah penerbitannya, Secret Garden terjual 3 juta eksemplar. Dan pada 2015, di Amerika Serikat, Secret Garden dan lanjutannya, Enchanted Forest, terjual masing-masing 1,5 juta dan 1,2 eksemplar.

Penerbit raksasa Penguin Random House tentu tak melewatkan kesempatan meraup untung dari tren tersebut. Pada Oktober 2015, mereka menerbitkan karya lain Basford, Lost Ocean. Hanya dalam sebulan, buku itu laku sebanyak 157 ribu eksemplar.

Secara keseluruhan, menurut Nielsen Bookscan, ada 12 juta eksemplar buku mewarnai untuk orang dewasa yang terjual di Amerika Serikat pada 2015.

"Ada buku mewarnai untuk semua orang," tulis Nora Krug di The Washington Post. "Kaum hipster, penggemar Dr.Who, penyuka kucing, umat Taylor Swift, bahkan para pengagum Hakim Ruth Bader Ginsburg, punya buku mewarnainya sendiri-sendiri."

Di Indonesia, Secret Garden (2015), Enchanted Forest (2015), dan Lost Ocean (2016) diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama (GPU). Pada setiap judul buku-buku itu, GPU menambahkan cap "Anti Stres.” Meski tak seheboh di negara-negara lain, Secret Garden terhitung laris di Indonesia, dengan penjualan mencapai belasan ribu eksemplar. Secara keseluruhan, ketiga buku itu terjual sebanyak puluhan ribu eksemplar.

Kepada NPR, Johanna Basford mengatakan bahwa orang-orang dewasa menyukai karyanya karena buku itu membuat mereka mengalami nostalgia. "Dulu, terakhir kali kau menggambar, kau kan tidak dicekik pelbagai utang dan tak punya bos yang menyebalkan di kantor," katanya.

"Buku mewarnai adalah cara yang asyik untuk menjadi kreatif. Kau tak perlu repot-repot memikirkan apa yang bisa kaugambar. Kerangkanya sudah tersedia, dan kau hanya perlu melengkapinya."

Tren besar yang menyapu seluruh dunia itu tak hanya mempengaruhi industri perbukuan. Menurut Sandra Suppa dari perusahaan pembuat pensil kayu terbesar di dunia, Faber-Castell, yang dikutip oleh The Independent pada Maret 2016, Faber-Castell keteteran mengikuti permintaan pasar.

"Produksi pensil edisi seniman kami meningkat gila-gilaan dibandingkan tahun lalu. Kini kami menjalankan lebih banyak shift di pabrik kami di Stein, Bavaria, untuk mencukupi kebutuhan global terkait tren buku mewarnai untuk orang dewasa," ujarnya. Faber-Castell tentu tak sendirian. Menurut Laporan New Zealand Herald, situasi itu juga dialami Staedtler dan Stabilo.

Mewarnai menjanjikan ketenangan karena ia monoton. Karena menggunakan kertas, buku mewarnai menawarkan kesempatan beralih dari layar elektronik. Dan tawaran paling menggoda dari buku mewarnai untuk orang dewasa, menurut terapis Nadia Jenefsky, ialah ia memenuhi hasrat orang-orang untuk menjadi kreatif sekalipun mereka sama sekali tak mempunyai bakat seni.

INFOGRAFIK Buku Mewarnai Untuk Dewasa

Tirto pernah melaporkan kegunaan buku mewarnai untuk orang dewasa sebagai alat terapi: ia dapat membantu orang melatih konsentrasi, mengurangi ketergantungan terhadap gawai dan obat-obatan, dan, terutama, mengurangi stres.

Jauh sebelum tren buku mewarnai, kita mengenal sejumlah cara lain untuk mengurangi stres. Salah satunya: pornografi.

Sebuah penelitian Carnegie Mellon University yang dilaporkan Men's Health pada 2013 menyatakan bahwa pornografi dapat mengurangi stres dan membuat orang lebih produktif. Ketika seseorang mengalami stres, otaknya akan menghasilkan kortisol yang mengurangi kemampuannya menyelesaikan masalah. Menurut studi tersebut, jika seseorang menyaksikan foto-foto telanjang atau setengah telanjang, produksi kortisol berkurang.

Penemuan, Anda tahu, tak pernah tercipta dari udara kosong. Ia kerap kali merupakan hasil penggabungan dua atau lebih hal-hal yang sudah dikenal secara luas. Prinsip itulah yang kemudian diterapkan oleh situs bokep terkemuka Pornhub. Pada Desember 2016, Pornhub meluncurkan The Adult Adult Coloring Book yang kira-kira berarti “Buku Mewarnai untuk Orang Dewasa Pangkat Dua.”

“Tahun lalu, popularitas buku-buku mewarnai untuk orang dewasa meledak, dan kami dari Pornhub ingin mengkapitalisasi tren itu sekaligus mempenetrasi pasar, memperkenalkan buku mewarnai dengan sentuhan erotis,” kata wakil presiden Pornhub Corey Price.

The Adult Adult Coloring Book menampilkan sketsa-sketsa adegan film biru sungguhan dari sejumlah studio bokep besar yang digambar oleh seniman Alpha Channeling, Apollonia St-Clair, Arrington De Dionoyso, dan lain-lain.

Pornhub dan bukunya tentu tak selamanya dapat menjadi pemain tunggal dalam tren buku mewarnai yang “menyimpang” ini. Situs Dangerous Mind merangkum daftar buku sejenis, dengan judul-judul yang tak kalah heboh, mulai dari The Great Sensual Escape: A Kamasutra Adult Coloring Book hingga Cocktastic! Colourful Cocks: Jingle Balls!

Apakah buku-buku mewarnai untuk orang dewasa pangkat dua itu punya peminat? Tentu, salah satunya ialah penyanyi populer Justin Bieber.

14 April 2016, Bieber memacak karyanya di Instagram. “Aku duduk untuk mewarnai ini selama 30 menit, sampai selesai. Aku tidak pernah duduk diam selama itu, jadi jelas ini suatu pencapaian,” tulis Bieber sebagai keterangan gambar tersebut. Ada sekitar 1,4 juta pengguna Instagram yang menyukai post tersebut.

Baca juga artikel terkait BUKU atau tulisan lainnya dari Dea Anugrah

tirto.id - Gaya hidup
Reporter: Dea Anugrah
Penulis: Dea Anugrah
Editor: Maulida Sri Handayani