Menuju konten utama

BPS Catat Inflasi Mei Capai 3,55 Persen, Tertinggi Sejak 2017

Inflasi tahunan Mei ini merupakan tertinggi sejak Desember 2017 sebesar 3,61 persen.

BPS Catat Inflasi Mei Capai 3,55 Persen, Tertinggi Sejak 2017
Pedagang mempersiapkan bawang putih yang akan dijual di Pasar Senen, Jakarta, Senin (2/12/2019). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.

tirto.id -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan year on year (yoy) yaitu 3,55 persen pada Mei 2022. Inflasi tahunan Mei ini merupakan tertinggi sejak Desember 2017 sebesar 3,61 persen.

"Kalau ditarik ke belakang, ini merupakan inflasi tertinggi sejak Desember tahun 2017, di mana saat itu inflasinya sebesar 3,61 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam rilis BPS, di Kantornya, Jakarta, Kamis (2/6/2022).

BPS sebelumnya mencatat perkembangan harga pada Mei 2022 mengalami inflasi sebesar 0,40 persen secara month to month (mtm). Sedangkan inflasi secara tahun kalender 2022 atau year to date (ytd) tercatat sebesar 2,56 persen

Kenaikan inflasi tahunan pada Mei 2022 ini tak lepas dari kondisi di dalam maupun luar negeri. Sebab secara global terjadi kenaikan harga komoditas pangan dan energi imbas konflik antara Rusia dan Ukraina.

"Bahkan IMF di April lalu melakukan revisi mengenai pergerakan inflasi untuk negara maju direvisi dari 3,9 persen menjadi 5,7 persen dan negara berkembang dari 5,9 persen menjadi 8,7 persen," ungkapnya.

Selain itu, larangan ekspor bahan pangan maupun pupuk yang dilakukan oleh sejumlah negara justru membuat lonjakan harga semakin tinggi. Menurutnya, hambatan perdagangan internasional ini berdampak kepada inflasi secara global maupun Indonesia.

Sedangkan di dalam negeri, dia menuturkan, peningkatan mobilitas di tempat belanja kebutuhan sehari-hari serta perdagangan, retail dan rekreasi, dan mobilitas masyarakat selama libur hari raya Idulfitri juga turut menjadi penyebab tingginya inflasi.

"Ada kebijakan pemerintah terkait larangan ekspor CPO pada 28 April sampai dengan 23 Mei 2022, tentu saja ini berdampak juga nanti kepada bagaimana perkembangan harga minyak goreng di dalam negeri," katanya.

Baca juga artikel terkait INFLASI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin