tirto.id - Juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, menilai hasil survei Litbang Kompas terbaru menunjukkan bahwa survei internal BPN bisa dipercaya. Andre menilai survei Kompas seperti mengkonfirmasi hasil BPN.
"Pak Jokowi sudah di bawah 50 persen, itu mengkonfirmasi survei internal kami yang menyebut Pak Jokowi sudah di bawah 48 persen, Kompas 49 persen," kata Andre saat ditemui wartawan Tirto di markas BPN, Rabu (20/3/2019) sore.
Kata Andre, survei Kompas menampilkan tren Jokowi sudah menurun dan Prabowo menaik. Padahal kata dia selama ini tim Jokowi mengatakan bahwa elektabilitas 56-58 sudah pasti menang.
"Kesimpulannya, survei Litbang Kompas tren Jokowi turun dan sudah di bawah 50 persen. Kalau sudah di bawah 50 persen otomatis kalah. Dan kedua survei Litbang Kompas ini mengkonfirmasi survei internal kami yang menyatakan Pak Jokowi di bawah 50 persen," katanya.
Andre juga menilai bahwa Kompas sebagai grup besar sudah memberikan sinyal kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa 17 April, Presiden Jokowi akan diganti oleh Prabowo Subianto.
"Intinya apa Litbang Kompas memberikan pemberitahuan bahwa Pak Jokowi game over. Gitu," katanya.
Survei terbaru yang dilakukan Litbang Kompas pada 22 Februari 2019 sampai 5 Maret 2019 menunjukkan, jarak elektabilitas antara pasangan calon presiden dan Calon Wakil Presiden, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, semakin tipis.
Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 49,2 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen. Adapun, 13,4 persen responden menyatakan rahasia.
Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error kurang lebih 2,2 persen.
Hasil survei ini juga menunjukkan bahwa meski penurunan angka elektabilitas Jokowi-Ma'ruf terlihat sedikit, tetapi memberikan pengaruh signifikan pada jarak keterpilihan.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Irwan Syambudi