tirto.id - Kubu Prabowo mengaku tidak menggunakan kabar hoaks untuk meraup suara di Jawa Barat.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Andre Rosiade menyatakan, oleh karena itu pihaknya heran ketika calon petahana Joko Widodo beralasan elektabilitasnya di Jawa Barat turun karena diserang dengan kabar hoaks.
"Ya kalau Pak Jokowi nuduh hoaks, siapa yang lakukan, buktikan, tangkap aja. Pak jokowi kan tinggal lapor ke polisi," ujar Andre kepada reporter Tirto, Senin (4/3/2019).
Andre berani menjamin Prabowo-Sandiaga dan tim pemenangannya tak menggunakan cara-cara kotor seperti menyebarkan hoaks untuk meraih suara masyarakat di Jawa Barat.
Menurut Andre, salah satu alasan elektabilitas Prabowo di Jawa Barat masih unggul karena masyarakat di provinsi itu agamais meski kini dipimpin Ridwan Kamil yang mendukung Jokowi-Ma'ruf.
"Insya Allah kita bekerja keras agar masyarakat Jawa Barat tetap memilih Pak Prabowo dan tetap unggul di Jawa Barat. Alhamdulillah Pak Prabowo tetap unggul," jelas Andre.
Data survei dari lembaga survei di Australia, Roy Morgan menunjukkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat 57 persen suara di Jawa Barat, sedangkan Jokowi-Ma'ruf hanya 43 persen suara.
Penurunan elektabilitas di Jawa barat ini menjadi perhatian Jokowi. Saat bertemu Tim Kampanye Daerah (TKD) di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (2/3/2019), Jokowi merasa heran dengan penurunan elektabilitasnya di Jawa Barat.
"Di provinsi Jawa Barat, saat itu, 1,5 bulan yang lalu kita sudah menang 4 persen. Dulu kan kita kalah telak tuh, ini sudah menang 4 persen. Nggak ada hujan, nggak ada angin, tahu-tahu anjlok 8 persen," ujar Jokowi.
"Cek lagi ke rumah ke rumah ke rumah. Apa yang muncul? Ternyata fitnah, hoax sudah masuk," imbuh Jokowi.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Agung DH