Menuju konten utama

Bukan Fans Liverpool, Ben Bird Jadi Mualaf Berkat Mo Salah

Ben Bird memutuskan masuk Islam karena terinspirasi oleh bintang Liverpool, Mohamed Salah.

Bukan Fans Liverpool, Ben Bird Jadi Mualaf Berkat Mo Salah
Pemain Liverpool, Mohamed Salah. Reuters/Jason Cairnduff

tirto.id - Ben Bird sama sekali tak terhubung dengan Liverpool. Ia hanya penggemar Liga Inggris dan Nottingham Forest. Namun, kisah Bird menarik. Ia masuk Islam, menjadi mualaf, 'gara-gara' bintang The Reds, Mohamed Salah.

Hadir di Anfiled sejak 2017, Mo Salah membuat banyak perubahan secara langsung maupun tidak. Banyak efek positif dari aksi Salah bersama Liverpool, termasuk ketika pesepakbola asal Mesir ini menunjukkan keislamannya, semisal bersujud usai mencetak gol.

Lewat The Guardian, Ben Bird mengakui bahwa ada yang berbeda setiap kali melihat sosok Mo Salah. Cara sang bintang menjalani kehidupan sebagai seorang muslim, juga caranya berhubungan dengan orang lain, membuat Bird menjadi lebih penasaran ingin mengenal Islam lebih dalam.

Itulah kemudian yang membuat Bird memutuskan menjadi mualaf, berkat Mohamed Salah. “Mo Salah benar-benar menginspirasi saya. Ia adalah sebab kenapa saya pindah ke Islam," tulis Bird.

"Tak ada yang berubah dalam diri saya. Hanya keyakinan saya saja yang sekarang berbeda. Terkadang, orang tak percaya saya kini menjadi mualaf karena saya bisa tetap seperti dahulu. Hanya saja hati saya lebih tenang dengan keyakinan ini,” tambahnya.

Tak Lagi Islamofobia

Dulu, Ben Bird gagal paham soal Islam. Seperti sebagian warga Eropa dan dunia, ia sempat terjangkit Islamofobia. Bird hanya tahu bahwa Islam adalah sesuatu yang buruk.

Namun, semua berubah ketika Bird belajar di Universitas Leeds. Suatu ketika, guru disleksia yang mengajarnya bertanya tentang arti chants Mo Salah yang kerap dinyanyikan fans Liverpool.

Chants yang dimaksud berbunyi:

"Mo Sa-la-la-la-lah, Mo Sa-la-la-la-lah, if he's good enough for you, he's good enough for me, if he scores another few, then I'll be Muslim too. He's sitting in the mosque, that's where I want to be."

Bird menuturkan, “Mo Salah adalah muslim pertama yang membuat saya merasa cocok dengan Islam. Bagaimana cara ia hidup, berbicara dengan orang lain, dan sikapnya kepada fans."

"Ketika memenangi Liga Champions, saya katakan kepada teman saya bahwa itu bukan hanya kemenangan bagi Mo Salah dan Liverpool. Tapi juga kemenangan untuk Islam," lanjutnya.

Berkat Mo Salah pula, pandangan Bird pada para muslim berubah total. Dahulu mudah saja ia menuduh muslim yang menjadi minoritas di Inggris selalu berhubungan dengan teroris.

Pelaku aksi terorisme yang kerap mengatasnamakan Islam membuat kalangan muslim terkena imbas citra buruknya.

“Di kampus, saya punya kesempatan bertemu dengan murid lain dari Arab Saudi," kenang Ben Bird.

"Saya awalnya berpikir bahwa mereka orang jahat yang selalu membawa pedang. Tapi, nyatanya mereka adalah orang paling baik yang pernah saya temui. Pemikiran saya soal negara-negara Arab langsung berubah saat itu.”

Ben Bird kini tak ragu untuk berkampanye sebagai bagian dari Islam, termasuk mengajarkan kepada warga muslim di Inggris, termasuk anak-anak, untuk tidak takut datang ke stadion. Mo Salah, menurut Bird, punya andil besar dalam semua ini.

“Masyarakat sekarang harus lebih berkembang, terutama terkait kebebasan menonton sepak bola," ujar Ben Bird.

"Sebenarnya semua terserah pada kita apakah kita sudah menyadari bahwa kita harus bersatu dalam hal ini. Dan saya rasa, Mo Salah adalah juru bicara terbaik untuk menyatukan kita semua,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait MOHAMED SALAH atau tulisan lainnya dari Wan Faizal

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Wan Faizal
Penulis: Wan Faizal
Editor: Iswara N Raditya